31. Penangkapan

4.8K 686 42
                                    

"Ini kita ikutin gini aja?" Arkanna bertanya pada Avalle disebelahnya.

Mereka sedang mengikuti mobil yang membawa Arvie. Jalan yang mereka lewati adalah jalan 1 arah yang kiri kanannya hutan (maksudnya gaada pertigaan atau gaada cabang jalan).

"Iya ikutin aja, dan terus jaga jarak. Kalau kita terlalu dekat, takutnya mereka malah curiga."

Arkanna menoleh sebentar, "Emang kalau kayak gini mereka gaakan curiga?"

Avalle memegang dagunya sebentar, "Ada kemungkinan curiga, tapi... Jalan inikan satu arah jadi mereka gaakan berpikir macam-macam. Kecuali kalau jalannya bercabang dan kita terus ambil jalan yang sama dengan mereka, barudeh kemungkinan besarnya akan curiga."

Avalle mengambil ponselnya, dia lalu menelpon Askar.

"Halo sayang? Kamu dimana?"

"Aku lagi ikutin penculik Arvie. Askar, bisa kamu suruh beberapa orang atau polisi untuk berjaga di kota xxx?"

"Loh kok kamu malah gerak sendiri? Kalau mereka sakitin kamu gimana?"

"Aku sama Arkanna baik-baik aja kok. Kayaknya merekapun gak sadar kalau lagi diikuti."

Terdengar helaan napas berat Askar, "Okedeh. Aku akan coba hubungi polisi di kota itu. Jaga diri kamu baby, aku gamau ada lecet sedikitpun di badan kamu."

Avalle terkekeh, "Okeee see uuu." Avalle lalu mematikan telponnya.

Jalan yang mereka lewati akan menuju sebuah kota kecil, akan jauh lebih baik jika polisi bisa menangkap para penculik itu tepat setelah mereka keluar dari jalan yang dikelilingi hutan ini.

Sebenarnya bisa saja Avalle dan Arkanna langsung mencegat mobil para penculik itu. Tapi masalahnya, Avalle takut para penculik itu membawa senjata api (revolver, pistol, dll) Jika mereka hanya tangan kosong atau membawa sajam, Avalle masih bisa melawan, tapi kalau para penculik itu membawa senjata api malah akan berbahaya untuk Avalle dan Arkanna.

Jadi untuk jaga-jaga, lebih baik mereka cukup ikuti saja mobil para penculik itu, walau Avalle juga tidak tau apakah Arvie baik-baik saja di dalam mobil itu atau tidak.

Sementara itu di mobil para penculik...

Arvie menepuk-nepuk perutnya, "Kenyang banget... Perut Vie kayak mau duarrrr gitu."

Para penculik tidak menanggapi ocehan Arvie, sudah terlalu lelah.

Penculik yang duduk di kursi depan samping sopir melihat ke arah kaca spion, dia lalu mengernyitkan dahinya, "Mobil di belakang kayak ngikutin kita gak sih?"

2 penculik di samping Arvie menoleh ke belakang, mereka dapat melihat sebuah mobil berwarna biru tua. Penculik di sebelah kanan Arvie menghela napas malas, dan kembali menghadap depan, "Ngikutin apanya coba? Orang mereka jauh begitu. Kalau mereka teman nih bocah, harusnya mereka udah salip dan cegat kita. Palingan itu orang yang emang kebetulan lewatin jalan ini. Kecepatan mobil mereka aja kelihatan santai gitu."

Penculik di sebelah kiri Arvie menganggukkan kepalanya tanda setuju.

"Coba lo tambah kecepatan mobil." Penculik di depan memberi saran pada temannya yang menyetir.

Dan penculik yang menyetirpun langsung menambah kecepatan mobilnya. Penculik di sebelah sopirpun kembali melihat ke arah spion, dia ingin memastikan apakah mobil di belakangnya ikutan menambah kecepatan atau tidak, jika mobil biru itu menambah kecepatan itu artinya mereka memang diikuti, tapi jika kecepatan mobilnya tetap sama berarti memang orang yang kebetulan lewat jalan itu saja.

Di sisi Arkanna dan Avalle...

Arkanna terkejut, karena mobil yang dia ikuti malah menambah kecepatannya, Arkanna sudah akan menambah kecepatan mobilnya, tapi Avalle langsung mencegahnya.

Kaisar : New LoveWhere stories live. Discover now