12. hilang?

3.3K 432 9
                                    

"Kalau gue gak bisa dapetin lo, gak ada satupun orang yang bisa hidup sama lo termasuk kakak kembar lo sendiri!"

Kalimat Asahi kala malam itu masih terngiang-ngiang, Jeongwoo sungguh takut jika pemuda Hamada itu akan melakukan hal nekat karena Jeongwoo memutuskan hubungan mereka secara sepihak, semula berawal dari omongan Asahi pada malam itu yang membawa Haruto dalam masalah mereka.

Jeongwoo memang mencintai Asahi namun Haruto adalah segalanya, ia tak mungkin bodoh untuk mau mencelakai kakaknya sendiri dengan orang yang ia cintai.

Untuk tragedi motor yang hampir menabrak Jihoon juga Jeongwoo baru menyadari kalau motor itu sama persis seperti milik sahabat Asahi, beberapa kali memang mereka pernah bertemu jadi Jeongwoo cukup mengenal dekat sahabat dari mantan kekasihnya itu.

Apa Asahi yang menyuruh salah satu sahabatnya untuk mencelakai Jihoon?

Ceklek

Kaki jenjang milik si bungsu Watanabe melangkah masuk kedalam rumah namun samar-samar ia mendengar suara tangisan, segera saja Jeongwoo melangkah cepat menaiki anak tangga, apa Ruru kembali rewel?

"RU!"

Brak!

Huek!

Namun bukan hanya Haruto yang tengah menangis yang Jeongwoo melihat melainkan ada bangkai hewan di dalam kardus yang sudah terbuka, lalat bahkan mengerubungi bangkai mayat itu.

Jeongwoo segera menghampiri kakaknya yang sedang menangis di pojokan kamar.

"Ru buka mata lo, ini gue Jeongwoo!"

Tangan Jeongwoo tak berhenti menepuk pelan pipi kakaknya, tangis Haruto tak juga reda pemuda itu menangis begitu histeris seperti benar-benar ketakutan.

"RU SADAR!"

uhuk!

"J-jeo.. "

Mendapat bentakan dari adiknya mata Haruto langsung terbuka pemuda itu memeluk erat tubuh Jeongwoo dan terus bergumam bahwa dirinya takut, nafas Haruto tersendat jadi Jeongwoo tak bisa mendengar dengan jelas apa yang kakaknya bicarakan.

"J-jantung... jantung.. "

Jari Haruto terus menunjuk kearah kardus yang berisikan bangkai hewan.

"J-jaehyuk.. jantung... hiks.. Jaehyuk.. "

"Jantung? Jaehyuk? Jantung siapa Ru gak ada jantung disana itu bangkai kepala kucing!"

Tangisan Haruto sedikit reda, pemuda itu mendongkak melihat kearah adiknya, lantas menatap kearah kardus. Kepalanya menggeleng kencang, setengah jam yang lalu setelah terbangun Haruto mendengar suara seseorang yang memanjat naik ke dalam balkon kamarnya, memakai baju serba hitam dengan postur tubuh yang lumayan tinggi, pemuda itu hendak berteriak namun seseorang yang mengenakan pakaian hitam tiba-tiba saja melemparkan kardus yang membuat isi dari dus itu berceceran, tubuh Haruto seketika melemas melihat jantung yang keluar dengan masih bersimbah darah. Hal pertama yang Haruto ingat hanya Jaehyuk, apakah jantung itu milik sahabatnya?

"Jeo gue gak bohong tadi gue lihat jantung didalam sana!"

"Tapi gak ada Ru, lo mungkin masih halusinasi sekarang lo berhenti nangis dan tenangin diri lo, biar bangkai itu gue yang urus"

Jeongwoo menggendong tubuh kakaknya, membaringkan Haruto diatas tempat tidur.

Cup!

"Udah jangan terlalu dipikirin mungkin lo emang lagi halusinasi, sekarang lo istirahat gue mau kebawah dulu"

Trapped In Bad Guy [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang