Bonchap 3

8K 761 32
                                    

"Kamutuh kenapasih? Daddy berusaha deketin kamu, kamunya kayak gamau. Giliran daddy sama Arva, malah marah-marah." Lan memasangkan sarung tangan ke tangan mungil Lumi sambil ngomel-ngomel.

Setelah kejadian pelemparan dot, Lumi terus menangis sambil mengulurkan tangannya pada Lan minta untuk digendong. Setelah Lan menggendongnya, Lumi langsung melayangkan tatapan tajam pada Arva. Jadi, Lan dan Kaisar berpikir mungkin Lumi cemburu karena Lan terus bersama Arva.

Lan dan Lumi saat ini sedang duduk-duduk di ruang keluarga, dengan Lan yang duduk selonjoran dan Lumi yang berbaring di paha Lan. Arva sendiri dibawa oleh Kaisar untuk bermain dengan Lian di kamar. Lan memasangkan sarung tangan ke tangan Lumi tujuannya untuk 'menyegel' tangan Lumi, agar Lumi tidak lagi melempar barang apapun.

Setelah selesai memasangkan sarung tangan, Lan lalu tersenyum tipis melihat Lumi yang terus menatapnya dengan tatapan polos.

"Daddytuh gak ngerti sama kalian. Kalian selalu bersikap seolah nggak suka sama daddy, emang daddy bikin salah apa?" Lan mulai menumpahkan unek-uneknya.

"Daddy memang nggak tau bagaimana caranya untuk jadi daddy yang baik. Meski begitu, daddy udah berusaha buat jadi sebaik mungkin. Tapi, sikap kalian bikin daddy tambah bingung harus bagaimana."

Lumi melepas pengnya, "Am-ma (maaf)." Lumi menatap sendu Lan, sepertinya dia dan Lian memang sudah keterlaluan.

Lumi tidak membenci Lan, dia hanya... terlalu menyayangi Kaisar. Karena itu, Lumi tidak terlalu peduli akan keberadaan Lan, selama ada Kaisar dia baik-baik saja. Lalu Lumi juga tidak suka melihat Lan yang hobi pegang-pegang Kaisar, jadinya Lumi sering kesal pada daddynya itu.

Lan menghela napas berat, dia lalu mendudukan Lumi, dengan sebelah tangannya yang menahan punggung Lumi.

Lan lalu terpikirkan sesuatu, dia ingat dengan video yang dia tonton di aplikasi toktok kemarin, "Baby coba bilang 'aaaaaa'."

Lumi memiringkan kepalanya bingung, tapi dia tetap menurut, "Aaaaa... Wawawawa." Saat Lumi berkata 'aaaaa' Lan langsung menepuk-nepuk pelan mulut Lumi.

Lumi terdiam sebentar, dia lalu tersenyum sumringah, Lumi kembali membuka mulutnya dan Lanpun kembali menepuk-nepuk mulut Lumi, "Aaawawawawawa... Kyahahahaha." Lumi tertawa kegirangan, Lanpun ikut tertawa.

Lumi kembali mengambil tangan Lan, meminta untuk mengulangi yang tadi. Kedua ayah-anak itupun terus melakukan kegiatan seru mereka, seolah melupakan pertikaian yang selama ini terjadi.

😇

"D-Da... Da-Da..." Lumi terus mengoceh mengucapkan kata 'Dada' sambil sesekali tertawa.

Kaisar menghela napas berat, "Coba panggil 'Papa'."

Lumi terdiam sebentar, lalu tersenyum, "Dada... Hehehe."

Tadi, saat Lan dan Lumi bermain, Lan berteriak heboh karena Lumi mengucapkan kata pertamanya dan itu adalah 'Dada'.

Kaisar yang sedang menemani Lian dan Arva langsung menghampiri keduanya, diapun ikut senang saat Lumi mengucapkan kata pertamanya. Tapi kemudian, Kaisar agak sedih karena Lumi masih belum bisa mengucapkan kata 'papa'.

Lan menduselkan kepalanya ke perut Lumi, dia tidak bisa menyembunyikan perasaan senangnya.

Kaisar berlalu meninggalkan keduanya. Tidak lama kemudian Kaisar datang dengan Lian di gendongannya, dan Arva yang mengekor di sampingnya.

Kaisar menidurkan Lian di samping Lumi yang masih mengoceh, "Baby Lian, coba bilang 'papa'."

Lian mengernyit, dia lalu membuka mulutnya, berusaha mengucapkan kata itu, "Aaaa... Ppppaaaa"

Kaisar : New LoveWhere stories live. Discover now