Monster Iblis

12.7K 1.7K 24
                                    

Seluruh anak buah Haikal mundur ketakutan. Walaupun mereka hanya prajurit biasa, akan tetapi mereka bisa merasakan kekuatan besar yang ada di depan. Satupun dari mereka tak ada yang berani untuk maju.

Mata Kaisar Ariga terbuka. Mata hitamnya masih pekat seperti biasanya, akan tetapi kali ini lebih pekat dari sebelumnya. Darah yang tadi mengotori dagu Kaisar kini bersih, seolah-olah Kaisar tak pernah terluka sebelumnya. Kaisar Ariga merentangkan kedua tangannya kemudian mengibaskannya ke bawah. Dari kibasan tangan itu menghasilkan cahaya putih yang kemudian berwujud mendatang dua burung Phoenix putih yang menjaga Kaisar Ariga dari sisi kanan dan kiri.

"Senjata asliku bukan pedang bayangan," ucap Kaisar Ariga. Kaisar ingat, kejadian manusia Phoenix putih berubah memiliki sayap terjadi saat malam gerhana merah terjadi.

Namun gerhana merah itu bukan gerhana merah seperti biasanya. Gerhana merah yang disebut sebagai gerhana merah Phoenix adalah malam gerhana yang membuka seluruh aliran kekuatan bangsa Phoenix. Malam itu hanya datang 100 tahun sekali. Dan beruntung ia mendapatkan malam itu di saat-saat yang tepat.

Haikal mulai waspada. Ia tahu mungkin ia akan kalah, akan tetapi ia tak bisa menyerah begitu saja. Jika ia menyerah begitu saja, maka usahanya selama bertahun-tahun ini akan berakhir sia-sia.

"Kau pikir aku takut?" tanya Haikal sambil mulai mengumpulkan kekuatan.

Kaisar Ariga menapakkan kaki di tanah. "Aku tak peduli kau takut atau tidak, yang terpenting kau harus mati. Kau adalah dalang dari semua masalah yang terjadi."

Haikal masih bisa tertawa. "Salahkan Sharma. Jika dia tidak melarikan diri ke Alrancus, mungkin aku tak akan mengusik Alrancus."

Kaisar masih merentangkan tangan untuk mengendalikan dia burung Phoenix putih yang masih diam di sisinya. "Justru jika dia tidak melarikan diri darimu, maka kau akan memanfaatkan dia. Kau akan semakin kuat, lalu kau akan memusnahkan semua orang, kau akan membangkitkan suku iblis untuk menguasai dunia."

Haikal mundur saat Kaisar maju. "Seharusnya dari dulu aku membunuhmu."

"Lalu mengapa tak kau lakukan?" tanya Kaisar Ariga. Kekuatannya memusat pada dua burung Phoenixnya. Burung Phoenix putih semakin menguarkan cahaya putih.

"Karena dibelakangmu ada Ader," jawab Haikal.

Kaisar mengangkat satu alisnya. "Memangnya ada dengan Ader? Dia manusia biasa. Katakan saja jika kau adalah pengecut, yang hanya berani menusuk dari belakang."

Haikal mundur lagi untuk lebih waspada. "Ader adalah manusia biasa, tapi dibelakang Ader ada Amora dan Ajoz. Jika aku melukaimu, pasti dia akan melapor pada Ajoz. Ajoz akan tahu diriku siapa, kemudian membuka segel Amora lebih cepat, lalu menyatukan kekuatan Amora, Pengasuh Amora, dan Phoenix putih. Kau tahu, sangat membahayakan." Tapi Haikal tersenyum. "Namun sayangnya kau memilih datang sendirian. Kau telah aku bawa ke dunia iblis, tidak akan ada yang bisa menemukanmu."

Kaisar tersenyum. "Ternyata benar kau adalah pengecut."

Tak ingin terpojok lebih lama, Haikal menyerang lebih dulu. Dengan cepat Kaisar Ariga melepaskan satu burung Phoenix kanan untuk menghalau serangan Haikal. Hanya butuh satu detik, serangan Haikal sudah melebur. Burung Phoenix putih itu pun kembali ke kuasa Kaisar. "Hanya serangan kecil?"

Haikal mengepalkan tangan. Sepertinya sekali lagi ia harus menentang hukum alam. Namun apa pedulinnya? Ia tidak peduli dengan itu. Yang terpenting ia menang.

Haikal memejamkan mata kemudian mengangkat tangannya ke langit. Setelah itu Haikal membaca sebuah mantra.

"Akh!" Semua pasukan Haikal menjerit kesakitan. Perlahan-lahan tubuh mereka melebur menjadi api yang terbang di udara. Setelah seratus prajuritnya telah berubah menjadi api dan asap hitam, Haikal langsung menarik semuanya untuk menyatu dengan tubuhnya.

