9. perkelahian

3.5K 477 39
                                    

Jihoon tak tau dengan pasti apa yang terjadi pada tubuhnya, namun saat ia terbangun dalam keadaan yang pusing luar biasa Jihoon sudah berada didalam kamar. Tatapannya mengedar melihat kamar siapa yang ini, Jihoon juga merasakan hangat pada tubuhnya, ternyata baju Jihoon sudah diganti-

Sebentar, diganti??!

What the fuck!

"Siapa yang ganti baju gue?!"

Jihoon membuka selimut, pemuda itu juga melihat celananya yang sudah diganti dan memakai kaus kaki.

"Anjing siapa yang gantiin?!"

Seketika Jihoon meraba-raba area tubuhnya terkhusus pada area bawah, tapi ia sama sekali tak merasakan sakit, baik sepertinya masih aman.

Ceklek!

"J-jeongwoo?"

Jihoon lantas menarik selimut menutupi seluruh tubuhnya, pemuda itu tak ingin kembali menjadi bahan pelampiasan Jeongwoo, pipinya masih sakit dan dadanya juga masih sesak.

Sret!

"Kenapa lo?"

Mata Jihoon masih terpejam, pemuda itu menggeleng cepat ketika Jeongwoo bertanya padanya.

"Buka mata lo atau gue buka paksa!"

Dengan takut-takut Jihoon membuka matanya, melihat bahwa kini Jeongwoo tengah berdiri di dekatnya dengan kedua tangan terlipat didepan dada, tatapan Jeongwoo masih tampak datar.

"Kalau lo mau pukul gue, nanti aja kepala gue masih pusing.. "

Tangan Jihoon meremas selimut dengan gelisah, nafas pemuda itu tercekat ketika Jeongwoo duduk di sampingnya. Tangan si sulung Watanabe mengambil bubur yang ada diatas nakas, bubur itu terlihat masih mengepul, seketika Jihoon segera melindungi kepalanya.

"Lo kenapa?!" Tangan Jeongwoo masih setia mengaduk bubur yang masih mengepul, pemuda itu sesekali meniupnya

"Gak disiram?"

Hanya decakan malas yang keluar dari bibir si sulung Watanabe, Jeongwoo kembali menyimpan bubur itu dan menarik tubuh Jihoon untuk duduk, membuat Jihoon seketika meringis memegang kepalanya yang berdenyut nyeri.

"Kenapa emangnya? Lo mau gue siram pake bubur?"

Jihoon menggeleng kencang, buru-buru pemuda itu membuka mulutnya ketika satu sendok bubur akan dimasukkan kedalam mulutnya oleh Jeongwoo, tak lupa si sulung Watanabe juga meniupnya.

"Makasih.. " Ditengah-tengah mengecap Jihoon mengucapkan kalimat yang membuat Jeongwoo tertegun.

"Makasih karena gue hampir bunuh lo?"

"Bukan, makasih karena lo udah perhatian dan gak jadi bunuh gue"

Jeongwoo berdecak malas, perhatian bagaimana? Ia bahkan hampir membuat nyawa Jihoon melayang tapi pemuda itu malah tersenyum dengan mulut mengembung seperti orang bodoh. Liatlah kini bahkan terlihat seperti orang tolol terus tersenyum tanpa henti.

Jadi yang gila itu dia atau Jihoon? Jeongwoo jadi mempertanyakannya saat ini.

"Ngomong-ngomong lo juga yang ganti pakaian gue?"

"Iya, kenapa?"

Wajah Jihoon seketika memerah, pemuda itu tertunduk malu membayangkan bagaimana Jeongwoo yang mengganti pakaiannya.

"Punya titid kecil banget, sama anak SD aja pasti kalah"

Jihoon seketika melotot tak terima, pemuda itu menatap tajam pada Jeongwoo namun langsung ditatap balik oleh si dominant seketika Jihoon kembali menunduk dengan wajah memelas ketakutan.

Trapped In Bad Guy [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang