43. Parenting

6.1K 711 39
                                    

"Hmm... Mmmm..." (Bayangin aja itu suara senandung)

Kaisar bersenandung ria sambil sesekali mengelus perutnya. Usia kandungan Kaisar sudah menginjak bulannya.

Tidak ada hal spesial yang terjadi selama beberapa bulan belakangan. Kehidupan Kaisar berjalan dengan sangat aman dan damai, ya sesekali ada masalah, tapi itupun bukan masalah besar.

Kaisar saat ini sedang duduk di kursi goyang yang ada di kamarnya, dengan alat-alat rajut dipangkuannya. Kaisar mencoba membuat baju hangat untuk bayi-bayinya nanti.

"Semoga malaikat-malaikat kecil papa nanti suka sama buatan tangan papa." Kaisar terkekeh melihat perutnya, berharap anak-anaknya mendengar ucapan dia.

Tok tok tok

Kaisar menoleh mendengar suara pintu kamarnya yang diketuk, "Masuk."

Pintu kamar dibuka, terlihat Arvie yang sedang menggendong bocah nyebelin anak angkat Askar dan Avalle. Atharva atau Arva.

Arvie menurunkan Arva dari pangkuannya, Arvapun langsung berlari menuju Kaisar.

"Omom!" Arva memeluk kaki Kaisar.

Kaisar terkekeh, dia ingin mengangkat Arva kepangkuannya, tapi dia tidak bisa menunduk karena perut besarnya.

Arvie datang menghampiri keduanya, lalu mengangkat Arva ke kursi sebelah kursi goyang Kaisar.

"Jangan nakal-nakal kamu, nanti om sentil." Arvie memberikan ancaman pada Arva.

Kaisar terkekeh melihat keduanya. Arvie sedikit berubah semenjak kandungan Kaisar semakin besar, katanya dia ingin menjadi om yang baik yang melindungi keponakannya nanti. Arvie mulai belajar untuk bersikap dewasa secara perlahan-lahan.

Kaisar sebenarnya agak khawatir pada Arvie, karena Arvie mengambil contoh 'sikap dewasa' dari orang-orang yang justru nggak waras. Tapi yaudahlah, Kaisar akan tetap mendukung apapun jalan yang diambil Arvie.

"Arva ke sini sama siapa?" Kaisar mengelus pipi gembul Arva.

Arva terkekeh, "Mama!"

Kaisar menatap Arvie, meminta penjelasan. Arvie menganggukkan kepalanya, "Iya. Arva ke sini sama Avalle sama Askar. Mereka berdua masih di bawah, lagi ngobrol sama Sam. Avalle juga bawa babynya."

Kaisar tersenyum sumringah mendengar itu.

Tok tok tok

Ketiga orang itu refleks menoleh ke arah pintu.

"Masuk."

Pintu terbuka, dan muncullah Avalle. Avalle masuk ke dalam kamar, dengan buntalan imut digendongnya.

"Boleh aku taruh babyku di kasur?"

Kaisar menganggukkan kepalanya. Avallepun membaringkan bayinya ke kasur.

Kaisar bangkit dari duduknya, dan berjalan menuju Avalle, diikuti Arvie dan Arva. Kaisar duduk di kasurnya, dan memperhatikan wajah imut bayi Avalle.

"Wajahnya mirip banget sama kamu." Kaisar terkekeh dan menatap Avalle.

Avalle ikut terkekeh dan melihat wajah bayinya. Orion, bayi Avalle, memang memiliki wajah yang sangat mirip dengan Avalle.

Orion tertidur dengan damai, sesekali mulutnya bergerak seakan dia sedang menyusu.

Ketiga orang dewasa di sana mengobrol ringan, sesekali mereka mengerjai Arva sampai Arva mau menangis.

😇

Lan dan Kaisar berjalan dipinggir pantai sambil berpegangan tangan. Lan mengajak Kaisar untuk liburan sebentar ke pantai, mumpung Kaisar masih belum akan melahirkan. Lan sampai menyewa seluruh pantai, agar tidak ada manusia lain yang mengganggu mereka.

Kaisar : New LoveTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon