25. KERANDOMAN RAYYANKA

90 40 173
                                    

Tandai jika typo and happy reading guys 🤗
.
.
.

"AAAA GUE TELAT BANGUN ANJIR!!" Caca segera berlari menuju kamar mandi setelah dilihatnya jam menunjukkan pukul 06.50 yang artinya 10 menit lagi gerbang GIS akan segera ditutup.

Sementara Ray yang tengah bermimpi menikmati seporsi wagyu A6 seketika langsung buyar lantaran kasur yang ia tiduri bergoyang.

Ray berjingkrak terkejut, ia pikir telah terjadi gempa dan suara teriakan Caca barusan menyuruh nya untuk segera lari.

Buru buru Ray bangun dan berlari menyusul Caca, namun ia lupa jika ia tidur dalam posisi menghadap ke tembok alhasil jidat mulusnya lah yang menjadi korban.

"Akhh... shh..."

"Ah mantab burung nya muter muter," Racau Ray kembali merebahkan tubuhnya.

Tak lama Caca keluar dari dalam kamar mandi dengan seragam sekolah yang sudah rapi. Ia segera mengemasi buku bukunya kedalam tas beserta peralatan sekolah lainnya.

Menyiapkan jadwal pelajaran dipagi hari benar benar menguras emosinya. Ia harus mencari buku tulis yang terselip diantara novel novelnya, pensil yang jatuh kekolong meja, belum lagi penghapus setan yang selalu menghilang disaat ia membutuhkan dan muncul disaat ia tidak membutuhkan nya.

Aiishh, dimana buku paket matematika nya? Bukan kah kemarin lusa ia taruh dibawah bantal dan---

WTF! Jadi semalam buku itu yang ia gunakan untuk memukul pantat nya Ray?

"Ya tuhan, stres mendadak guee," Caca berjongkok dan menggaruk garuk rambutnya hingga kusut. Ia melirik kearah kasur dan menemukan buku paket matematikanya berada dibawah pinggul pemuda yang masih tertidur

"Itu buku kalau gue buka pasti baunya nggak ori lagi"

"Bau bau minyak telon campur ketombe campur air fermentasi campur angin dalam, beuhh sedapnya," imbuhnya

Caca kembali melirik jam dinding, 5 menit lagi gerbang sudah ditutup. Ia berpikir bagaimana caranya sampai sekolah tepat pada waktu nya sedangkan jarak antara rusun dan sekolah sekitar 15 menit

"Woe siluman sigung bangun loe. Gara gara loe gue jadi telat kesekolah"

"Euuungghh," Lenguh Ray sembari melakukan perenggangan otot otot tubuhnya yang terasa kaku.

Duakhh!! Suara nyaring itu timbul ketika Ray terjatuh dari tempat tidur

"Aahhh... Caca sakit," Ray merangkak menghampiri Caca yang terduduk disamping kulkas mini. Ia menelusupkan kepalanya diceruk leher Caca yang terasa lembab.

Manisnya wangi sabun beradu dengan bau bayi yang keluar dari dalam tubuhnya menciptakan wangi baru yang belum pernah ia temui sebelumnya.

"Cepet elah kita ini udah telat, loe malah enak enak kan tidur"

"Sebentar, nyawa Ray masih tersangkut"

"Emang nyawa loe nyangkut dimana?" 

"Operator PLN"

"Aduh bego," Caca memukul punggung Ray berulang ulang hingga menimbulkan bunyi yang cukup keras. Siapa tau konsepnya sama seperti remote tv, semakin keras dipukul semakin berfungsi lah batrai didalamnya. Semakin keras ia memukul punggung Ray semakin berfungsi lah otak genius pemuda ini.

Namun bukan Ray nama nya yang dipukul belasan kali malah yang keluar sebuah sendawa yang panjang nan cukup keras "huekk, bau jenazah"

"Siapa?"

"Ya loe lah masa gue!" Sengit Caca menutup kedua lubang hidungnya

"Yang tanya," Ingin rasanya Caca menendang pemuda dihadapan nya ini hingga kealam baka, namun kembali lagi kesiapa orang tua dari Rayyanka membuat Caca mengubur hidup hidup keinginan nya ini.

RADICATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang