23. Cemburu

38 7 4
                                    

Tandai jika typo and happy reading guys 🤗
.
.
.

Hujan deras telah mengguyur ibu kota sejak kemarin malam hingga pagi hari ini, ditambah hawa dingin yang berasal dari air conditioner menambah kemalasan pemuda berambut keriting untuk bangun dan berangkat sekolah.

"XAVIER... Bangun!! Mau jadi apa kamu kerjaan nya tidur terus!!" Ucap Fiona menyibak selimut tebal yang menutupi tubuh anak nya

Xavier menggeliat, mengucek kedua mata nya yang masih terasa berat "Hoammm.. Mau jadi polisi mam"

"Mana ada polisi yang kerjaan nya tidur terus?"

"Ada aja. Polisi tidur itu contohnya," Tanpa pikir panjang Fiona langsung menjewer telinga anak nya hingga ke dalam kamar mandi dan mendorong Xavier ke bathub yang berisikan air

"Dingin mam," Xavier segera berdiri kala pakaian nya sudah basah separuh dan membuat tubuh nya menggigil

"Mam nggak mau tau dalam waktu 2 menit kamu harus udah rapi dan turun kebawah. Kalau nggak, nggak ada jatah sarapan," Fiona membanting pintu kamar mandi hingga menimbulkan bunyi yang nyaring.

Maklum saja Fiona adalah salah satu anggota militer perempuan asal Indonesia yang pernah ditugaskan ke Negeri Kincir Angin. Dari situlah ia bertemu dengan Morelis Dante Lawrence pria asal Amsterdam yang sama sama bekerja dibawah naungan kemiliteran.

Cinta mereka membuahkan hasil, 2 orang anak laki laki yang menjadi kebanggan keluarga Lawrance. Weitzman Kayano Lawrence dan Xavier Lloyd Lawrence.

"2 menit 45 detik"

Xavier nyengir kuda, padahal ia sudah berusaha agar tidak terlambat sedetik pun. Tapi salahkan seekor kecoa yang terbang dan mendarat tepat diatas rambut kribo nya, membuat Xavier harus membunuh kecoa tsb dan menghanyutkan nya ke lubang toilet.

"Duduk lalu sarapan dengan tenang"

Mata Xavier meneliti setiap hidangan dimeja makan, hanya ada 2 menu pagi ini. Nasi goreng dan roti tawar

"Babi kecap nggak ada mam?" Fiona menggeleng dan menampilkan raut kecewa di wajah Xavier. Padahal sejak semalam ia sudah menanti kehadiran babi kecap dimeja makan

Xavier berdecak dan mengambil Nasi goreng sama seperti Kayano. Sementara Fiona, ia telah mengoleskan selai kacang pada selembar roti tawar.

"Oiya mam, selama tiga hari kedepan Kay izin pulang terlambat, karna Kay ditunjuk sebagai sie perkap olimpiade sains," Fiona menimang nimang ucapan anak bungsunya sebelum akhirnya mengiyakan

Dalam hati Kayano tertawa, akhir nya ia dapat terbebas dari jam malam yang sudah Fiona atur selama ia hidup didunia. Berbanding terbalik dengan Xavier, pemuda itu terlihat menatap piring kosongnya dengan serius.

"Vi-"

"Nggak!"

"Mam"

"Pulang"

"Tapi-"

"Mam kirim kamu ke Belanda"

"Kirim aja mam, biar si kribo ini punya otot, nggak lembek kayak gummy. Sekali injek langsung gepeng," Ujar Kayano santai sesaat sebelum Xavier menginjak kaki nya

'Adek laknat nggak ada akhlak'

Xavier merogoh ponselnya disaku celana, tangannya lincah mengirim foto yang beberapa hari lalu sempat ia ambil.

Abangke

•| sent a picture
•| Kayak nya seru kalau mam tau

RADICAWhere stories live. Discover now