1. Rencana

5K 556 36
                                    

Truth or Dare adalah permainan yang mengharuskan Haruto menerima tantangan dari para sahabatnya, malam dimana mereka melakukan pesta miras mereka dengan kondisi setengah sadar bermain Truth or Dare, keempatnya kompak memilih Truth hanya Haruto seorang yang memilih Dare pemuda suka sekali dengan tantangan apalagi jika ia bisa mendapatkan apapun ia mau.

Junghwan memberikan kunci motor sport miliknya, Jaehyuk memberikan mobil miliknya, Asahi akan membelikan apapun yang Haruto inginkan dan terakhir adalah adik kembarnya sendiri Watanabe Jeongwoo yang akan rela menjadi babu nya jika sang kakak dapat mengajak Junkyu untuk melakukan hubungan seks dalam kurun waktu 1 bulan. Jika Haruto tak bisa mendapatkan Junkyu dalam waktu 1 bulan maka Haruto lah yang harus memenuhi semua keinginan para sahabatnya.

"Mau kemana lo?" Tanya Jeongwoo yang melihat Haruto menuruni anak tangga, melihat penampilan kakaknya yang sudah siap untuk pergi.

"Lo mau kemana bocah ini udah jam 2 malem, masuk gak lo?!"

Haruto melemparkan buah pisang pada wajah adiknya, pemuda itu mendengus pelan, dipikir ia perawan yang harus dipingit apa? Lagian juga ia adalah seorang kakak yang seharusnya lebih tegas, tapi dari kecil memang Jeongwoo yang lebih ditakuti di rumah, bahkan ibu dan ayah menitipkan nya pada adiknya sendiri, sangat tidak elite sekali.

Meskipun seorang kakak, Haruto lebih ceroboh pemuda bahkan bisa dengan tanpa sengaja mencelakai dirinya sendiri karena selalu bertindak gegabah tidak seperti Jeongwoo yang selalu memikirkan semuanya dengan matang dan perencanaan yang tepat, kepribadian keduanya juga sedikit berbeda, Haruto itu terkesan seringkali terburu-buru dan marah-marah tak jelas. Berbeda dengan Jeongwoo yang sedikit kalem dan tegas, Jeongwoo tidak sesering Haruto untuk berteriak dan memukul orang namun jika pemuda itu sudah membuka mulut maka semuanya akan diam.

Bisa dibilang jiwa dominant Jeongwoo jauh lebih kuat.

"Kepo lo mirip dora, lagian juga gue mau jalan-jalan bentar siapa tau ketemu jodoh" Canda pemuda itu yang tak ditanggapi oleh adiknya.

"Masuk kamar Haruto, ini udah malem lo mau ketemu sama psikopat hah?!"

Tidak ada waktunya untuk bercanda, Jeongwoo menatap Haruto dengan tatapan tajam namun tentu saja Haruto tak gentar, ia selalu menganggap remeh adiknya. Pemuda itu bersiul pelan Haruto malah dengan sengaja memperlambat langkahnya menuju kearah pintu.

"Baik-baik di rumah sendirian adikku tercinta"

"WATANABE HARUTO!"

Bukannya merasa takut Haruto malah tertawa terbahak-bahak mendengus adiknya yang berteriak sangat kencang,

"Dasar bocah, kebanyakan nonton film makanya pemikirannya gak maju-maju lagian juga psikopat itu cuma karakter fiksi!"



*********








Jalanan tidak terlalu sepi tapi tidak ramai juga, cukup menenangkan pikiran Haruto yang sedikit kacau, pemuda itu menyusuri jalanan kota dengan kaki yang terus menendang kerikil, untuk motornya Haruto menyimpan disalah satu minimarket yang tak jauh dari tempat ia berjalan kini.

Pemuda itu menyusuri jembatan yang sudah sepi, entah tujuannya akan kemana tapi yang pasti Haruto hanya ingin berjalan-jalan.

Sembari memikirkan rencana bagaimana caranya ia menjebak Junkyu, jika Junkyu benar-benar kekasih Jihoon maka akan sedikit sulit untuk Haruto bisa mendekati pemuda culun itu.

