14. Hamil

3.5K 420 54
                                    

"Asahi?"

Saat membuka pintu rumah Haruto dikejutkan dengan Asahi yang baru saja muncul, sudah berapa minggu mereka tak bertemu? Asahi juga selalu menghindarinya.

Mata Asahi masih terlihat sayu, pemuda bertubuh mungil itu memeluk Haruto secara tiba-tiba dan kembali menangis didalam pelukan sahabatnya.

Haruto yang merasa tak tega langsung menuntun Asahi untuk masuk kedalam rumah, mereka duduk di ruang tamu.

"Gue tau lo sedih karena kehilangan Jaehyuk, tapi kita harus bangkit gue gak mau Jaehyuk juga ikutan sedih karena lihat lo terus-terusan nangis"

Asahi melepaskan pelukan keduanya, pemuda manis itu menggeleng pelan, Asahi menarik tangan Haruto dan disimpan tepat di perutnya yang masih rata. Haruto tak mengerti dengan apa yang dilakukan oleh pemuda Hamada itu.

"Lo sakit perut?" Tanya Haruto yang mendapatkan gelengan.

"G-gue hamil.. " Cicit Asahi kelewat pelan, Haruto masih terdiam mematung, pemuda Watanabe itu menarik tangannya dari perut Asahi.

"Anak siapa?" Tanya Haruto sedikit ketus, ia mendapat firasat buruk tentang apa yang akan di katakan oleh Asahi selanjutnya-

"Jeongwoo, gue hamil anak Jeongwoo dan usia kandungannya baru dua minggu"

Deg!

Baru saja Haruto berbaikan dengan adik kembarnya, tapi kini rasa benci itu kembali muncul, setelah kuat dugaan Haruto menuduh adiknya sebagai pembunuh Jaehyuk kini Jeongwoo malah menghamili sahabatnya sendiri, usia kandungan Asahi juga masih terbilang muda, Haruto bimbang ia harus percaya atau tidak, mengingat hubungan gelap adiknya membuat Haruto yakin kalau mereka tak mungkin jika tak pernah melakukan hubungan seks.

Asahi bersimpuh pemuda itu memegang kedua kaki Haruto dan kembali menangis.

"Gue tau gue salah Ru, gue udah khianati pacar gue sendiri, tapi gue butuh Jeongwoo untuk nemenin gue, sekarang gue udah gak punya siapa-siapa lagi selain ayah dari calon anak yang ada di perut gue"

Haruto ingin luluh, ia kasihan melihat Asahi yang sampai bersimpuh seperti ini, namun rasa benci pada keduanya jauh lebih besar.

"Asahi?"

Haruto menyingkirkan tubuh Asahi yang masih memeluk kakinya, pemuda manis itu berjalan dengan langkah lebar kearah Jeongwoo yang masih terdiam mematung diambang pintu.

PLAK!

"BAJINGAN! LO HAMILIN ANAK ORANG BANGSAT!"

"Hamilin anak orang?!"

Jeongwoo menyeka darah yang mengalir di sudut bibirnya, tamparan Haruto benar-benar keras namun rasa keterkejutan nya jauh lebih besar.

"Siapa yang hamil Ru?!"

Dengan masih menggebu-gebu Haruto menunjuk kearah Asahi yang berdiri tak jauh dari mereka, pemuda Hamada itu menunduk memegang perutnya yang masih rata.

"Gak, gak mungkin dia hamil anak gue!"

Kaki si dominant melangkah lebar, berdiri tepat didepan Asahi, tangannya mengguncangkan bahu Asahi sedikit keras.

"Gue tau lo licik tapi lo gak usah nuduh gue sialan, kita bahkan gak pernah ngelakuin hubungan seks!"

Bentak Jeongwoo sedikit keras, Asahi malah kembali menangis, pemuda mungil itu meringis ketika jemari Jeongwoo semakin menekan pundak sempitnya.

"S-sakit Jeo.. "

"LO GAK USAH BERSIKAP LO LEMAH BAJINGAN, GUE TAU INI AKAL BUSUK LO!"

Jeongwoo semakin mengeratkan cengkraman pada pundak Asahi, ringisan kesakitan semakin terdengar jelas.

Trapped In Bad Guy [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang