Epilog.

1.7K 198 38
                                    

"Udah gue bilang gak usah gatel lo anjing!"

Tawa meledek terdengar di heningnya ruangan, segerombolan murid perempuan tengah mengerubungi seorang pemuda dengan penampilan yang sangat kacau, rambutnya ditarik paksa membuat si empu mendongkak, salah satu dari mereka menghembuskan asap tembakau kearah wajahnya membuat pemuda manis itu seketika terbatuk hebat.

"Anak napi gak usah banyak gaya, bapak lo dipenjara noh!"

"Sini sini gue dandanin"

Kim Jinan dalam kondisi babak belur hanya bisa pasrah ketika rahangnya dicengkeram kuat.

Siswi itu mengeluarkan lipstik, mengoleskan lipstik pada bibir Jinan, lipstik berwarna merah darah kini terlihat belepotan.

"Ututu udah gak usah nangis.."

Kedua tangannya ditahan, seseorang yang sedari diam saja dengan menyesap rokok kini berjalan mendekat kearahnya.

Kepala Jinan ditahan, ujung rokok ditekan pada tulang selangkanya membuat si empu seketika menjerit kesakitan.

"Ampun, sakit.."

Sebelah kakinya ditarik, celana Jinan dirobek sampai selutut pemuda itu berusaha untuk menarik kakinya namun air panas dituangkan pada pergelangan kaki pemuda itu sehingga langsung membuat tangis Jinan bertambah kencang, tubuhnya memberontak tapi ujung rokok kembali ditekan pada tangannya.

"AMPUN! SUDAH! AMPUN SAKIT!"

Pergelangan kakinya melepuh, Jinan kesakitan.

"Mampus!"

"Dasar jalang!"

"Anak pembunuh kayak lo emang pantes dihukum!"

Brak!

"BANGSAT LO SEMUA!"

Dobrakan pintu membuat atensi teralihkan, disana Haruna berdiri dengan wajah penuh amarah, gadis itu melangkah dan langsung menendang tubuh semua siswi yang mengerubungi tubuh saudaranya.

"Sialan!" Umpat mereka yang kini harus berhadapan dengan Haruna, gadis yang memiliki jiwa laki-laki, gadis bar-bar yang sangat dihindari.

"Maju lo sini semua anjing!"












**********







"Akh-- sakit Bun.."

"Homeschooling aja ya, Buna gak tega lihat kamu terus-terusan terluka seperti ini Ji"

"Ngelawan sekali-kali dong Ji, gue gak bisa terus pantau lo selama di sekolah!"

Haruna bersandar pada pintu, gadis itu menatap malas pada saudaranya, ini sudah kesekian kali Jinan mendapatkan perundungan namun pemuda itu sama sekali tak mau melawan.

"Sini, Buna obati luka kamu"

"Gapapa Bun, cuma luka kecil"

Kondisi Haruna memang tak jauh buruk, gadis itu dipenuhi lebam hanya saja tak secengeng Jinan.

Jihoon juga bingung kenapa putranya begitu lemah? Kenapa putranya selalu mendapatkan perundungan?

Apakah ini karma?

Tangannya mengusap lembut tangan putranya yang tak diperban, pemuda Kim itu menghela nafas berat, jika ini karma atas perbuatan mereka dimasalalu maka Jihoon akan memohon ampun pada Tuhan untuk tak memberikan hukuman itu pada putranya yang tak tahu apa-apa.

Trapped In Bad Guy [SELESAI]Where stories live. Discover now