26. Pergi

7K 828 57
                                    

Lupa aku belum update lagi wkwkwk. Kalau ada typo tolong tandai ya, aku ngetik sambil ngantuk soalnya, ehe.

😇

João menarik tangan Al dengan kasar dan memasuki rumah.

"Jo lepasin dulu, tangannya sakit." Al menatap lengannya yang digenggam erat, pasti memar.

João lalu melepas genggamannya, dia mendudukan dirinya di sofa dan mengusap kasar wajahnya.

Al mengikuti mendudukan diri di samping Jo, "Seenggaknya biarin aku jelasin dulu."

Jo menatap Al sebentar, lalu menghela napas berat, "Oke. Silahkan jelaskan."

Al mengerjap, dia lalu menunduk, "Beberapa hari ini, aku berusaha buat cari informasi soal aku dulu itu kayak gimana."

Jo hendak mengatakan sesuatu, tapi Al langsung mencegahnya, "Jangan dipotong dulu. Dengerin sampai selesai."

Al menatap Jo lamat, dia kembali menundukkan kepalanya, "Jo..... Ayah udah keluar penjara."

Jo langsung membelalakkan matanya mendengar itu, "Hah?"

Al menganggukkan kepalanya, "Aku ketemu ayah beberapa hari lalu. Aku juga gatau gimana caranya ayah bisa bebas."

"Terus ayahmu bilang apa aja?"

Al menghela napas berat, "Dia ajak aku buat balas dendam. Itulah kenapa aku cari informasi soal diriku di masalalu, aku cuma mau dapat alasan yang kuat buat gak ikutin keinginan ayah."

Jo mengelus puncak kepala Al, "Kamu gausah pikirin ayahmu ya. Biar aku yang urus."

Alistor menganggukkan kepalanya.

Jo memeluk Al dengan erat, dia mulai memikirkan untuk menghubungi teman-temannya, mereka harus lebih dulu membereska ayah Al, sebelum dia melakukan hal yang tidak-tidak.

😇

Lan menatap berkas di depannya, dia lalu menatap Sam, "Jadi... Kita harus apa?"

Berkas di tangan Lan saat ini adalah berisi data-data persenjataan yang hilang dari pabrik keluarga mereka.

Ingat salah satu usaha keluarga Ariendra adalah produksi senjata api. Belakangan, ada laporan banyaknya senjata yang seharusnya di jual malah hilang begitu saja.

Sam menghela napas berat, "Kalau polanya kayak gini, kemungkinan yang curi kelompok mafia. Tapi sebelum kita cari tau mafia yang mana, kita harus lebih dulu cari tau penghianat di perusahaan yang bocorin informasi soal penyimpanan senjata."

Keluarga Ariendra sebenarnya bukanlah keluarga mafia, hanya saja terkadang mereka harus berhadapan dengan para mafia. Dan usaha senjata merekalah yang menjadi alasannya.

Senjata yang diproduksi oleh Ariendra memiliki kualitas yang bukan main. Karena itu banyak yang tertarik dengan senjata buatan mereka, mulai dari pihak legal, dan para mafia.

Keluarga Ariendra cenderung ogah menjual senjata mereka ke para mafia, alasannya karena takut jika para mafia itu menggunakan senjata mereka untuk hal buruk maka mereka yang akan disalahkan.

Lan memijat keningnya, sudah pasti dia harus turun tangan. Masalah ini bukan pertama kalinya terjadi, dan selalu Lan yang turun untuk menyelesaikan masalah.

Kaisar : New LoveWhere stories live. Discover now