BonChap 5

8.1K 734 69
                                    

"Nahhhh... Pangeran-pangeran papa udah ganteng puollll." Kaisar menatap gemas anak-anaknya yang sudah rapih dengan pakaian mereka.

Hari ini Lian dan Lumi akan masuk TK. Kaisar bangun pagi-pagi sekali untuk menyiapkan perlengkapan anak-anaknya, dia sangat semangat untuk mengantar anak-anaknya berangkat sekolah untuk pertamakalinya.

Kaisar mengambil 2 kotak bekal dan 1 botol dot lalu memasukkannya ke tas yang di gendong Lian dan Lumi, "Nanti dimakan ya. Ini susu Lumi juga jangan lupa di minum." Lumi memang masih menyusu, tapi susunya susu formula, sedangkan Lian dia sudah berhenti meminum susu semenjak dia bisa makan.

Lian dan Lumi mengangguk semangat. Ngomong-ngomong, Lumi sendiri terlihat sangat excited, dia juga bangun lebih pagi, padahal saat malam dia susah tidur karena katanya deg degan menunggu hari esok.

"Sudah siap semuanya?" Lan datang dengan setelan jasnya. Lan memang akan mengantar anak-anaknya sekolah bersama dengan Kaisar.

"Ciap dada!" Lumi mengangkat tangannya yang terkepal.

"IMUTNYAAAAA." Kaisar langsung memeluk Lumi dengan erat.

Lan ikut terkekeh melihat kegemasan anaknya, dia lalu berjongkok dan mengecup pipi Lumi, "Lumi semangat banget ya mau sekolah?"

Lumi menganggukkan kepalanya, "IYA! Lumi mau cekolah bial punya banyak temen. Lumi bakal dapat celatuc teman, eh nggak... Lumi bakal dapat celibu teman!"

Mendapat banyak teman adalah salah satu impian terbesar Lumi sejak di kehidupan pertamanya dulu. Dulu Lumi selalu ingin memiliki teman, walau hanya satu yang penting punya teman, tapi sayangnya sampai akhirpun dia tidak bisa mendapatkannya.

Sebenarnya saat SMP, Zee sempat punya 3 teman. Tapi suatu hari, salah satu teman Zee meninggal karena jatuh dari tangga sekolah. Sejak saat itu 2 teman Zee yang lain mulai menjauhinya, entah karena apa. Bukan hanya menjauhi Zee, kedua orang itu juga mulai membully Zee, mereka terus mengatakan kalau Zee adalah pembunuh.

Setelah itu, Zee benar-benar tidak pernah memiliki teman lagi. Satu-satunya orang yang bisa dia ajak bermain hanya Zean, karena itu Zee jadi sangat menyayangi Zean, karena Zean adalah satu-satunya orang yang ada di sisinya, satu-satunya tempat bersandar yang Zee miliki.

Kaisar kembali mengecup pipi gembul Lumi, "Oke! Ayok berangkat, calon teman-teman Lumi sudah menunggu!"

Lan, Kaisar, Lumi dan Lian lalu berangkat menuju TK.

~~~

Lumi menatap berbinar TK di depannya. Ada banyak anak-anak yang baru datang dengan orangtua mereka. Jantung Lumi berdebar kencang, mereka CALON TEMAN-TEMANNYA!

Lan dan Kaisar berjongkok, menatap anak-anak mereka. Kaisar mengecup pipi Lumi dan Lian, "Kalian baik-baik ya. Papa nanti bakal jemput kalian saat pulang."

Lan juga mengecup pipi Lumi, "Baik-baik ya dedek, jangan nakal, kalau nakal nanti gak bisa punya teman."

Lumi terkekeh lalu mengecup pipi Kaisar dan Lan, "Okeee, Lumi bakal jadi anak baik!"

Lan dan Kaisar terkekeh melihat betapa excitednya Lumi. Lan menatap Lian yang menatap Lumi sembari tersenyum tipis, Lan lalu mengelus kepala Lian membuat si empu tersentak kaget, "Jaga adeknya ya. Kamu juga jangan nakal."

Lian menganggukkan kepalanya dengan yakin. Tentu saja dia akan melindungi Lumi, Lian tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan padanya.

"Kan udah mommy bilang buat masukin kotak bekalnya."

"Tadi udah aku masukin kok, tapi sekarang gaada."

"Kalau memang udah dimasukin gimana caranya bisa tiba-tiba ilang?!"

Kaisar : New LoveWhere stories live. Discover now