Trapped In Bad Guy [SELESAI]

40. terbongkar?🔞

Dor!

Bruk!

Beberapa detik terpejam Asahi sama sekali tak merasakan peluru menembus tubuhnya, pemuda itu hanya merasakan bagaimana tubuhnya menghantam tanah cukup keras dan dekapan seseorang dibelakangnya.

"Sialan!" Umpat Junkyu melihat mata seseorang yang bersembunyi dibalik semak-semak, ini adalah pengalihan, pemuda itu dengan cepat berlari mengejar seseorang yang sangat ia kenali namun langkahnya terhenti ketika tak lagi melihat dia.

"Kau menganggap ku bodoh, tapi aku telah lebih dulu mengetahui kelicikanmu!"

"Junkyu!" Teriak Asahi dari belakang tubuhnya, si Hamada berlari mengejar Junkyu dengan nafas tersenggal, pemuda itu menyerahkan ponselnya.

"J-jihoon, dia dalam bahaya!"

Disana, Junkyu melihat kakaknya tengah menangis menjerit memohon ampun bersimpuh di kaki seseorang, sedangkan Taehyung sudah terkapar bersimbah darah.

Junkyu memberikan kembali ponsel milik Asahi, pemuda itu terlihat acuh.

"Tidak masalah, dia bisa mengatasinya dengan" kata Junkyu mengeluarkan ponselnya, pemuda itu melihat titik merah melaju keluar dari area hutan.

"Aku akan melenyapkan mu!"

***********

Tubuhnya panas, rasa sesak berada dibagian bawahnya, Haruto terus menggeliat terlihat gelisah, mata pemuda manis itu tampak sayu dengan pipi merona berwarna merah mengundang siapa saja untuk menerkamnya.

Hari kiat terlihat gelap, cahaya semakin minim masuk melalui ventilasi udara.

"Eunghhh--"

Masing-masing tangan dan kaki terikat diatas tempat tidur, matanya tertutup kain hitam yang sudah dibanjiri oleh air mata, hembusan angin menerpa tubuhnya dan Haruto sadar bahwa kini satu helai benangpun sudah tak ada ditubuhnya.

Ceklek!

Pintu kembali terbuka, namun otak Haruto tak lagi bekerja pemuda itu hanya ingin menghilangkan sesak dibagian kepemilikannya tanpa mau ada seseorang yang menyentuhnya.

Tangan kekar terasa menyentuh kakinya, jemari seseorang seolah menari diatas tubuh telanjang milik si manis.

"Cukup lama aku menanti momen ini, ternyata aku bisa juga menyentuhmu"

Tawa kecil terdengar nyaring, Haruto tertegun pemuda itu dapat mendengar suara yang tak asing ditelinganya

Haruto merasakan bagaimana tubuhnya diduduki oleh seorang pemuda, tampak tengah meremas kedua nipplenya.

Cup!

Bibirnya di kecup singkat, Haruto masih terdiam mematung.

Sret!

Penutup mata dibuka, Haruto membuka matanya secara perlahan, sedikit berkabur akibat air mata yang mengalir tanpa henti.

"D-doyoung..."

Cup!

"Bagaimana, apakah aktingku sangat baik?"