35. pembantaian

2.4K 274 29
                                    

"Jaga diri, jangan mati"

Nafasnya tersenggal, keringat dingin membanjiri tubuh, Asahi terbangun dengan deru nafas tak beraturan, pemuda manis itu memegang perutnya yang terasa sakit, sialan ternyata teror tak hanya di dunia nyata tapi masuk juga kedalam mimpi.

Dilihat kearah jendela ternyata hari sudah siang, Asahi keluar dari dalam kamar, langkahnya membawa pemuda itu kearah dapur ketika mendengar suara orang mengobrol.

"Tuan putri baru bangun, enak tidurnya?" Sindir Yoshi secara halus, namun Asahi tentu saja tak menghiraukan pemuda manis itu malah dengan sengaja duduk di samping Junghwan dan melahap sarapan paginya tanpa dosa.

"Lo pikir gue babu?" Kesal Yoshi ketika Asahi seenaknya melahap makanan miliknya.

"Nah tuh ngaku, muka lo cocok soalnya"

"Junghwan!" Rengeknya pada sang kekasih, tapi Junghwan malah terkekeh kecil, pemuda itu menarik tubuh mungil Yoshi untuk duduk di atas pangkuannya.

"Kita mau sekolah, lo istirahat aja disini"

Junghwan menyuapkan potongan roti pada mulut Yoshi, pemuda itu menatap Asahi dengan tatapan serius "Kalau ada apa-apa lo bisa hubungi-"

"Polisi, jangan telfon cowok gue!" Potong Yoshi cepat, ia tak ingin kekasihnya kembali di repotkan oleh teman-teman dari kekasihnya itu.

"Yoshi!" Tegur Junghwan merasa kesal dengan ucapan kekasihnya,

"Bela aja terus temen kamu, jangan pernah peduliin aku!"

Yoshi berlalu meninggalkan Asahi dan Junghwan di meja makan, Junghwan menghela nafas berat melihat tingkah kekasihnya yang menurut Junghwan kekanak-kanakan.

"Sorry Sa, gue berangkat dulu kalau ada apa-apa lo telfon gue!"

Junghwan menyampirkan tasnya di pundak, pemuda itu sedikit berlari untuk menyusul Yoshi yang sudah lebih dulu keluar rumah.

Sedangkan si Hamada hanya berdehem pelan, pemuda manis itu menatap malas pada sepasang kekasih yang menurutnya dramatis, padahal baru tadi malam membuat Asahi tak bisa tidur tapi pagi ini sudah bertengkar lagi, lagian juga Yoshi terlalu bocah untuk tingkah seusianya.

Pemuda Hamada itu berjalan kembali menuju kamarnya namun ketika melihat satu kamar yang terbuka Asahi masuk kedalam kamar itu, melihat-lihat isinya yang berantakan, tatapan Asahi terlihat jijik melihat banyak sekali kondom berserakan.

"Jorok banget sih anjing!"

Kamar sudah seperti kapal pecah, benar-benar kotor dan tak layak untuk di tempati.

Asahi geli sendiri, padahal dulu ia juga sering melakukan hal ini dengan-

"Sialan kenapa gue keinget dia sih?!"

Suara bel berbunyi membuat Asahi keluar dari kamar itu, si Hamada menuruni anak tangga dan membuka pintu utama.

Terlihat satu pria asing tengah berdiri dengan alat-alat kebersihan.

"Dengan tuan Junghwan?"

"Bukan, bapak siapa ya?"

Pria itu membungkuk hormat "Saya yang akan membersihkan kamar tuan Junghwan, apa boleh saya bertemu dengan beliau?"

Asahi mengangguk paham, mungkin karena terlalu malas jadi Junghwan menyuruh seseorang untuk membersihkan kamarnya.

"Masuk aja pak, Junghwan gak ada dia sudah pergi berangkat sekolah, bapak bisa bersihkan kamarnya sekarang"

Asahi membuka pintu lebar-lebar, mempersilahkan bapak itu untuk masuk.

"Terimakasih"

"Kamar Junghwan ada di lantai dua, bapak cari aja pintu yang kamarnya terbuka nah itu kamar Junghwan"

Trapped In Bad Guy [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang