12. sekarat

3.3K 413 28
                                    

Junkyu sebenarnya tidak pernah berpikir pada hal ini, pemuda itu tak akan mau lagi membunuh manusia untuk kesenangan dirinya setelah membunuh ayahnya sendiri- Kim Jongsuk yang telah lebih dulu membunuh ibu mereka Kim Jisoo. Sebuah janji yang pernah terucap pada mendiang ibunya.

Namun apa boleh buat jika adik dari ayahnya mencari gara-gara, amarah Junkyu bahkan sudah di ubun-ubun mengingat bagaimana Kim Taehyung pemuda itu yang menculik kakak kembarnya.

Kaki jenjang Junkyu melangkah memasuki mansion yang dijaga ketat, melihat Junkyu yang sudah datang para bodyguard tampak menundukkan tubuhnya, hormat pada tuan muda mereka yang sudah lama tak berkunjung ke mansion utama.

"Dimana paman ku tersayang?" Tanya Junkyu pada salah satu bodyguard.

"Mari saya antar tuan muda"

Sepanjang jalan di lorong panjang Junkyu tak berhenti mengumpat dalam hati, pemuda itu melihat bagaimana seluruh pasang mata sepanjang lorong menatap penuh waspada padanya.

"Tundukan pandangan kalian manusia rendahan!" Hardiknya merasa tak dihargai dengan tatapan seluruh bodyguard dibagian lorong yang menatapnya penuh intimidasi.

"Jangan pernah menatapku dengan wajah rendahan mu, aku tak sudi ditatap oleh manusia recehan seperti mu!"

Serempak mereka menunduk hormat, aura dominant Junkyu memang bener-bener bisa membuat siapa saja tunduk, terlebih wajahnya yang begitu mirip dengan mendiang ayahnya.

Sampai diujung lorong langkah Junkyu terhenti, pemuda itu menatap kearah pintu berwarna coklat tua tempat dimana dulu Jongsuk pertama kali mengajarkan membunuh manusia.

Terhitung sudah beberapa tahun berlalu namun Junkyu masih mengingat dengan jelas bagaimana manusia itu memohon agar ia melepaskannya, tapi bisikan iblis tak bisa membuat Junkyu kecil luluh tangannya bahkan dengan berani membawa sebilah pisau dan menusuk tepat pada wajah seorang pria dengan kisaran umur 40 tahun

"Maju satu langkah aku pastikan kepalamu akan terpenggal!"

Bodyguard yang semula akan ikut masuk kembali melangkah mundur, membiarkan Junkyu masuk seorang diri menemui pamannya yang sudah lama tak ia temui sejak tragedi perpecahan keluarga yang membuat ibunya menderita.

"Lama tidak berjumpa, Kim Junkyu"

Kedua tangan Junkyu terkepal kuat, pemuda itu menatap tajam pada pamannya yang sedang duduk santai diatas meja, sedangkan tak jauh dari mereka ada Jihoon yang sudah bertelanjang dada dengan luka cambuk pada tubuh bagian atasnya, bahkan Junkyu tidak bisa memastikan kalau kaki kakaknya baik-baik saja karena tubuh Jihoon tampak terkulai lemah dengan tatapan yang terlihat sayu menatap Junkyu penuh permohonan, mulutnya disumpal oleh saputangan dengan tangan terikat pada langit-langit kamar dan kaki yang sudah tak bisa menopang berat tubuhnya sendiri.

"Aku sudah memperingatkan mu untuk JANGAN MENYENTUH KAKAKKU BAJINGAN!"

Amarah Junkyu tak bisa lagi terbendung, namun Taehyung jauh lebih licik pria itu kembali mengarahkan ujung pisau yang sangat tajam pada wajah Jihoon yang sudah babak belur, saat ujung pisau itu melukai wajahnya derai air mata langsung bercampur dengan darah.

"Aku tidak menyukainya, sedari dulu aku membenci kakakmu dia sangat lemah, kau tau-"

Kaki jenjang milik Taehyung mengitari tubuh Jihoon yang sudah kehabisan tenaga untuk melawan.

"Aku dulu menjembak wanita sialan itu untuk bisa membuatnya pergi dari sini dan membawa satu benalu yang selalu bisa membuat mu tunduk, tapi ternyata kau malah menjadi keras kepala dan mau mengikuti jalang sialan itu padahal aku dan kakak menginginkanmu seutuhnya, kau sangat hebat bahkan aku yakin kau bisa lebih hebat dari kakak"

Trapped In Bad Guy [SELESAI]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon