BonChap 1

7.3K 780 64
                                    

Kaisar melilit tubuh Lumi dengan handuk, lalu membawanya ke atas kasur, di sana sudah ada Lian yang menunggu. Kaisar baru selesai memandikan kedua bayinya.

Usia si kembar sudah menginjak 4 bulan. Kaisar benar-benar menghabiskan waktunya untuk merawat bayi-bayinya. Dia juga dibantu oleh anggota keluarga yang lain, terutama jika Kaisar sedang ada kuliah online.

Kaisar memang memutuskan untuk tetap kuliah online, alasannya karena dia ingin fokus merawat bayi-bayinya. Kaisar ingin menyaksikan perkembangan anaknya sekecil apapun itu.

Kaisar menaruh Lumi ke samping Lian, "Nahhh waktunya pakai baju."

Kaisar membaluri bayi-bayinya dengan minyak telon dan bedak.

"Wangi wangi, gumush gumush gumush." Kaisar mengusek-ngusek kepalanya ke perut bugil Lumi

"Kyahahaha." Lumi tertawa renyah sambil menendang-nendang kakinya ke udara, dan menepuk-nepuk tangan mungilnya.

Kaisar lalu beralih membaluri tubuh Lian, dia melakukan hal yang sama yaitu mengusek-ngusek kepalanya ke perut Lian. Lian hanya terkekeh pelan merasa geli.

Lumi tersenyum melihat Lian yang lebih berekspresi. Semenjak lahir kembali, Lian jadi terlihat lebih manusiawi. Dia sering tersenyum, walau hanya senyum tipis, matanya juga selalu berbinar, apalagi saat dia menatap Kaisar. Berbeda dengan Zean dulu, yang seperti tidak ada minat untuk hidup.

Kaisar lanjut memakaikan pakaian pada si kembar, mereka dikenakan pakaian berbentuk singa dengan tudung bulu-bulunya.

Kaisar kembali mengusek-ngusek perut kedua bayinya, "Kyaaaa ada cingaaa imutttt."

Lan terkekeh melihat pemandangan di depannya. Sedari tadi Lan terus menyaksikan tingkah absurd Kaisar. Lan sudah masuk kamar semenjak Kaisar membaluri Lumi, tapi sepertinya Kaisar tidak menyadari kehadiran Lan, Lan juga hanya berdiri di ambang pintu.

Di mata Lan, Kaisar memperlakukan bayi-bayi mereka seperti boneka. Diusek-usek, diuyel-uyel, diciumi dengan brutal.

Lan menghampiri ke tiganya, "Bayi-bayi daddy udah wangi nih."

Kaisar sedikit terkejut karena Lan tiba-tiba muncul, tapi kemudian dia terkekeh, "Iya dong daddy, kan mau jalan-jalan."

Lan memeluk Kaisar dari belakang, matanya bertatapan dengan kedua anaknya yang terlihat... Marah? Lan mengangkat sebelah alisnya.

Sebuah ide lalu muncul, "Sayang."

Kaisar refleks menoleh ke belakang saat Lan memanggilnya, dan saat itu juga Lan langsung mencium Kaisar melumat bibirnya.

"GAHHHHH." Lumi berteriak sambil menendang-nendang udara, dan mengepalkan tangannya dengan erat. Lianpun ikut menendang-nendang udara dengan wajah memerah karena marah.

Kaisar melepaskan ciuman mereka, lalu memukul Lan pelan, "Di sini ada bayi-bayiku, mata mereka jadi ternodai!"

Kaisar langsung kembali membalik badan untuk melihat bayi-bayinya, "Lohhh sayang, kenapa mukanya merah gini?"

Kaisar mengangkat Lian ke pangkuannya, Lian langsung menenggelamkan diri ke pelukan ibunya. Kaisar bisa merasakan napas Lian yang memburu, "Lian sakit? Apa yang sakit sayang?"

"Oekkkkk...."

Kaisar kembali menoleh pada Lumi yang sudah menangis, Kaisar hendak melepaskan Lian dan menggendong Lumi, tapi kemudian... "Oekkkk oekkk." Lian malah ikutan menangis.

Sementara itu, Lan mengulum bibirnya menahan tawa. Ajaib sekali anak-anaknya itu.

😇

Kaisar : New LoveWhere stories live. Discover now