Sampurasun! Haloo makasih yang
Sudah baca cerita aku, jangan lupa
vote, Komen, and share ya! Jangan di hujat! Aku masih pemula, so untuk senior tolong di koreksi jika ada kesalahan penulisan.✍️
Happy Reading.
Cairan bening itu langsung berlomba-lomba turun membasahi pipi chubby humaira, ia menggeleng kan kepala nya saat melihat testpack yang dirinya gemgam menunjukkan garis dua yang berarti dirinya sedang hamil.
Humaira menangis sejadinya di toilet itu, hatinya terasa sakit ia tak mengharapkan kenyataan pahit ini! Laki-laki bajingan itu yang sudah menghamili dirinya! Dia harus bertanggung jawab atas perbuatan nya terhadap dirinya.
"Hik.. Umma, abi abang, maafin humaira karena gak bisa jaga kesucian humaira." ucapnya di sela isakan tangis nya. Lalu ia pun membungkus testpack itu, dan membasuh tangannya lalu pergi dari toilet itu.
********
"Gue bakalan tanggung jawab." ucap laki-laki itu dengan tegas, dan dingin menatap perempuan yang menangis itu.
"Bohong! Aku gak percaya." ucap humaira, dengan menggelengkan kepalanya.
"Yaudah gugurin aja tuh Bayi, gue gak sudi nerima dia." ucap nya acuh, pergi meninggalkan humaira di sana.
**********
"Humaira umma kecewa sama kamu! Seharusnya kamu tidak melakukan hal itu di luar ikatan pernikahan Hikss.. Sia sia umma besarin kamu dan turutin semua keinginan kamu tapi ini yang kamu berikan pada umma." ucap umma hafsoh dengan berlinang air mata.
"Maafin aku umma Humaira salah." ucap humaira, dengan terduduk lesehan di lantai sembari memegang kaki ibunya.
"Siapa yang hamilin kamu?!" teriak abi yusuf pada anak perempuannya itu, dengan menggebrak meja sehingga menimbun bunyi.
"S-aya, dan saya akan bertanggung jawab!" ucap laki-laki itu, mendapat tatapan tajam dan mengintimidasi dari seluruh orang yang berada di sana.
Prolog..
moga suka jangan lupa tabok bintang di pojok kiri! Vote itu wajib! 🌹 dan komennya, biar we makin semangat oke!
KAMU SEDANG MEMBACA
"Bayi Sang Ketua Geng Motor" (Tahap Revisi)
Short Story( jangan lupa vote+follow akun Author ya!!) "Aku hamil anak kamu." ucap nya dengan sedikit terisak. "Terus?" ucap mahen dingin. "......." "Gugurin, Gue gak sudi nerima bayi yang ada di rahim lo itu!!" Ucap mahen dengan tegas dan dingin. Bagaima...
