18. Sen(in)day

53 38 28
                                    

Tandai jika typo and happy reading guys 🤗
.
.
.


Pagi ku cerah ku
Matahari bersinar
Ku gendong tas merah ku di pundak 🎶

"Kenapa pakai tas nya gitu?" Asga mengerutkan kedua alis nya kala melihat Farah yang mengenakan tas selempangan dileher

"Lepas lepas. Kamu nggak tahu ini bahaya? Kalau sampai kamu ke cekik terus nggak bisa nafas gimana?" Bawel Asga membenarkan tas milik Farah.

"Yah kan lagu nya 'ku gendong tak merah ku di pundak' berarti yang nggak merah nggak digendong di pundak kan kak?" Polos Farah merapikan tas berwarna pink unicorn nya

"Ya nggak gitu juga. Kamu kan udah kakak ajarin untuk bisa membedakan mana yang boleh dan nggak untuk dilakukan. Apa iya kalau semua teman teman mu masuk sumur kamu juga bakalan ikut?"

"Mmm... Tergantung sih kak kalau didalam sumur ada Bangtan pasti Farah ikut masuk, nggak mungkin Farah rela temen temen bisa ketemu Bangtan didalam sumur sementara Farah sendiri bengong diatas sumur cuma nangkepin nyamuk doang"

Terserah

Asga menggelengkan kepala nya. Jika sudah begini ia harus lebih berhati hati dalam memilih lagu, film, novel, dll takut jika Farah akan meniru dan berakibat fatal di kemudian hari kan tidak lucu.

Tapi jika dipikir pikir semakin kesini tingkah Farah semakin random persis seperti Caca. Apakah mungkin Farah akan mewarisi sifat absurd gadis itu?

Huhh

"Hello everyone, where are u? I'm come back, nggak ada yang mau lempar bunga nih atau ngajak foto gitu? Mumpung lagi ketemu kembaran Sehun exo"

Bugh!!

Mampus, Batin Farah puas ketika Asga benar benar melemparkan sebuah bunga beserta potnya.

Tentu itu adalah bunga dan pot palsu yang terbuat dari plastik, jika Asga benar benar melempar Xavier dengan pot yang berasal dari tanah liat bisa bisa Asga dikurung di penjara bahwa tanah oleh Om Morellis

"Mau lagi? Itu masih banyak diluar kalau masih kurang," Ancam Asga yang sudah bersiap di ambang pintu dapur

"Hehehe, enggak deh makasih. Yang ada muka gue tambah ancur berkeping keping," Cengir Xavier

"Pantes jomblo, muka kayak orang orangan sawah aja bangga. Contoh nih Kak Asga apapun kondisinya tetep cool"

"Yeee dasar bocil. Kakak loe tuh dari lahir muka nya udah datar, nggak bisa kalau disuruh haha hihi macam orang normal"

Xavier memukul mulut nya pelan salahkan mulut nya yang terlalu blak blakan.

Untunglah Asga masih sibuk menata kotak makan Farah jika sampai dia mendengar ucapan nya barusan bisa jadi wajah nya akan rata dengan tanah

"Hayoo keceplosan yaaa," Farah tersenyum jahil berniat ingin melaporkan nya kepada Asga

"Sst, diem nanti gue beliin permen," Xavier menarik salah satu kursi didekat Farah. Sepertinya mereka akan berundingan

"Apaan tuh cuma permen aja kok suruh tutup mulut, malu kali sama motor nya. Eh iya itu kan cuma pemberian dari Om Morellis asli nya kan Kak Xavier reke," Ucap Farah santai sembari memainkan game zombie di ipad mini milik nya

Xavier menarik napas dan membuang nya melalui mulut terus begitu persis seperti orang akan melahirkan.

Jika ia tidak mengingat bahwa Farah adalah adik dari bestai nya sendiri maka bisa dipastikan ia akan memutilasi tubuh Farah menjadi potongan potongan kecil yang akan ia berikan kepada Chalky-Anjing pemburu yang ia temukan sewaktu dihutan-

RADICAWhere stories live. Discover now