Bonchap 4

7.2K 787 70
                                    

4 tahun kemudian...

"Dada... Papa mana?"

Lan yang sedang mengerjakan pekerjaan kantor di ruang keluarga, menoleh ke arah sosok bocah yang sedang berjalan ke arahnya sambil mengucek matanya. Lumi.

Lan tersenyum lembut, lalu menaruh laptop ke meja di depannya dan melepas kacamatanya, "Sini, sayang."

Lumi berjalan mendekati Lan masih dengan muka ngantuknya, rambut Lumi juga acak-acakan terlihat sekali dia baru bangun tidur. Lan lalu mengangkat Lumi ke pangkuannya. Lumi kembali mengucek matanya, tapi Lan lebih dulu menghentikannya, "Kan daddy udah sering bilang, matanya jangan dikucek nanti iritasi." Lan mengecup kening Lumi dengan sayang.

Lan mengelus lembut pipi Lumi, "Papa lagi ke minimarket dulu sama Lian."

Sudah menjadi kebiasaan Lumi dan Lian ketika bangun tidur hal pertama yang mereka cari adalah Kaisar.

Lumi menganggukkan kepalanya, Lumi lalu menduselkan kepalanya ke dada Lan, dan memeluk Lan erat, Lan memangku Lumi dengan posisi Lumi menghadapnya.

Lan mengelus lembut puncak kepala Lumi sambil sesekali mengecupnya. Lumi mendongakkan kepalanya menatap Lan, "Dada tambah ganteng cetelah potong lambut."

Lan terkekeh mendengar ucapan Lumi, dia lalu mengecup pipi Lumi. Lan memang memutuskan untuk memotong rambutnya menjadi pendek, setelah bertahun-tahun dia terus dengan gaya rambut panjang.

Lumi menyukai gaya rambut Lan sekarang, terlihat lebih segar. Dari dulu Lumi selalu greget ingin menjenggut rambut daddynya itu.

"Makasihhhh..." Lan memeluk Lumi dengan erat. Sungguh, Lan benar-benar menyayangi anaknya yang satu ini.

"Ehehehehe." Lumi tertawa renyah dan kembali menduselkan kepalanya ke dada Lan.

Lan mengelus belakang kepala Lumi dengan lembut. Lan dan Kaisar benar-benar menumpahkan kasih sayang sebanyak mungkin pada ke dua anak mereka, apalagi setelah Kaisar dipastikan tidak akan bisa mengandung lagi.

Ya, Kaisar sudah tidak bisa mengandung lagi karena rahimnya sudah diangkat. Sekitar 2 tahun lalu, Kaisar sempat hamil lagi. Tapi sayangnya, janin Kaisar tidak bisa bertahan lama, kandungan Kaisar hanya bertahan sampai usia 2 bulan.

Dokter bilang, rahim Kaisar memang lemah, kelahiran Lian dan Lumi saja sudah menjadi keajaiban. Dokter menyarankan Kaisar untuk mengangkat rahimnya, karena jika Kaisar hamil lagi itu bisa berbahaya bukan hanya ke bayinya tapi juga ke Kaisar.

Akhirnya Kaisar melakukan operasi tentu setelah mendapat persetujuan Lan. Awalnya Kaisar sangat sedih mendengar dia tidak bisa punya anak lagi, apalagi dia juga harus kehilangan calon anaknya. Tapi untungnya Lan dan semua anggota keluarga terus mensupport Kaisar, sehingga Kaisar tidak terus terpuruk.

Lan meyakinkan Kaisar kalau dia tidak membutuhkan anak lagi. Keberadaan Lian dan Lumi sudah lebih dari cukup untuknya. Apalagi Lan juga sangat sangat menyayangi Lumi. Akhirnya Kaisar bisa benar-benar lepas dari masa terpuruknya, dia lalu menjadi lebih fokus untuk merawat 2 anaknya dengan penuh kasih sayang.

"Dedek besok masuk TK, nggak apa-apa kan?" Lan mengecup kening Lumi.

Lumi menganggukkan kepalanya, "Ndapapa. Lumi juga mau punya teman."

Lan terkekeh, dia kembali memeluk anaknya dengan sangat gemasss. Meskipun usia Lumi sudah 5 tahun, tapi Lumi malah bertambah imut, dia benar-benar masih seperti seorang bayi. Lumi itu pendek, badannya gempal, matanya selalu berbinar, sangat berbanding terbalik dengan kembarannya.

Lan jadi tidak rela melepaskan Lumi masuk ke TK. Lan membayangkan akan lebih banyak orang yang melihat wajah malaikat anaknya, Lan tidak mau berbagi keimutan Lumi dengan orang lain. Kalau Liansih... Bodo amat.

Kaisar : New LoveWhere stories live. Discover now