30. Misi Baru

12 1 0
                                    

Tandai jika typo and happy reading guys
.
.
.

Seorang pria terduduk santai diatas sofa mewah dengan bordiran emas dipinggirnya. Sedari tadi ia hanya menatap sebuah cuplikan vidio yang berasal dari ipad dalam genggaman nya.

Setelah bertahun-tahun lamanya sebuah kabar yang tidak ingin ia lihat mendadak muncul, padahal ia berharap objek yang ada dalam berita tersebut sudah musnah dari dunia ini.

"Indonesia ya," Tawa nya mengejek "Apa yang spesial dari negara berkembang itu? Ku pikir jika 'dia' masih hidup, ia akan memilih negara maju dengan sistem kecanggihan yang kuat mengingat keluarga nya sangat menyukai hal-hal yang berbau teknologi," Pria itu mendengus tak suka kala pemuda yang berada didalam vidio mengembangkan senyum. Senyum yang sangat ia benci seumur hidup.

"Seharus nya kala itu air laut mampu menenggelamkan seekor semut, tapi siapa sangka jika dari dalam laut muncul seorang super hero"

Ruang santai dengan perapian yang masih menyala seolah bagai neraka untuk keenam remaja. Mereka sama-sama terkejut kala mendengar orang yang mereka habisi masih hidup hingga saat ini, bahkan ketika salah satu dari mereka telah memastikan bahwa jantung 'dia' sudah berhenti berdetak pun dengan peluru yang menembus otak nya, tak dapat dipungkiri jika orang itu akan mati. Apalagi mereka menceburkan jasad nya kelaut, para predator pasti akan langsung memakan jasad nya hingga tak bersisa.

"Maaf tuan besar, apakah anda sudah memastikan bahwa pemuda dalam vidio tersebut benar-benar 'dia' yang kita maksud?" Tanya nya mencoba untuk menatap pemimpin mereka yang duduk disofa single dengan angkuh "Maksud saya, siapa tahu mereka hanya mirip, mengingat saya sendiri telah memastikan bahwa pemuda itu telah meregang nyawa"

"Apa yang dikatakan Morgan benar ada nya tuan, bahkan kita sama-sama melihat begitu tubuhnya tenggalam para predator akan langsung melahapnya tanpa sisa. Bukan kah anda sendiri yang mengatakan bahwa dilaut tersebut terdapat ikan piranha tuan? Siapa yang tidak mengetahui bahwa ikan ganas itu tidak akan menyisakan makanan nya sebelum habis. Yeahhh kecuali tulang kerangka," Imbuh pemuda berbadan paling kekar diantara ke 5 pemuda dan 1 gadis lainnya.

Seseorang yang dipanggil tuan besar itu melempar ipad nya kemeja, menciptakan suara yang cukup keras hingga ke 6 remaja dihadapan nya semakim dibuat takut sekaligus terkejut "Tapi siapa sangka ada yang lebih hebat dari kalian para remaja bodoh"

"Seharus nya saat itu aku juga menenggelamkan kalian kelaut untuk melihat para hiu atau piranha memakan tubuh kalian dengan ganas. Atau melakukan eksperimen yang sedang ku pelajari dan menjadikan kalian sebagai objek. Seperti nya itu hal yang sangat menyenangkan"

Keenam remaja itu saling pandang, dijadikan sebuah objek percobaan tentu bukan hal baik. Tubuh kalian akan disayat seiring dengan darah yang mengalir semakin dalam hingga menembus organ vital. Merasakan rasa sakit yang teramat sangat tanpa bantuan obat bius, bahkan untuk sekedar berteriak saja kalian tidak sanggup ketika 'mereka' Melakukan nya secara perlahan menggunakan pisau kecil nan berkarat. Tentu rasa sakit nya menjadi berkali-kali lipat

"Maaf kan kami tuan besar, kami menyesal tidak memenggal kepala 'dia' sehingga peluang untuk hidup sangat tidak mungkin terjadi," Pemuda berambut coklat berdiri dari tempat nya duduk, begitu sampai didepan pria -yang mungkim seumuran dengan sang ayah- ia langsung berlutut. Tak perduli apapun cara nya ia hanya tidak ingin dijadikan sebagai objek percobaan.

"Saya bersedia ditugaskan kembali untuk menghabisi 'dia' tuan. Jika dulu kami berhasil menenggelamkan nya kelaut maka kali ini kami akan berhasil menenggelamkan nya kedalam neraka"

RADICAWhere stories live. Discover now