"Akh!" Haikal juga menjerit sakit saat seluruh api dan asap hitam masuk ke dalam tubuhnya. Penggabungan jiwa memang sangat menyakitkan. Akan tetapi walaupun sakit, setelah ini ia akan menjadi sangat kuat. Mungkin setelah ini kekuatannya bisa seimbang dengan kekuatan Kaisar Ariga.

Melihat itu, Kaisar Ariga tak tinggal diam. Sebelum seluruhnya masuk ke dalam tubuh Haikal, Kaisar berusaha mengacaukannya dengan serangan. Kaisar menyerang satu-persatu dari jiwa-jiwa pasukan iblis itu hingga terpental jauh.

Karena tak cukup hanya dengan serangan burung Phoenixnya, Kaisar langsung menyerang menggunakan kekuatannya sendiri. Ia membiarkan kedua burung Phoenixnya menyerang sendiri tanpa dikendalikan, sedangkan Kaisar menyerang yang lain dari segala arah dengan cepat.

Haikal masih fokus untuk penggabungan jiwa. Tubuhnya dikelilingi api yang membumbung tinggi.

Penggabungan jiwa tak bisa dihentikan. Akhirnya Haikal telah sampai pada tahap seratus persen. Tiba-tiba saja api yang mengelilingi Haikal menyapu habis apa yang ada disekelilingnya. Kaisar sempat terdorong akan tetapi cepat-cepat Kaisar melompat ke udara.

Wush .... Hutan gelap itu habis dilahap api. Kini hutan itu menjadi lautan api, tak ada lagi pepohonan ataupun rerumputan.

Kaisar menarik kedua burung Phoenix putihnya untuk kembali berada dalam kendalinya. Ia memperhatikan Haikal yang masih memejamkan mata.

Tiba-tiba Haikal tertawa. "Hahahahahahahahaha."

Haikal terus tertawa. Tawanya begitu menggelegar. Bersamaan dengan itu tubuh Haikal perlahan mulai berubah. Kuku-kukunya semakin panjang dan berubah menjadi warna hitam. Kakinya semakin membesar dan kulitnya berubah menjadi bersisik. Celana dan bajunya sobek karena tubuhnya semakin membesar. Wajah tampan Haikal berubah menghitam. Matanya berubah menjadi merah dan lonjong, dari kepalanya muncul tanduk merah dan giginya tumbuh taring panjang. Seluruh giginya telah berubah menjadi taring yang tajam dan wajah tampannya sudah menjadi wajah yang sangat menyeramkan.

Kaisar menapakkan kakinya ke tanah dan menengadah. Haikal telah berubah menjadi monster iblis. Tingginya mungkin melebihi tinggi bangunan istana Alrancus. Inilah bentuk asli Raja Iblis jika sudah menjadi monster.

"Hahahahahaha, Ariga." Suaranya pun menjadi sangat besar dan menyeramkan. "Kau sangat kecil. Jika aku injak kau pasti akan langsung mati."

Walaupun Haikal telah berubah menjadi monster iblis, Kaisar tak gentar sedikitpun. Justru ia semakin semangat untuk mengalahkannya.

"Sayangnya aku tak takut akan itu," ucap Kaisar Ariga sambil menatap tajam. "Ternyata kau adalah makhluk yang paling jelek di muka bumi ini," lanjut Kaisar.

Haikal tertawa lagi. "Tak penting jelek atau tidak, yang penting adalah kuat! Tak ada seorangpun pun yang bisa mengalahkan ku."

Bum!

Haikal menghentakkan kakinya hingga bumi bergoyang. Kaisar Ariga meloncat menghindari getaran itu. Setelah itu Kaisar menapakkan kaki ke tanah lagi. "Hanya itu?" pancing Kaisar Ariga.

Haikal yang telah menjadi monster iblis menjadi cepat marah. Hatinya hanya dipenuhi oleh rasa amarah. Hatinya keras dan tak terkendali. "Kau!"

Bum! Bum! Bum!

Haikal terus menghentakkan kakinya, dan berulang kali pula Kaisar berhasil menghindar. Semakin marah, Haikal menggerakkan tangannya untuk menyerang.

Kaisar Ariga lagi-lagi bisa menghindari cahaya merah yang terus menyerang. Kini giliran Kaisar yang menyerang. Kaisar merentangkan tangannya, kemudian memutar telapak tangan. Tak lama kemudian dua burung Phoenix Kaisar berubah menjadi raksasa. Keduanya langsung menyerang Haikal atas kendali Kaisar.

Haikal tertawa saat serangan dari mulut Phoenix raksasa tak terasa ditubuhnya. "Rasakan ini." Sekali hentakan tangan dan kakinya, kedua burung Phoenix itu terpental jauh dan kembali menjadi ukuran normal. Kaisar Ariga juga hampir jatuh karena serangan balik itu.

"Kekuatan macam apa itu? Mengapa seranganku tak berarti apa-apa?"

Sabar dulu ya Guys. Sekarang ini masih satu episode dulu.

Apakah Haikal akan menang?

Kaisar & Sang AmoraWhere stories live. Discover now