3. Hantu

7.6K 838 129
                                    

"Hiks..." Lan menutup wajahnya dengan bantal, mencoba meredam isakannya.

Lan melihat ponselnya, lalu kembali menangis, lihat ponsel, menangis lagi. Begitu terus sedari tadi.

Akhirnya... Setelah sekian lama. Setelah sekian banyak perjuangan, setelah sekian banyak waktu tidurnya yang terpotong, setelah sekian banyak sakit hati karena ditroll teman setim. Akhirnya...

Dia bisa MYTHICAL GLORYYYY.

Lan menatap ponselnya, lalu mengecupinya. Memang benar, perjuangan tidak pernah mengkhianati hasil.

Tok tok tok

Lan menghapus air matanya dengan cepat, lalu menetralkan kembali ekspresi wajahnya.

"Ya?"

"Maaf tuan muda, tuan besar menyuruh saya untuk memanggil anda."

Lan mengernyitkan dahinya, Kakek?

"Baiklah, saya akan segera ke sana." Lan beranjak dari kasurnya, keluar dari kamar menuju ruang kerja kakeknya.

Tok tok tok

Lan mengetuk ruang kerja kakeknya.

"Masuk."

Lan masuk ke ruang kerja kakeknya setelah mendapat izin.

"Oh Lan. Duduklah."

Lan mendudukkan dirinya di kursi depan meja kakeknya, "Ada apa ya kek?"

Cedric Cal Ariendra, adalah nama dari kakek Sammy dan Lan, sekaligus pemimpin keluarga saat ini.

Cedric menyerahkan beberapa berkas kehadapan Lan. Lan mengambil berkas-berkas itu, lalu membacanya dengan seksama, berkas-berkas itu berisi tentang... rencana usaha pertanian?

Lan menatap kakeknya dengan tatapan bertanya. Cedric tersenyum melihat cucu keduanya itu, "Kakek berencana untuk mulai melebarkan sayap perusahaan kita ke bidang pertanian, sebenarnya ini rencana yang sudah kakek susun sejak kakek muda dulu, tapi baru bisa terealisasi sekarang. Karena itu, kakek mau... Kamu mengurus jalannya usaha pertanian kita."

Lan mengernyitkan dahinya mendengar itu, "Kenapa Lan? Kakekkan tau Lan ambil jurusan kedokteran. Selain itu, bukannya lebih baik kalau Sam yang urus usaha ini?"

Cedric menghela napas, sudah dia duga cucunya ini akan menolak, "Sam sudah diberi tanggung jawab untuk mengurus usaha pertambangan keluarga kita, dia juga yang mengurus usaha pabrik-pabrik senjata. Kasihan dia kalau kebanyakan tanggung jawab. Kakek juga sudah terlalu tua untuk turun langsung. Ayolah na... Mau ya?"

Lan menggelengkan kepalanya dengan tegas, "Nggak. Lan nggak mau. Lan kan mau jadi dokter, gimana bisa Lan jadi dokter sekalian urus bisnis keluarga? Nanti jadi kewalahan dong."

Cedric menyeringai, dia lalu memajukan wajahnya agar lebih dekat dengan Lan, "Kamu tau, Lan? Di rumah sakit itu..... Banyak hantunya."

Lan seketika membeku mendengar itu. Cedric menyeringai, dia tau betul kalau cucu keduanya sangat takut pada hantu.

Lan menggelengkan kepalanya pelan, "Bohong... Kakek pasti bohong. Mana ada yang kayak begitu."

Cedric semakin melebarkan senyumnya, "Coba aja kamu lihat di youtube-youtube gitu. Atau kamu lihat di sosmed, pasti banyak cerita-cerita horror di rumah sakit."

Cedric lalu melanjutkan, "Lagipula, bukankah itu masuk akal jika di rumah sakit ada banyak hantunya? Bayangkan saja, banyak orang meninggal di sana. Dari yang kecelakaan, sakit, dll."

Lan terdiam mendengar itu, benar juga...

"Pikirkanlah lagi Lan... Kakek akan menunggu jawabanmu."

Lan menganggukkan kepalanya, lalu berlalu dari sana.

Kaisar : New Loveजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें