10. lelucon kematian

3.4K 460 28
                                    

Sinar mentari membuat seseorang yang tengah meringkuk dibawah selimut terusik, tubuhnya menggeliat pelan perlahan matanya mengerjap kebingungan, kenapa kepalanya begitu pusing dan tenggorokannya juga sakit.

Ceklek!

"Ngapain lo kesini?" Belum sempat sang adik bersuara, ia telah lebih dulu berkata ketus.

"Lo udah mendingan?"

Jeongwoo menghampiri kakaknya yang masih terbaring, kemarin atau tadi malam butuh waktu lama bagi Jeongwoo untuk menenangkan sosok kecil yang ada didalam tubuh kakaknya, Ruru tak mau berhenti menangis dan terus rewel jadi mau tak mau Jeongwoo menuangkan obat tidur pada susu yang diminum oleh kakaknya.

"Pergi, gue gak butuh bantuan dari pembunuh!"

Haruto kembali menarik selimut untuk menutupi tubuhnya, pemuda itu tertidur mengarah kesamping, ia tahu kalau saat ini Jeongwoo duduk di sampingnya maka dari itu Haruto menghindar, jujur ia masih kecewa meskipun tak tau kebenarannya tentang siapa yang membunuh Jaehyuk namun kuat dugaan Haruto berpikir kalau yang membunuh Jaehyuk adalah Jeongwoo yang tak lain adalah adiknya.

"Udah gue bilang berkali-kali Ru, bukan gue yang bunuh Jaehyuk!"

"Dimana ada pembunuh ngaku!"

Mendengar nada bicara kakaknya yang masih ketus, Jeongwoo merasa kecewa sekaligus marah, bagaimana mungkin ada seorang kakak yang tak mempercayai adiknya? Sebegitu tak memiliki rasa kepercayaan kah Haruto padanya?

"Terserah kalau lo masih marah, tapi sekarang lo harus makan, badan lo panas Ru"

"Gak, gue gak sudi lo pasti mau racunin makanannya!"

Jeongwoo mengehela nafas frustasi, pemuda itu bingung harus bagaimana lagi membujuk kakaknya, jika seperti ini terus tubuh Haruto tak akan sembuh, nanti yang akan disalahkan siapa? Ya tentu dia, orangtuanya pasti akan marah.

Karena sudah kepalang kesal, Jeongwoo menarik selimut itu dengan paksa, terlihat tubuh Haruto yang meringkuk memeluk dirinya sendiri, sepertinya Haruto kedinginan. Jeongwoo berbaring, menarik tubuh Haruto untuk masuk kedalam pelukannya.

"Kalau sakit itu bilang, lo mau masuk rumah sakit?"

Jeongwoo kembali menarik selimut, menyelimuti mereka berdua, suhu tubuh Haruto masih panas namun tak sepanas tadi malam, jika sampai siang belum juga membaik makan dengan harus ia akan membawa kakaknya untuk diperiksa, meskipun pasti akan terjadi drama.

"Masih peduli lo sama gue?"

Meskipun berkata ketus tapi Haruto tetap membiarkan tangan Jeongwoo memeluk tubuhnya, bahkan Haruto kini berbalik pemuda itu balas memeluk adiknya, wajah Haruto mendusel manja pada dada bidang adiknya.

"Pertanyaan yang tidak patut dijawab"

Jeongwoo terkekeh kecil melihat Haruto yang mulai luluh. Ngomong ngomong soal semalam, Jeongwoo ingin menanyakan kenapa sosok Ruru kembali muncul setelah bertahun-tahun hilang.

Namun Jeongwoo rasa ini bukan waktu yang tepat, ia harus menunggu kondisi kakaknya jika sudah pulih.














************

















"Junkyu?"

Haruto kira yang membuka pintu itu Jeongwoo ternyata Junkyu, pemuda Kim itu masih mengenakan pakaian sekolah, seringai lebar si Kim membuat Haruto memundurkan langkahnya, kenapa Jeongwoo tidak mengunci pintu sih?!

Trapped In Bad Guy [SELESAI]Where stories live. Discover now