Bab 36

4.9K 148 10
                                    

Vote komen, sareng share na
Nya sadayana hatur nuhun! 🐰
TOT!
Maa  syaa Allah!
Pembacanya! 😖😘
Astagfirullah yang vote sama
komen nya.


Humaira turun dari taksi, lalu membayar taksi tersebut, dan memastikan bahwa ini adalah rumah aza. Ia pun mengetuk pintu tersebut.

Ia mengenakan baju sweetee berwarna sage, rok putih, dengan kerudung pasmina putih , cadar, dan sepatu berwarna putih.

Lalu keluar lah aza dan beberapa temannya, yaitu dini, ical, aulia dan tentunya aza. Mereka meyambut humaira lalu mengajaknya masuk.

"Yey humaira udah datang yuk masuk!.. " ucap ical menggandeng humaira masuk kedalam rumah tersebut.

Tempat itu terlihat di dekor dengan sangat indah, namun sedikit minimal cahaya, seperti ulang tahun biasa, di sana terdapat kueh, dan beberapa makanan yang di sediakan.

Mereka semua pun duduk di kursi, termasuk humaira.

" ayo humaira Silahkan dimakan makanan nya!." ucap aza, di angguki oleh semuanya. Saat ical hendak memakan makanan tersebut, aza mengcekal tangannya, dan mengisayatkan sesuatu dengan matanya.

Humaira pun memasukkan beberapa suap makanan berupa spageti kedalam mulutnya, ia tak berhenti mengunyah rasanya sangat enak.

"Gimana enak kan?. "Ucap Aulia.

Humaira menyelesaikan makannya dengan meminum segelas jus alpukat yang tersedia.

"kalian kok gak makan?. "Tanya humaira, mereka saling tukar pandang dan tersenyum ke arahnya.

" kamu aja habisin ya!. "Ucap aza. Tersenyum smirik, humaira merasa perasaan nya tidak enak, feeling nya mengatakan untuk dirinya segera pulang.

Humaira pun beranjak dari duduknya berniat pergi, namun dini terlebih dahulu telah mencekal tangannya. Hingga ia terduduk kembali di kursi tersebut.

Tiba-tiba humaira merasa sangat pusing, dan mual dengan bersamaan. Mereka yang menyadari itu semua, langsung tertawa terbahak. Astagfirullah! Humaira di jebak! Apa yang harus ia lakukan sekarang.

" lo bodoh humaira. Gak sepintar yang gue kira ternyata. Hahaha "Ucap Aulia di sertai tawa, dengan mengikat semua badan humaira di kursi.

"maksudnya apa?. Lepasin aku. " ucap humaira dengan lemas.

Byurr..

Dini mengguyur humaira dengan beer, tercium kuat alkohol di sekujur tubuh humaira.

kini humaira berada di tengah ruangan dengan dirinya yang di ikat di kursi, serta para temannya yang berjalan mengitari dirinya, dengan beberapa makanan dan alat tajam di tangannya masing-masing.

"Kalian kenapa sih? Lepasin!. " lirih humaira, kini pandangan nya sudah kabur, dan kepalanya juga terasa sangat berat.

"Sekuat apa pun lo buat ngelepas ikatan ini lo gak akan bisa!. " teriak aza.

Brakk

Aulia menarik cadar humaira dengan kencang, lalu mengambil pisau kater, dan menggores pipi humaira dengan pisau tersebut.

Mereka semua tertawa puas kecuali ical, ia malah diam di kursi dengan melihat kebejatan para temannya ini.

"Argghh astagfirullah." ringis humaira, dengan air mata yang mulai  berlomba-lomba turun.

"Hahaha ini balasan lo karena udah rebut rehan dari gue!. " teriak aulia.

"Cengeng baru segini juga!. " ucap dini.

Plakk..

Dini menampar humaira dengan keras.

'Sayang tenang umma jagain kamu kok. ' batin humaira.

                               🐰

Mahen memarkirkan motornya di markas geng tiger, lalu dirinya masuk kedalam ruangan tersebut. Terlihat di sana teman-teman yang lainnya sudah menunggu dirinya.

