41. Ngidam

7.3K 776 50
                                    

Lan memasuki kamarnya, dia lalu membuka jasnya dan melemparnya ke sembarang arah. Lan tersenyum melihat sosok yang sedang tertidur pulas di kasurnya, Kaisar, istrinya.

Ya, Lan dan Kaisar sudah menikah dari 1 bulan lalu. Pernikahan mereka tidak mewah, hanya teman dekat yang diundang.

Usia kandungan Kaisar sudah menginjak 4 bulan, sudah terlihat jelas perutnya yang buncit.

Lan mendekat ke kasur mereka, lalu duduk dipinggir kasur sebelah Kaisar yang sedang tertidur terlentang. Lan mengelus perut Kaisar, lalu mengecupnya, "Selamat malam bayi."

Lan lanjut mengecup dahi Kaisar, "Selamat malam, honey."

Lan beranjak dari kasur, dan berjalan menuju kamar mandi.

Lan baru saja pulang dari kantornya, dia memang sedang sibuk akhir-akhir ini. Kaisar sendiri pernah marah-marah pada Lan, gara-gara Lan jarang ada waktu di rumah.

Hari biasa Lan akan pergi ke kampus untuk kuliah, pulang kuliah dia akan langsung ke kantor, lalu pulang larut malam. Hari libur, Lan akan pergi ke kantor dan bekerja full pagi-malam.

Kaisar sempat curiga kalau Lan selingkuh, dia sampai menyuruh orang untuk memata-matai Lan. Tapi ternyata dugaannya salah, Lan memang pure sibuk karena kerjaan.

Lan sendiri sudah menjelaskan pada Kaisar, kalau dia sibuk kerja demi keluarga kecil mereka. Lan tidak mau bergantung pada harta kakeknya atau orangtua Kaisar, jadi Lan bekerja agar nanti mereka bisa membangun rumah tangga yang mandiri.

Lan sendiri sedang berusaha untuk menyelesaikan semua kerjaannya secepat mungkin, agar nanti dia punya lebih banyak waktu untuk Kaisar.

Lan keluar dari walk in closet sambil mengelap rambutnya yang basah. Lan lalu tersenyum melihat Kaisar yang sedang duduk dengan mata terkantuk-kantuk.

"Kebangun?" Lan berjalan mendekat ke kasur.

Kaisar tersenyum lalu merentangkan tangannya, "Kangen..."

Lan terkekeh, dia duduk di samping Kaisar lalu memeluknya, Lan mengecup pipi Kaisar, "Besok aku libur. Jadi aku bisa jaga kamu."

Kaisar tersenyum sumringah dengan mata berbinar, "Beneran?"

Lan kembali terkekeh melihat antusiasme Kaisar, "Iya sayanggg."

Kaisar mengelus-elus perutnya, "Baby dengar? Besok daddy bakal sama kita."

Lan menatap sendu Kaisar, sepertinya dia memang harus lebih sering menyisihkan waktu untuk keluarganya.

Lan memegang dagu Kaisar, Kaisarpun mendongak menatap Lan. Lan lalu mengecup bibir Kaisar, "Maaf ya karena aku sibuk terus. Aku janji bakal lebih sering sisihkan waktu buat kamu sama baby."

Kaisar tersenyum lembut, lalu memeluk Lan, "Iya. Kamu jangan ngilang terus, aku sama baby jadi sedih."

"Tidur lagi ya. Kamu harus banyak istirahat." Lan membaringkan Kaisar kembali ke kasur.

"Kamu juga. Aku pengen tidur sambil dipeluk kamu." Kaisar mengulurkan tangannya mengelus rahang Lan.

Lan terkekeh, dia lalu berjalan ke sisi lain kasur. Lan naik ke kasur, dan membaringkan tubuhnya. Kaisar sedikit memiringkan tubuhnya, menjadikan lengan Lan sebagai bantal. Keduanya lalu berpelukan, Lan mengelus rambut Kaisar lembut.

Lan mengecup dahi Kaisar, "Mimpi indah sayang."

Kaisar tersenyum, lalu menutup matanya, "Mimpi indah juga."

Kaisarpun kembali tidur dengan cepat, karena dia memang masih mengantuk. Sementara itu, Lan masih terjaga, dia merasa ingin sesuatu.

~~~

Kaisar : New LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang