16. new student

3.4K 399 21
                                    

Sudah terhitung selama 1 minggu Haruto benar-benar menghindari adik kembarnya, sejak kejadian pencekikan yang hampir menghilangkan nyawanya itu, Haruto jadi menghindar dan tinggal di rumah Junkyu sekaligus membantu Junkyu mengurus Jihoon yang sedang ada dimasa pemulihan.

Haruto bahkan membawa perlengkapan sekolahnya, entah sampai berapa lama Haruto akan tinggal di kediaman keluarga Kim namun yang pasti ia belum ingin menemui adiknya meskipun beberapa kali Jeongwoo sempat datang menemuinya dan membujuk Haruto agar mau pulang.

Seperti pagi ini Jeongwoo sudah berteriak didepan gerbang keluarga Kim yang masih terkunci.

Jihoon hanya melihat pemuda Watanabe itu dibalik jendela kamarnya, entah kenapa ia juga ikut muak melihat wajah Jeongwoo, harusnya Jihoon bersikap tak peduli namun ia malah merasakan sakit hati. Pandangan pemuda itu tampak kosong, Jihoon masih duduk termenung diatas kursi roda.

Entah berapa bulan ia akan mendapatkan perawatan, Junkyu juga sudah mengambil keputusan untuk kakaknya mengambil home schooling karena tak memungkinkan untuk Jihoon kembali bersekolah, penjagaan di rumah juga di perketat, ada dua penjaga di area depan rumah, 2 penjaga di belakang dan 4 penjaga didalam rumah. Semenjak kejadian Jihoon yang disekap Junkyu semakin posesif pada kakak kembarnya.

"Kenapa melamun?"

Tubuhnya sedikit berjengit kaget ketika ada tangan yang melingkar di pundaknya, Junkyu memutar kursi roda sang kakak membuat mereka kini berhadapan, si bungsu bertumpu lutut memegang tangan si sulung yang masih tampak melamun.

"Ada yang mengganggu pikiranmu?"

Jihoon tertunduk, ia juga sebenarnya merasa bingung.

"Apa benar Asahi mengandung anak Jeongwoo?"

Suara Jihoon terdengar begitu lirih, pemuda itu masih menunduk tak berani untuk menatap wajah adiknya.

"Belum pasti, tapi aku rasa ada yang janggal"

Perkataan Junkyu membuat Jihoon mendongkak, wajahnya terlihat penasaran.

"Janggal?"

"Aku merasa ada yang Asahi sembunyikan, dia terlihat seperti pemain"

Junkyu sebenarnya tak ingin berburuk sangka namun melihat dari cara pemuda Hamada itu mengontrol emosi ada yang aneh, saat Jeongwoo bertengkar dengan Haruto, Asahi terlihat berbeda nampak ada seringai meskipun sangat tipis.

Junkyu menangkup wajah kakaknya, pemuda Kim itu memberikan senyum yang menenangkan.

"Kau tenang saja, aku akan menyelidiki semuanya-"

"Tak usah merasa gelisah, aku tau kau menyukai Jeongwoo"

"SIAPA BILANG?!"

Jihoon menepis tangan adiknya, wajah pemuda itu berubah menjadi masam, enak saja dia tak menyukai Jeongwoo.

Namun respon yang di tunjukkan Jihoon malah membuat Junkyu semakin yakin kalau kakaknya menaruh rasa pada bungsu Watanabe itu.

"Ngomongin gue ya?" Kepala Haruto menyembul di balik pintu, pemuda manis itu tertawa kecil kemudian masuk kedalam kamar Jihoon.

"Muka lo kenapa kak?" Tangan Haruto terangkat untuk memegang dahi Jihoon, wajah Jihoon terlihat merah ia hanya takut Jihoon akan kembali terserang demam, namun suhu tubuh pemuda itu normal.

"Lo gak enak badan?"

"Gue gapapa, cuma lagi pusing dikit"

Alibi pemuda itu tak ingin Haruto bertanya lebih jauh lagi.

"Mau ke rumah sakit?"

"Gak usah Ru, gue gapapa cuma pusing dikit, udah gih kalian buruan berangkat keburu siang!"

Trapped In Bad Guy [SELESAI]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora