22. licik

2.8K 373 64
                                    

Haruto terlihat seperti orang yang berbeda, pemuda manis itu sudah diperbolehkan pulang ya meskipun sesekali harus memeriksakan diri ke rumah sakit mengingat kondisi fisiknya begitu lemah apalagi bayi yang ada di kandungannya, dokter menyarankan untuk Haruto memperbaiki pola makannya menjadi lebih baik sebab perkembangan janin dikhawatirkan akan mengalami penghambatan.

Haruto juga di rekomendasikan untuk konsul pada dokter kejiwaan, untuk saat ini dokter umum hanya mendiagnosa bahwa Haruto mengalami depresi berat akibat tekanan mental yang dialami oleh pemuda itu.

"Gue bisa jalan sendiri!"

Junghwan menghela nafas berat, Haruto sangat susah sekali di urus.

"Bi tolong siapkan makan siang secepatnya"

Pinta Junghwan pada salah satu maid, Junghwan memang membawa pemuda Watanabe itu ke rumah utama lagian juga tak pernah ada siapapun yang menempatinya- maksudnya orangtua Junghwan sibuk bekerja, pulang hanya waktu weekend saja, Junghwan juga lebih sering tinggal di apartemen menurutnya lebih baik daripada harus tinggal didalam rumah mewah namun di temani keheningan.

"Kita tinggal disini sementara waktu, untuk kedepannya lo akan tinggal di apartemen bareng sama gue"

Haruto sama sekali tak menggubris Junghwan, pandangan mengarah pada luar jendela, tangan si Watanabe terangkat menyentuh perutnya yang masih rata.

"Lo pengen sesuatu?"

"Gue pengen kelinci" jawab Haruto dengan sangat lirih, Junghwan memberikan anggukan, mungkin Haruto merasa kesepian jadi pemuda itu ingin memelihara hewan untuk dijadikan teman.

"Nanti sore kelincinya datang, ada lagi?"

Haruto menggeleng kecil, pemuda manis itu melangkah kearah tempat tidur, tangannya menyentuh seprei yang tampak lembut. Haruto merebahkan tubuhnya, pemuda itu hendak terlelap namun sebuah tepukan pelan membuat matanya kembali terbuka.

"Makan dulu, habis itu lo boleh istirahat"








***********





Junghwan benar-benar sudah seperti papa muda, ia berbelanja banyak sekali keperluan untuk orang hamil, ada susu, buah-buahan banyak vitamin dan juga makanan serta cemilan yang cocok untuk Haruto. Junghwan akan membuat bayi yang ada dikandung sahabat sehat kembali, ia juga ingin melihat bagaimana lucunya tubuh Haruto yang gemuk dan perut pemuda itu membesar.

"Ru?"

Junghwan menyimpan belanjaannya di pantry "Bi, Haruto mana?"

Salah satu maid yang baru saja membersihkan lantai dua menunjuk kearah belakang rumah, memang waktu kerja mereka tak lebih dari jam 3 sore karena itu waktu yang diberikan oleh Nyonya dan Tuan So, mereka jarang pulang dan jikapun Junghwan menginap Junghwan akan memasak makanan sendiri.

"Tadi saya lihat tuan muda sedang bermain dengan kelincinya dibelakang rumah-"

"Oh syukurlah kalau dia senang, bibi sudah mau pulang?"

Maid itu menyimpan tongkat pel pada tempatnya "Iya tuan muda, kalau begitu saya permisi"

"Terimakasih bi"

Maid itu hanya tersenyum kemudian mengangguk kecil keluar dari area dapur dengan membawa tasnya.

Junghwan menyimpan seluruh belanjaannya masuk kedalam lemari pendingin selagi itu bahan makanan dan stok minuman.

Trapped In Bad Guy [SELESAI]Where stories live. Discover now