6. Grup Chat

6.7K 855 121
                                    

Lan menatap malas berkas di depannya. Pada akhirnya dia mengikuti keinginan kakeknya untuk mengurus bisnis keluarga mereka. Lan sudah melihat video dan cerita pengelaman horror orang-orang di internet, dan itu benar-benar membuatnya ketakutan.

Saat ini, Lan sedang akan mengikuti rapat dengan rekan bisnis kakeknya.

Lan juga tadi sudah mempresentasikan rencana-rencana untuk bisnisnya kedepannya, dan sepertinya mereka cukup puas dengannya.

Setelah sekian lama, akhirnya rapat mereka selesai juga.

Lan keluar lebih dulu, dia sudah tidak tahan ingin rebahan. Tiba-tiba sebuah tangan menepuk bahunya, Lan refleks menoleh ke sampingnya. Ternyata yang menepuk bahunya adalah tuan Kassavaro, ayahnya Kaisar.

Liam Axelle Kassavaro

Liam tersenyum tipis, lalu mengelus lembut rambut Lan, "Sudah saya duga, kamu memang punya bakat di bidang bisnis. Presentasi kamu tadi sangat bagus."

Lan membukukan badannya, "Terimakasih tuan. Mendapat pujian dari orang seperti anda, sungguh sebuah kehormatan."

Liam tertawa mendengar itu, "Kamu benar-benar orang yang formal ya. Tidak perlu terlalu formal jika kita sedang diluar pekerjaan."

Lan tersenyum tipis, "Baik om."

Liam kembali menepuk bahu Lan, "Yasudah kalau begitu saya pergi dulu ya. Sesekali mainlah ke mansion Kassavaro seperti waktu itu, kita makan bersama lagi."

"Iya om, mungkin lain kali."

Setelah itu Liam berlalu dari sana, disusul oleh Lan.

😇

"Hellloooo everybodyyy." Kaisar memasuki mansion keluarga Allaver dengan penuh semangat.

"Berisik lo anjir." Askar menatap malas sahabatnya itu.

"Hehe maaf pak. Watashi ke sini ingin menengok adinda mu." Kaisar berjalan mendekat pada Askar yang sedang duduk di sofa ruang tamu.

Hari ini adalah jadwal Kaisar untuk menjenguk Avalle yang sedang 'tertidur'. Kaisar memang rutin menjenguk Avalle setiap 2 minggu sekali.

"Abububu."

Kaisar menoleh pada bayi dipangkuan Askar yang berceloteh ria. Kaisar lalu menggelengkan kepalanya, "Gilaaa gilaaa, lo belum nikah tapi udah punya anak segede gitu."

Askar mendengus kesal, lalu berdiri, setelahnya Askar langsung menggeplak kepala Kaisar, "Lo makin hari makin gila."

Kaisar mengelus kepalanya yang perih dengan mata berkaca-kaca, "Jahat banget..."

Askar mengabaikan temannya itu, lalu berjalan hendak ke kamar kekasihnya. Kaisar tentu langsung mengikuti.

Askar, Arva, dan Kaisar memasuki kamar Askar. Mereka lalu berjalan ke arah sosok yang sedang tertidur dengan pulas. Avalle.

Kaisar menatap sendu Avalle, sudah 2 tahun dan dia masih belum menunjukkan tanda-tanda akan bangun.

Askar mendudukkan dirinya dan Arva di samping Avalle, Kaisar juga mendudukkan dirinya di tepi kasur.

"Mam?" Arva menempelkan pengnya ke bibir Avalle.

Kaisar menatap kesal pada Arva, "Itu peng lo udah penuh sama ludah malah dikasih ke Avalle."

Arva menatap Kaisar, lalu menjulurkan pengnya, "Mam?"

"Ogah banget gue makan peng lo."

Atharva Killian Allaver

Kaisar : New LoveTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon