16. 🔞

14.4K 984 247
                                    

Kaisar mendongakkan lehernya memberi akses pada Lan. Lan menjilati dan menggigit kecil leher Kaisar memberi tanda kepemilikan di sana.

Ciuman Lan turun ke badan Kaisar, Lan menciumi setiap inci tubuh atas Kaisar. Lalu dia naik kembali ke arah nipple Kaisar, Lan menyusu pada nipple kanan Kaisar, sedangkan nipple kirinya dimainkan oleh tangan Lan. Kaisar meremat rambut Lan sambil mengigit bibir bawahnya.

Tangan Lan yang terbebas, bergerak ke arah si 'kecil' Kaisar, lalu mengocoknya. Kaisar melengkungkan badannya menerima serangan itu, "Ahhh..."

Lan kembali menjilati leher Kaisar, masih dengan satu tangan bermain di nipple kiri, dan satu tangan lainnya bermain dengan si kecil.

Badan Kaisar bergetar saat dia akan mengeluarkan muatannya. Kaisar meremat bahu Lan dengan kuat, "Lanhh... Aku keluarh... Ahhhh."

Napas Kaisar tersengal setelah selesai mengeluarkan muatannya. Lan tersenyum puas melihat ketidak berdayaan Kaisar.

Lan beralih mencium Kaisar, Kaisarpun mengalungkan tangannya ke leher Lan. Lan menggigit bibir bawah Kaisar, lalu memasukkan lidahnya setelah Kaisar memberinya akses.

Setelah cukup lama, Lan melepas tautan bibir mereka. Lan tersenyum hangat sambil mengusap lembut dahi Kaisar yang berkeringat, "Kamu yakin? Aku akan berhenti kalau kamu belum siap. Aku gaakan maksa."

Kaisar menatap Lan dengan tatapan hangatnya, lalu mengelus lembut wajah Lan, "Aku yakin. Aku juga udah siap."

Mungkin Kaisar memang terkesan terburu-buru, mereka saja jadian belum genap 1 hari, baru beberapa jam lalu. Tapi, setelah kejadian di kolam renang, Kaisar berpikir 'Udah basah sekalian nyemplung aja.'

Lan kembali menatap lamat Kaisar, mencari keraguan di sana. Tapi, Lan hanya menemukan tatapan yang penuh keyakinan.

Lan kembali melumat bibir Kaisar. Tangannya bergerak ke bawah ke arah lubang Kaisar.

Lan menyentuh lubang itu, berniat memasukkan jarinya, tapi dia berhenti setelah ingat sesuatu.

"Kenapa sayang?" Kaisar menatap heran Lan yang tiba-tiba terdiam.

"Gaada pelumas." Lan tidak mau memulai semuanya tanpa pelumas, karena pasti itu akan sangat menyakitkan untuk Kaisar, Lan tidak ingin Kaisar terluka.

Kaisar lalu teringat sesuatu, "Oh aku udah beli. Ada di tas kuliah."

Lan mengernyit, "Kamu kapan belinya?"

Kaisar menatap Lan dengan tatapan polos, "Tadi waktu kita ke supermarket."

Lan berjalan ke luar kamar, mengambil tas kuliah Kaisar. Tadi memang mereka sempat ke supermarket atas permintaan Kaisar, mereka belanja banyak bahan masakan, Kaisar bilang dia mau memasak. Tapi ternyata, Kaisar membeli hal lainnya.

Lan kembali ke kamarnya dengan tas ditangannya. Lan mendudukkan dirinya di pinggir ranjang, dia lalu menggeledah tas Kaisar, dan menemukan pelumas yang dimaksud.

Lan menaruh kembali tas Kaisar ke lantai. Dia menatap pelumas ditangannya, Lan lalu terkekeh, dia menatap Kaisar, "Kamu seniat itu ya."

Kaisar ikut terkekeh. Dia tadi sempat menanyai Arsenna tetang 'itu', Kaisar menanyakan banyak hal, dan Arsenna bilang sebaiknya Kaisar menyiapkan pelumas karena rasanya pasti sangat sakit untuk pihak bawah. Arsenna sebenarnya berpikir Kaisar akan menjadi pihak atas, jadi dia mengatakan pada Kaisar untuk bermain halus, agar pihak bawahnya tidak merasakan sakit.

Lan kembali mengukung tubuh Kaisar, dan melumat bibir Kaisar. Sementara itu tangannya sibuk memakaikan pelumas ke jarinya. Setelah pelumas itu siap, Lan mulai memasukkan jarinya ke lubang Kaisar, Lan langsung memasukkan 2 jari.

Kaisar : New LoveOù les histoires vivent. Découvrez maintenant