"Bos akhirnya lo datang. " ucap Bima, di angguki yang lainnya.

Mahen pun duduk di salah satu sofa, dekat dengan Gilang. Dan meminum teh pucuk yang tersedia di sana.

"Pucet tu benget lo bos kenapa?. " ucap nanda, duduk di sebelah mahen, lalu menempelkan tangannya di kening mahen, namun di tepis olehnya.

"Panas woi lo sakit!. " teriak nanda, mendapat geplakan dari Gilang, yang duduk di sebelahnya.

"Berisik lo!. " sinis mahen, lalu menyandarkan tubuhnya di sofa, dan memejamkan matanya.

"Gue beliin obat sama bubur mau gak lu?. " tanya raka, mahen hanya mengangguk, setelah itu ia menghilang pergi.

Tak lama setelah itu, ponsel mahen bergetar tertulis nama humaira di layar tersebut, lalu mahen mengangkat telpon tersebut.

'Hikss.. Hikss.. Tolong aku kak ahhh.. " ucap humaira di seberang sana, suaranya seperti ketakutan dalam sambungan telpon tersebut.

"Hah? Lo kenapa?!."

'Hikss.. Tolong.. Jangan Aulia lepasin.'

'Ngapain lo nelpon dia bodoh!?. '

'Tolong kak!. '

Tut.. Tut..

Sambungan telpon tersebut terputus, dengan panik mahen langsung pergi dari tempat tersebut, membuat teman-teman nya keheranan.

"Bos kemana lo! Sakit juga!." ucap Bima, namun mahen tak menjawab, ia malah pergi mengacuhkan mereka.

Mahen pun melajukan motornya, dengan kecepatan di atas rata-rata. Dengan di ikuti oleh Gilang di belakang nya, ia merasa khawatir dengan keadaan ketuanya itu.

                                 🐰

Humaira menangis sesegukan saat Aulia mencambuk nya tanpa ampun, ia meringis dan berdoa dalam hatinya semoga saja mahen datang menyelamatkan nya.

"Argghhhtt bodoh! lo tolol! Anjing ngapa lo telpon dia!. " teriak aulia, masih dengan mencabuknya, walaupun humaira dari tadi sudah meminta ampun, tetap saja aulia menyiksanya, Malah semakin menjadi.

"Tenang mana mungkin dia tahu tempat kita di sini!. " ucap aza, setelah cukup menyksa humaira, kemudian mereka pergi keluar untuk membeli sesuatu.

Dan ical di suruh untuk menjaga humaira, yang setengah sadar itu.

"Jagain tu monyet jangan sampai lepas cal nanti gue kasih permen sekarung!. " ucap Aulia, lalu mereka bertiga pergi meninggalkan tempat itu.

Ical hanya mengangguk, sesekali memperhatikan humaira yang terlihat kesakitan itu.

"Humaira sakit ya?." ucap ical dengan polos.

"Iya.Tolongin aku cal. Lepasin sakit!. " ucap humaira dengan lemas.

"Bisa sih tapi aku takut Aulia, dini, aza marah. Mereka janji beliin permen satu karung. " seru ical dengan mata berbinar.

Humaira hanya menangis, tiba-tiba ide cemerlang muncul di otak pinternya itu.

"Aku bisa beliin kamu dua karung permen bahkan lebih. Tapi ada syarat nya. " ucap humaira.

"Beneran? Apa syaratnya ical mau!. " ucapnya dengan semangat.

"Lepasin aku. " ucap humaira, ical hanya mengangguk lalu melepaskan ikatan yang berada di tubuhnya.

"Mau aku bantu keluar?. " tanya ical

"Gak papa aku sendiri aja. Makasih cal." ucap humaira, ical hanya mengangguk mengerti.




Kasihan humaira 😭🗿
Aulia tolol apa goblog ya?
Kasihan bumil nya aku, sama mahen
😭😭 semoga Aulia kena azab💆‍♀️

Kira-kira nyampe 50 bab gk ya? 🥺
i

h aku upp tapi satu bab mwehehe!!


"Bayi Sang Ketua Geng Motor" (Tahap Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang