Lanjutan...

116 70 91
                                    

Disinilah mereka semua berada. Setelah peristiwa itu terjadi, mereka langsung membawa Rayyanka ke rumah sakit terdekat.

Terlebih Selvie yang panik saat melihat Rayyanka memegangi kepala nya dan tak lama darah pun keluar dari lubang hidung nya

"Dengan keluarga pasien?" Tanya seorang dokter keluar dari ruang UGD

"Saya mama nya dok, anak saya baik baik saja kan?"

"Ibu tidak perlu khawatir. Mimisan nya sudah berhenti begitupun luka memar pada area siku sudah kami berikan salep. Ini ada resep untuk pasien mohon untuk ditebus diapotek. Kalau begitu saya permisi"

Selvie bernapas lega untung lah Rayyanka tidak mengalami cidera yang parah terutama dibagian kepala mengingat bahwa Ray mengalami amnesia

Bersamaan dengan dokter yang kembali masuk seorang suster pun keluar dengan seorang pemuda berkacamata disebelah nya

'Buset dah itu suster nya yang pendek atau dia nya yang ketinggian kayak harapan gue ke Jaemin?'

"Saya tinggal dulu ya," Ucap suster dan kembali masuk

'Main tinggal tinggal aja! Nggak tahu apa gue masih butuh loe? Dasar buaya betina'

"Rayyanka tidak apa apa?" Gelengan 2 kali pertanda bahwa remaja ini dalam kondisi baik

"Ya sudah, kita pulang ya sekarang," Selvie segera membawa putranya keluar lewat pintu samping diikuti oleh beberapa bodyguard dibelakang nya

"Terus fungsi nya gue disini apa kalau ujung ujung nya ditinggalin juga? Babi lah," Umpat nya sembari mengacak acak rambut pendek nya

"Siapa yang anda maksud hewan tersebut, nona?" Refleks remaja perempuan itu menoleh kebelakang dan mendapati seorang pria yang mungkin berumur sekitar 40an dan seorang asisten dibelakang nya

Sebelum menjawab ia menoleh kekanan dan kekiri memastikan bahwa disana hanya ada dirinya seorang. Takut jika bukan dia yang diajak bicara kan malu jadi nya

"Hah? Gue?" Ia menunjuk diri nya sendiri

"Eeh, maksud nya babak eh pabak eeehh bbapak ngomong sama ss-saya?" Typo nya ketika berbicara

'Gini nih kalau nggak kebiasaan pakai bahasa kepresidenan, asing bet ditelinga rakyat jelata kek gue'

"Apa disini ada orang lain selain kita bertiga nona?" Tanya nya

"Hehehe.. Mmmm.. Itu.. Anuuu," Ia melirik pot bunga disebelahnya guna melancarkan aksi kebohongan nya

"Ikut saya kekantor polisi!"

"Hah?" Tanpa aba aba kedua pria berpakaian formal ini langsung mencekal kedua tangannya, membuat mereka nya menjadi menjadi pusat perhatian

"Apa apaan nih? Gue bukan tali tambang ya main tarik tarik kanan kiri, kalau tangan gue lepas gimana? Lepas anjim," Sekuat apapun ia meronta ronta bahkan sampai ngesot ngesot dilantai pun tenaga seorang gadis berumur 16 tahun akan tetap kalah dengan dua orang tenaga bapak bapak ekstra jumbo

Hendak masuk kedalam mobil dirinya terpaksa harus digendong, karna mobil ini terlalu tinggi untuk remaja dengan tinggi badan dibawah 158 cm

"Anjing! Gue berasa kurcaci yang mau ditumbalin"

🕊RADICA🕊


"Astagaaa... Gue juga nggak sengaja nabrak dia, dia nya aja yang tiba tiba ada didepan gue. Dateng nggak diundang pulang nggak dianter. Mandiri sie tapi ngerepotin"

"Tolong jaga perkataan anda nona"

"Gimana mau jaga perkataan kalau hati gue aja nggak ada yang jaga?"

RADICAWhere stories live. Discover now