21. Anak

7.5K 891 103
                                    

Kaisar menghela napas berat saat keluar dari kelasnya. Kuliahnya hari ini benar-benar terasa melelahkan.

Kaisar berjalan menuju parkiran, senyumnya melebar melihat Lan yang sudah menunggunya. Rasa lelahnya langsung terangkat begitu saja.

Kaisar berlari dan langsung memeluk Lan, bodo amatdeh sama orang-orang yang natap mereka aneh.

"Kusut banget mukanya." Lan mengusap dahi Kaisar.

"Capekkkk."

"Ututu sayangku kecapekan." Lan membukakan pintu mobil untuk Kaisar.

Setelah Kaisar masuk ke mobil, Lanpun menyusul.

"Mau langsung pulang, atau mau kemana dulu gitu?"

"Langsung pulang aja. Aku mau langsung rebahan."

Lan terkekeh, "Oke baby."

Lan lalu melajukan mobilnya keluar kampus.

Drrrt drrrt

Kaisar mengambil ponselnya yang berada di saku celananya.

"Halo?"

"..."

"Hah? Senna melahirkan?"

"Oke oke, gw ke rumah sakit sekarang."

Kaisar mematikan ponselnya, lalu menoleh ke arah Lan.

"Senna melahirkan, ayok ke rumah sakit dulu."

Lan menganggukkan kepalanya, lalu membelokkan mobilnya ke arah rumah sakit.

😇

Kaisar menatap kagum 2 bayi di dalam inkubator, "Hebat banget Arkanna, sekali jadi langsung dua."

"Imut imut gemoyyyy." Arvie berseru ria.

Kaisar dan teman-temannya langsung pergi ke rumah sakit, setelah mendengar kabar kalau Arsenna melahirkan.

Kaisar tersenyum lembut melihat dua bayi itu, perasaannya menghangat.

Arvie lalu mendudukkan dirinya di sofa samping Sam.

"Dedeknya gemoy-gemoy bangetttt."

Sam terkekeh mendengar nada semangat dari Arvie, "Iyalah gemoy-gemoy, kan baru lahir."

Avalle ikut terkekeh, "Nanti kalau udah waktunya juga, Vie mungkin bisa punya dedek."

Merekapun lanjut membicarakan soal bayi dengan semangat.

Kaisar menyentuh perutnya, dia tersenyum tipis, andai saja... Dia bisa punya anak.

😇

Kaisar termenung di ranjangnya, dia sudah selesai bersih-bersih. Mereka cukup lama di rumah sakit, baru pulang setelah sore banget.

Lan naik ke atas kasur, dia baru selesai mandi. Kaisar menoleh lalu tersenyum lembut. Lan menidurkan dirinya di paha Kaisar, Kaisarpun mengelus lembut kepala Lan.

Tidak ada pembicaraan diantara mereka. Kaisar tenggelam di dalam pikirannya sendiri, lalu Lan yang mulai mengantuk.

"Lan..." Kaisar membuka pembicaraan.

"Iya?" Lan membuka matanya yang tadi tertutup.

"Kalau aku... Kalau aku gabisa kasih kamu keturunan, apa kamu bakal ninggalin aku?" Tatapan Kaisar menyendu.

Kaisar : New LoveDonde viven las historias. Descúbrelo ahora