35.Kepulangan Rayyanka

30 1 0
                                    

Tandai jika typo and happy reading guys
.
.
.

Hari yang ditunggu pun telah tiba, beberapa menit lagi pesawat yang ditumpangi Rayyanka akan sampai di Bandara Soekarno-Hatta. Setelah 1 minggu menjalani hubungan jarak jauh Caca mulai memahami bahwa pertemuan adalah final dari lelahnya sebuah penantian dimana kita harus berdebat dengan hati dan pikiran kita setiap saat.

Caca tersenyum senang, ia jadi tidak sabaran menantikan momen di mana Rayyanka akan kebingungan mencari dirinya. Asal kalian tahu saja saat ini Caca tengah memakai kostum beruang berwarna coklat, persis seperti boneka kesayangan milik Rayyanka yang selalu menjadi teman tidurnya.

"Rayyan mana sie, kok lama? Hurfff," Caca  menyandarkan kepalanya ketembok, ia dapat melihat aktivitas semua orang dari dua lubang kecil dari mata kostum beruang yang ia pakai.

Ini sudah lebih dari 45 menit semenjak pesawat yang Rayyanka tumpangi tiba di bandara, tapi kemana pemuda itu, kenapa belum terlihat sampai sekarang? Tidak mungkinkan Rayyanka mengetahui rencana jahilnya dan balik bersembunyi?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini sudah lebih dari 45 menit semenjak pesawat yang Rayyanka tumpangi tiba di bandara, tapi kemana pemuda itu, kenapa belum terlihat sampai sekarang? Tidak mungkinkan Rayyanka mengetahui rencana jahilnya dan balik bersembunyi?

"Nggak lucu kalau kayak gitu. Please lah muncul dong Ray, jangan bikin gue khawatir," Pinta Caca menoleh kanan kiri.

Dari kejauhan seorang pemuda berjaket denim nampak menyeret koper abu-abunya, jangan lupakan senyuman lebar hingga menampakkan lesung pipi, sangat cocok dengan deretan gigi putihnya yang tersusun rapi.

"Rayyan," Beo Caca. Ia segera berjalan menghampiri Rayyanka, namun langkah kakinya terhenti kala melihat seseorang yang berada dibelakang pemuda itu.

Drrtt... Drrtt...

Caca memilih mengabaikan ponsel nya yang berdering, mungkin itu telpon dari Rayyanka. Ia masih tercekat di tempatnya. Apa-apaan ini? Rayyanka menggandeng seorang gadis dan... sial mereka tampak mesra sekali.

Caca melepas kostum kepala boneka itu dari kepala nya dan berjalan santai kearah Rayyanka. Semakin kesini jantung nya semakin degdegan pun dengan pikiran nya yang sudah menjalar hingga kemana-mana.

"Ekhm"

"Caca? Sejak kapan ada disini?" Tanya Rayyanka kembali menyimpan ponselnya disaku celana

"Sejak tadi, Sejak loe senyum-senyum sendiri," Caca masih menatap gadis berambut blonde yang berdiri disamping Rayyanka. Gadis itu sama sekali belum melepas genggamannya pada tangan Rayyanka.

Pandangan Caca beralih menatap Rayyanka yang balas menatap nya tanpa dosa "Dia siapa?"

"Oh, Caca kenalin ini Chintya, Chintya kenalin ini Caca"

Beberapa detik berlalu belum ada tanda-tanda kedua gadis itu untuk saling berjabat tangan, bahkan saat ini kedua nya sama-sama melempar tatapan tajam dan menusuk. Mungkin jika mereka adalah seorang tokoh superhero yang mengeluarkan laser dari mata mereka masing-masing, bisa dipastikan bandara yang mereka pijak saat ini akan hangus terbakar tanpa sisa.

RADICATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang