33. Pulang

6.3K 760 58
                                    

Lan menatap sendu foto ditangannya, foto Kaisar. Lan lalu mencium foto itu, "Tunggu aku, sayang. Sebentar lagi semuanya selesai."

Lan memasukkan kembali foto Kaisar ke saku celananya. Dia lalu berbalik menatap anak buahnya yang sudah bersiap dengan senjata mereka.

Sam dan Lan sudah menemukan tempat persembunyian mafia yang menjadi musuh mereka. Mereka memutuskan untuk melakukan konfrontasi langsung. Kelompok penyerangan dibagi 3, dan mereka mendapat tugas masing-masing.

Lan sendiri mendapat tugas untuk mengamankan senjata mereka yang dicuri. Jadi, Lan dan anak buahnya akan langsung menyusup ke gudang tempat senjata itu disimpan.

Gudang tempat senjata dengan markas utama terpisah cukup jauh, jadi sepertinya Lan tidak perlu terlibat langsung dalam 'perang' mereka.

"Kita berangkat sekarang."

Lan mulai berjalan diikuti para anak buahnya.

😭

"Hah~" Kaisar menghela napas berat.

Kaisar berjalan memasuki perpus dengan lesu. Semenjak ditinggal Lan, energi hidupnya seperti menghilang begitu saja.

Kaisar berjalan menuju salah satu rak buku, dia lalu mengambil sebuah buku yang menurutnya menarik.

Setelah mengambil buku, Kaisar mengedarkan pandangannya ke penjuru perpus, mencari tempat untuk duduk.

Dia lalu mengambil tempat dipojok perpus.

"Tumben lo ke perpus."

Kaisar mendongak melihat sosok yang tiba-tiba duduk di depannya, João.

Kaisar langsung menatap sinis Jo, dan kembali memusatkan perhatiannya pada buku.

Jo memperhatikan Kaisar, dia lalu terkekeh kecil, "Semenjak pacaran sama Lan, lo berubah banget ya."

Kaisar mengernyit mendengar itu, "Berubah apanya? Jadi power ranger gitu?"

Jo tertawa mendengar itu, "Nggak. Maksudnya, lo jadi lebih ekspresif. Kalau dulu, lo selalu bersikap sok keren, sok mengintimidasi."

Kaisar menggembungkan pipinya, "Bacot..."

"Lo juga jadi lebih ke kanak-kanakan, lebih mudah ngambek."

Kaisar kembali memusatkan perhatiannya pada buku, mencoba untuk tidak mendengarkan Jo.

Tapi kemudian, Kaisar malah jadi kepikiran perkataan Jo. Apa dia memang se beda itu?

Lalu dia kembali mengingat Lan, kenang-kenangan yang mereka lewati bersama, perlakuan lembut Lan. Tiba-tiba Kaisar meneteskan air matanya.

Jo langsung kaget melihat itu, "Lah anjir, kenapa jadi nangis? Gue salah ngomong ya?"

"Hiks... Gue kangen Lan..."

Jo langsung terdiam mendengar itu, oalah karena itu toh...

Jo menghela napas berat, ya mau gimana lagi? Mereka gabisa apa-apa.

"Udah jangan nangis. Kitakan udah kasih tau mereka letak markas mafianya, jadi harusnyasih mereka bisa lebih cepat menyelesaikan masalahnya. Lo percaya aja Lan bakal pulang dengan selamat."

Kaisar : New LoveDove le storie prendono vita. Scoprilo ora