19. 9 Tahun

8.2K 913 93
                                    

Kaisar mengelus-elus lembut rambut Lan yang sedang tiduran di pahanya. Kaisar sedikit memijat kening Lan.

"Capek banget ya?" Kaisar bertanya dengan nada lembutnya.

Lan menganggukkan kepalanya, tadi sekitar jam 7 malam dia tiba-tiba disuruh ke kantor untuk mengurus kerjaan, dan baru pulang jam setengah sepuluh. Saat di kantor, dia dihadapkan dengan banyak berkas-berkas. Mana Lan orangnya mageran, makin-makin capeknya.

Tiba-tiba, pintu kamar Lan terbuka, dan pelakunya adalah Arvie. Arvie datang dengan membawa boneka bayi di pelukannya, dan sebuah tas cukup besar yang dia jinjing.

"Kai maen yuk." Arvie masuk ke dalam kamar dengan ekspresi riangnya.

Lan mendengus kesal, "Ngapain dah lu bocil, ganggu aja." Padahal Lan ingin berduaan dengan Kaisar.

Arvie mencebik kesal mendengar itu, "Apasih. Lan tuh gak diajak, Vie cuma ajak Kai."

Arvie naik ke kasur dengan boneka dan tasnya.

"Ayok Kai kita main dedek-dedekan." Arvie membuka tasnya yang ternyata berisi peralatan-peralatan untuk bayi.

Kaisar terkekeh, merasa gemas dengan tingkah Arvie. Kaisar jadi berpikir, apa Sam tidak pernah merasa seperti menjadi seorang pedo ya, walau usia Arvie sudah 19 tahun, tapikan tingkahnya masih anak-anak banget.

😇

Jo menghela napas berat, dia menatap bank di depannya. Jo memasuki bank itu, dia lalu mengambil nomor antrian.

Setelah cukup lama, akhirnya namanya dipanggil.

Jo menyerahkan sebuah buku tabungan, "Saya mau menarik semua uang di tabungan saya."

Setelah beberapa proses, akhirnya Jo bisa mengambil uang tabungannya.

Jo keluar dari bank, dia lalu mengambil ponselnya. Jo mencari kontak Kaisar, lalu mencoba menghubunginya.

😇

"Bunda lagi apa?" Kaisar menghampiri bundanya.

Hari ini adalah jadwal Lan dan Kaisar, menginap di mansion keluarga Kaisar. Lan masih di kantornya, untuk mengurus kerjaan.

Freya duduk di sofa ruang keluarga, dengan alat-alat rajut di dekatnya. Freya menunjukkan hasil rajutannya, "Nih bunda lagi merajut."

Kaisar menatap kagum hasil rajutan bundanya, sebuah sweater. Kaisar lalu terpikir sesuatu, "Bunda bisa ajarin Kai gak?"

Freya terkejut mendengar itu, "Kai mau belajar merajut?"

Kaisar menganggukkan kepalanya mantap, "Iya."

Freya lalu memberikan alat-alat rajutnya yang tidak terpakai, "Mau bikin apa?"

"Bikin yang mudah dulu aja, hehe."

Freya tersenyum, lalu mempat-pat kepala Kaisar, "Yaudah, bikin syal dulu aja."

Dan Freyapun mengajari Kaisar cara untuk merajut. Walaupun tentu hal itu bukan hal yang mudah, tapi Kaisar terus berusaha.

~~~

Kaisar memasuki kamarnya, dia menghela napas berat. Kaisar lalu melihat hasil rajutan di tangannya, rajutannya masih acak-acakan.

Kaisar : New LoveWhere stories live. Discover now