46. Rencana Yang Gagal

6 0 0
                                    

Tandai jika typo and happy reading guys
.
.
.

Sedari tadi Luna terus memandangi room chat nya dengan Caca. Sudah beberapa hari ini Caca sangat susah untuk dihubungi atau sekedar membalas pesan.

Dan sialnya lagi gadis yang identik dengan hoodie hitamnya telah menonaktifkan tanda baca sehingga Luna tidak tahu apakah pesannya sengaja di read atau memang belum dibaca.

"Fiks, harus gue samperin tuh anak"

Tak berselang lama, Luna sudah siap dengan celana levis selutut dipadukan crop top berwarna maroon.

Sekitar 46 menit Luna tiba didepan rusun yang kini terlihat kumuh dan tidak tertata. Padahal terakhir kali ia berkunjung, rusun ini masih nampak hidup bukan seperti rumah uji nyali.

"Neng.. Neng.. Mau ngapain?"

Luna sedikit tertegun ketika seseorang memanggil nya dari belakang. Dia manusia kan?

Bukan rasis tapi ibu-ibu dihadapan nya memiliki warna kulit yang gelap ditambah mukena putih kebesaran membuat nya seperti makhluk halus.

"Neng, jangan bengong. Bahaya atuh nanti bisa kesurupan"

Luna mengerjap beberapa kali. Menarik kembali jiwanya yang sempat terpisah dari raga.

"Rusun nya kosong buk?"

"Menurut neng teh gimana?"

Luna melirik kesamping, merutuki kebodohannya sendiri. "Kenapa rusun nya kosong? Bukan nya beberapa minggu yang lalu rusun ini masih bersih? Kenapa sekarang udah jadi rumah hantu"

"Rusun ini udah disita sama pihak bank karna pemilik rusun nggak bisa bayar hutang nya"

"Haah, emang iya?" Tanya Luna tak percaya.

Ibu bermukena putih itu menatap Luna judes, sebenarnya gadis di hadapannya ini niat bertanya atau mengetes kesabarannya?

"Hihhh... Gimana sih neng teh? Beritanya udah kesebar dimedsos, disurat kabar, diberita tv juga ada. Neng nggak pernah baca ya makanya jadi ketinggalan info"

Luna yang omeli oleh ibu-ibu di hadapannya hanya bisa mengelus dadanya. Melawan dibilang nggak sopan di biarin semakin menjadi-jadi.

"Mak Tin yang punya rusun ini, semenjak rusun nya ditarik paksa oleh pihak bank dia udah pergi sama cucu nya entah kemana. Kalau anak nya Si Alya, dia ada di RSJ. Dia jadi gila karna kecelakaan"

Luna mengangguk sebagai jawaban. "Terus penghuni nya pada kemana buk?"

"Kalau itu saya juga nggak tau. Pihak bank cuma kasih waktu 3 hari rusun harus udah dikosongkan," Jelasnya. "Denger-denger rusun ini udah beralih tangan jadi milik g-g-gress, siapa ya? Saya teh lupa"

"Yaudah buk, makasih atas infonya. Saya pamit"

"Ati-ati neng," Luna mengacungkan jempol sebagai balasan.

Malam ini Luna habiskan dengan memutari ibu kota. Mencari keberadaan Caca yang entah seperti apa nasib nya setelah tidak mempunyai tempat tinggal.

"Bego banget sih loe Ca. Kalau punya masalah itu cerita sama gue bukan malah hilang kayak ginii!!" Kesal Luna.

Tok...tokk..!!

Betapa terkejut nya Luna ketika 2 buah sepeda motor sudah mengapit mobil nya dari sisi kanan dan kiri. Belum lagi orang yang menaiki motor itu membawa senjata tajam yang Luna yakini mereka adalah begal.

"Plis pliss.. Angkat telp Luna paa"

Tangan Luna sudah gemetar, ia menelpon siapa saja yang bisa ia hubungi saat ini.

RADICAWhere stories live. Discover now