19. gila

3.1K 371 42
                                    

Jeongwoo tidak tahu dan tidak pernah mau tahu apalagi yang terjadi pada kakaknya, pemuda itu benar-benar abai tak memperdulikan Haruto sama sekali, meskipun sudah hampir 3 minggu ini Haruto jadi lebih pendiam, kakaknya juga jarang makan dan sering menggunakan pakaian tertutup terkadang Haruto juga tidak pulang, si sulung Watanabe selalu menutupi wajahnya.

Sudah 3 hari Haruto tidak pulang, pemuda itu juga sering membolos dan hari ini baru pulang. Jeongwoo masih sibuk dengan layar laptopnya diruang televisi tak memperdulikan kakaknya yang baru pulang dengan kaki yang terlihat pincang, Haruto bahkan berjalan dengan memegang tembok, pemuda itu kembali menggunakan pakaian tertutup, kali ini wajahnya benar-benar tak terlihat bahkan Haruto menggunakan kacamata hitam dan sarung tangan serta kaus kaki.

Diam-diam Jeongwoo mencuri pandang, pemuda itu memperhatikan kakaknya yang berlari kearah kamar mandi dan tak lama terdengar suara orang muntah.

Pikirannya mendadak kacau, insting Jeongwoo mengatakan Haruto tidak baik-baik saja.

Pemuda itu segera mengambil hoodie dan kunci motornya, Jeongwoo harus menemui seseorang.

Meninggalkan Haruto yang terduduk lemas di kamar mandi tamu, tubuh si manis meluruh memegang perutnya yang terasa nyeri, sudah beberapa minggu ini Junkyu tak berhenti menggempurnya, pemuda Kim itu juga terus keluar didalam bahkan tak pernah memakai pengaman, Junkyu hanya selalu memberikan pil jika mereka sudah melakukan hubungan intim.

Bekas tamparan tak pernah pudar Junkyu selalu bermain kasar, jika Haruto melawan si Kim tak akan segan-segan untuk memberikan pukulan pada wajahnya.

"Jika sampai kau mengandung anakku, aku tak akan segan-segan untuk membunuhnya!"

Kalimat itu masih terngiang-ngiang dan Haruto kembali menangis.

"Bagaimana mungkin kamu bisa hamil di usia muda, ini sangat beresiko untuk kesehatanmu"

Usia kandungannya baru menginjak dua minggu, Haruto sama sekali tak pernah meminum obat yang diberikan oleh Junkyu. Selama beberapa minggu ini juga Haruto selalu menabung, ia akan menyembunyikan kehamilannya untuk sekarang dan tak memberitahu siapapun.

Dengan lunglai pemuda itu berjalan menuju kamarnya ia tak menemukan Jeongwoo sekarang, mungkin adiknya sudah terlanjur muak karena ia sudah seperti jalang yang tak jarang sekali pulang hanya untuk menuntaskan hasrat laki-laki hidung belang.

Sesampainya didalam kamar Haruto membuka seluruh pakaiannya, melihat bagaimana tubuhnya yang dipenuhi oleh luka memar dan bekas bercinta, bahkan pergelangan tangannya sudah membiru.

Tangannya terulur untuk menyentuh perutnya yang masih rata, sekarang ia sedang membawa satu nyawa lain didalam perutnya, hampir di sekujur tubuh terdapat luka memar namun Haruto selalu melindungi perutnya.

Pemuda manis itu jadi jarang sekali berbicara bahkan di sekolah pun ia selalu sendiri.












************









"Kenapa baru datang sekarang?"

Jihoon duduk diatas kursi roda, pandangannya menatap bengis pada seorang pemuda yang berdiri dihadapannya, mereka sudah hampir 1 bulan tidak bertemu dan baru sekarang Jeongwoo menemuinya.

"Lo udah terlambat!"

"Maksud lo?"

Bukannya menjawab Jihoon malah menangis, Jihoon mengetahui betul bagaimana perbuatan bejat adik kembarnya beberapa minggu belakangan, Haruto juga jadi sering menginap disini namun bukan untuk merawatnya melainkan hanya untuk memuaskan hasrat adik kembarnya.

Trapped In Bad Guy [SELESAI]Where stories live. Discover now