13. Panas

8.4K 899 102
                                    

Kaisar menatap tajam 3 manusia yang sedang terduduk di depannya.

Kaisar duduk di kursi sambil menupukan kedua kakinya, "Jelaskan." Kaisar berkata dengan nada dingin, cukup untuk membuat orang-orang di sekitarnya ketar-ketir.

"K-kami cuma bercanda..." Cedric berkata dengan gugup.

"Kaisar jangan marah..." Arvie menatap Kaisar dengan tatapan seperti anak anjing yang dibuang.

Sam mengelus belakang lehernya dengan gugup, "Kami gak bermaksud ganggu waktu istirahat dia."

Ya, 3 manusia yang sedang terduduk di lantai di hadapan Kaisar adalah Cedric, Sam, dan Arvie.

Kaisar sedang mengintrogasi mereka, meminta penjelasan atas apa yang sudah mereka lakukan pada Lan yang sedang sakit.

Tadi, saat Kaisar pulang dari berbelanja beberapa bahan masakan untuk makan Lan. Dia dikejutkan oleh Cedric, Sam, dan Arvie yang sedang mengerjai Lan. Mereka mencoret-coret wajah Lan dengan makeup, tentu Lan yang sedang lemas tidak bisa melakukan apapun.

Akhirnya mereka disidang oleh Kaisar.

Kaisar mengurut keningnya merasa pusing dengan tindakan absurd keluarga Ariendra, "Kalian bertiga, denger ya. Lan itu lagi SAKIT, dan kalian bisa-bisanya ngerjain dia? Kaliantuh harusnya support Lan biar dia cepet sembuh, ini kalian malah ngelakuin yang nggak-nggak. Mikir coba."

Cedric, Sam, dan Arvie semakin menundukkan kepala mereka mendengar omelan Kaisar. Tadi sebenarnya ketiga orang itu hanya ingin melihat kondisi Lan, tapi Vie mengatakan kalau wajah Lan terlalu pucat, akhirnya sebuah idepun muncul. Cedric, Sam, dan Arvie 'mendandani' Lan, agar Lan tidak kelihat pucat lagi, tapi hasilnya malah jadi jelek.

"Udahlah. Awas aja ya, kalau sampai kalian mengulangi hal ini lagi." Kaisar menatap tajam ketiga orang itu, kemudian beranjak dari sana kembali ke kamar Lan.

Kaisar menatap sendu wajah Lan yang sedang tertidur, wajahnya benar-benar acak-acakan oleh makeup. Kaisar mengambil pembersih makeup dan kapas, dia lalu mulai membersihkan wajah Lan. Kaisar terus membersihkan makeup itu dengan perlahan, takut Lan akan terbangun.

Setelah bersih, Kaisar menaruh kembali alat-alatnya. Kaisar mengusap lembut wajah Lan, dia lalu mengecup pipi dan kening Lan. Kaisar menyatukan dahi mereka, "Maaf ya, gue gagal lindungi lo dari 3 setan itu..."

~~~

Kaisar keluar dari kamar Lan menuju dapur untuk memasak, sebentar lagi jam minum obatnya Lan.

Saat melewati ruang tamu, Kaisar mengernyit melihat Arvie yang seperti sedang belajar dengan seseorang asing yang berpakaian sangat rapih. Tidak mau ambil pusing, Kaisarpun tetap melanjutkan perjalanannya menuju dapur.

Kaisar memotong-motong sayuran yang akan dia pasak. Tidak lama kemudian, Sam datang ke dapur untuk membuat kopi.

"Itu Arvie lagi ngapain?" Kaisar bertanya tanpa mengalihkan perhatiannya dari sayuran.

Sam menoleh sebentar, "Lagi belajar. Dia gamau lanjutin pendidikan formalnya, keburu males katanya. Jadi gue sama kakek siapin beberapa guru khusus buat dia."

Kaisar mengangguk-anggukan kepalanya, kalau dia jadi Arvie juga kayaknya bakal keburu males juga. Ya gimana 5 tahun Arvie ketinggalan.

~~~

Kaisar menaruh sup buatannya ke meja samping ranjang Lan.

"Lan bangun, makan dulu yuk." Kaisar menepuk-nepuk pipi Lan pelan, berusaha membangunkannya dengan cara selembut mungkin.

Lan membuka matanya perlahan, menyesuaikan cahaya, dia lalu menoleh menatap Kaisar sambil tersenyum.

Kaisar membantu Lan mendudukkan dirinya. Setelah itu dia mengambil sup buatannya, dan mulai menyuapi Lan.

Kaisar : New LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang