36. Mulai bergerak

2.1K 255 31
                                    

Junkyu tak pernah tahu siapa Haruto yang sebenarnya, keluarga Watanabe terlalu banyak menyimpan misteri, pemuda itu membawa Haruto untuk tinggal bersamanya sementara waktu sebelum Jeongwoo mencari rumah baru yang berdekatan dengan komplek rumah Junkyu, Jeongwoo memutuskan untuk pindah rumah selain untuk menghindari orangtuanya yang sudah menghilang entah kemana ia juga ingin terus mengontrol keadaan Jihoon yang kini tengah mengandung calon anaknya.

Apalagi setelah berbicara empat mata dengan Junkyu, mereka saling membicarakan hal serius dari kondisi mental Haruto yang memburuk dan juga teror yang terjadi pada Jihoon, kedua dominan itu tampak gelisah dengan apa yang terjadi pada submisive mereka.

Hidup Junkyu memang sangat bebas, ia tak memiliki keluarga kecuali Taehyung yang entah masih hidup atau tidak, Junkyu sama sekali tak peduli, jadi ia bisa dengan leluasa mengijinkan Haruto dan Jeongwoo untuk tinggal bersama mereka berdua.

"Gue harus cari kerja, gue gak mau lagi nerima uang dari orang yang hampir bunuh kakak gue"

Ya, Jeongwoo terdiam kebingungan, ia bingung akan bekerja dimana toh ia hanya bocah SMA yang masih mendapatkan transferan dari orangtuanya namun kini Jeongwoo tak sudi lagi menerima uang yang selalu Lisa dan Hanbin berikan setiap bulannya.

"Kamu bisa bekerja denganku" kata Junkyu yang membuat Jeongwoo menoleh kearah pemuda itu.

"Bekerja denganmu?"

Jeongwoo berpikir apakah Junkyu memiliki cafe? Toko baju? Atau mungkin Junkyu memiliki online shop yang sudah berjalan lama? Ya, tidak terlalu buruk Jeongwoo rasa untuk mengiyakan ajakan Junkyu.

"Sebentar" pamit pemuda Kim itu berjalan kearah ruangan dimana ruangan yang tak boleh dibuka oleh siapapun, Jeongwoo hanya menunggu dalam diam, ia rasa bekerja part time sebagai pelayan cafe tidak terlalu buruk, toh hanya tinggal mengantarkan pesanan bukan? Anak manja sepertinya pasti bisa.

"Kita buat surat perjanjian, kau baca dulu apa yang harus kau patuhi"

Dahi si Watanabe tampak berkerut kebingungan, memangnya menjadi pelayan cafe harus seserius ini?

Junkyu membawa banyak sekali berkas didalam koper hitam, Jeongwoo mengeluarkannya satu persatu, ia pikir itu adalah resep rahasia dari toko Junkyu namun ternyata itu adalah foto dimana banyak sekali organ manusia dan juga potret seorang pria dewasa tampak tengah memenggal kepala seorang wanita.

"Aku harap kau tak membocorkan hal ini, terutama pada Jihoon dan Haruto"

Junkyu rasa Jeongwoo adalah orang yang bisa ia percaya selain Jeongwoo adik kekasihnya, si bungsu Watanabe itu memiliki jiwa yang sama dengannya, haus darah.

Jeongwoo membuka setiap lembar kertas yang sedikit usang itu.

"Aku adalah Kim Junkyu anak bungsu dari dua bersaudara, ayahku Kim Jongsuk dan ibuku Kim Jisoo. Aku terlahir dari rahim seorang wanita murni memiliki hati bak malaikat namun sayangnya dia menikah dengan iblis tak mempunyai hati seperti ayahku hingga ibu merenggut nyawa ditangan suaminya sendiri. Hidupku tak terlalu buruk, aku rasa menjadi pembunuh diusia yang masih sangat kecil bukan hal buruk, aku sulit mengontrol emosi namun setelah ayah tiada Jihoon dapat membuatku bisa mengontrol emosiku"

Jeongwoo tak berhenti menatap kagum pada setiap potret yang ada didalam album itu.

"Ayahmu sudah tiada?" Tanya Jeongwoo mengulangi perkataan Junkyu.

"Bajingan itu sudah mati dan aku yang membunuhnya"

Tak ada rasa terkejut sama sekali, Jeongwoo hanya mengangguk samar, pemuda itu lantas beralih pada beberapa berkas penting, ia lantas mengambil map hitam yang sudah tertulis banyak sekali perjanjian yang harus Jeongwoo patuhi.

Trapped In Bad Guy [SELESAI]Where stories live. Discover now