Namun jika rumor itu tak benar maka Haruto tak perlu bersusah payah untuk memakai otaknya, karena bagi Haruto sangat mudah untuk menaklukkan hati para Submisive cukup dengan mengedipkan mata maka semuanya akan langsung jatuh cinta, secara Haruto sangat menyadari bahwa ia memiliki paras yang sangat tampan.

Bruk!

"Akh!"

Cukup lama tenggelam dalam pemikiran nya Haruto bahkan sampai tak menyadari sejauh mana ia berjalan, pemuda itu tak fokus sampai-sampai ia menabrak seseorang.

"Sorry gue gak sengaja!"

Namun seseorang yang ditabrak nya tak membuka suara, hanya delikan tajam yang diberikan oleh orang itu.

"Aneh banget" Cibir Haruto saat melihat punggung lebar itu sudah menjauh ditelan kegelapan, Haruto tak bisa mengenali wajahnya selain karena gelap wajah pemuda itu juga tertutup masker dan kepalanya tertutup hoodie berwarna hitam senada dengan celana dan masker yang digunakan oleh pemuda itu.

"Bau banget lagi!" Haruto membuka jaket miliknya, pemuda itu menepuk-nepuk jaketnya remang-remang Haruto melihat ada bercak noda disebalah pundak kirinya.

Pemuda itu mengamati dengan sangat serius karena pencahayaan yang cukup minim ditambah mata Haruto yang memang sudah minus cukup besar ia lupa memakai soflen.

"Hitam? Tapi bau-"

Saat noda itu ditempelkan pada hidungnya Haruto seketika terdiam kaku, tubuhnya mendadak tak bisa digerakkan.

"Darah?"














**********









"Eits mau kemana?"

Kedua tangan Haruto direntangkan pemuda itu berdiri dilapangan dan menghadang Junkyu dengan kedua tangannya. Seluruh siswa tampak menatap Haruto dengan berbagai pandangan sedangkan keempat sahabatnya hanya menyaksikan Haruto dari kejauhan.

"Lo gak boleh pergi!"

Junkyu, pemuda itu tampak menunduk dengan tangan yang memeluk buku, Junkyu membenarkan letak kacamatanya yang sedikit melorot.

"Kamu mau apa?"

Suara Junkyu terdengar serak, pemuda itu bahkan memundurkan langkahnya ketika melihat Haruto semakin mengikis jarak diantara mereka berdua.

"Jangan dekat-dekat, aku tidak suka"

"Mulai sekarang lo jadi pacar gue dan gak ada penolakan"

Keadaan menjadi hening, Junkyu yang semula menunduk kini mendongkak menatap Haruto dengan wajah kebingungan.

"Tapi-"

Haruto menarik Junkyu kedalam pelukannya "Gue gak mau denger penolakan, karena mulai sekarang kita pacaran"

"Tapi kamu telah salah menargetkan seseorang, aku tidak sebaik apa yang orang-orang bicarakan"

Suara Junkyu terdengar serak, bulu kuduk Haruto seketika berdiri, tawa lirih terdengar jelas di telinganya.

Haruto seketika melepaskan pelukannya, pemuda itu melihat wajah Junkyu yang masih menampilkan raut wajah polos.

"Kenapa?" Tanya Junkyu dengan sorot mata kebingungan.

"Gapapa, lo sekarang masuk kelas gih, gue juga mau masuk soalnya"

Sebelum pergi berlari menuju gedung kelas 11 Haruto menyempatkan diri untuk mencium pipi Junkyu.

Melihat Haruto yang telah berlari masuk kedalam kelas Junkyu berjalan menuju gedung kelas 12, saat di Koridor pemuda itu berpapasan dengan Jihoon. Tak ada yang menyadari bahwa keduanya tersenyum, senyum yang penuh dengan misteri.

"Tanpa harus repot-repot memancing ikan, aku bisa memakannya"









**********




Trapped In Bad Guy [SELESAI]Where stories live. Discover now