Bab 35

5.1K 120 1
                                    

Hohoho.. Aloo gayss..
Kumaha daramang sadayana!
Nodai kalo ada typo! 💐



Humaira berjalan menuju kantin, lalu memesan makanan, karena dari tadi perutnya sudah berteriak ingin di isi.

Ia memesan menu sederhana berupa mie ayam, dan tentunya es teh minuman kesukaan dirinya itu.

Setelah memesan humaira mendudukkan dirinya di kursi paling pojok, sembari menunggu makanan nya datang, humaira berdzikir dan bersholawat.

Setelah beberapa menit, makanan nya pun sampai, dan ia pun mulai memasukkan makanan nya, kedalam mulutnya dengan lahap.

"Assalamu'alaikum. " ucap seseorang, humaira menoleh pada sumber suara tersebut, terlihat di sana ada rehan yang tengah tersenyum ke arahnya. Dengan senampan makanan.

"Wa'alaikumussalam. " ucap humaira.

"Boleh saya ikut duduk?. " ucap rehan, humaira nampak berfikir sebentar, lalu ia mengangguk setuju, dan rehan pun duduk di dekat dirinya.

"Eh. Eh. Aul lihat tuh si humaira duduk berdua sama reha. Mana di pojok lagi. " ucap aja menunjuk kursi humaira, dengan jari tengah nya.

Aulia menoleh ke arah sana, perasaan nya menjadi marah. Ia menggebrak meja, lalu menghela nafasnya kasar.

"Labrak aja. " ucap dini.

"Gak. kita harus main cantik, biar jodohnya kek kak mahen. Arggh ganteng banget." ucap ical, dengan membayangkan wajah mahen, sembari tersenyum menangkup wajahnya menggunakan kedua tangannya.

"Sadar diri lo anjirr!. " ucap aza dengan menoyor kepala ical.

"Aww sakit bangsat! Bego lo! Tolol!. " ringis ical kepada aja, nyaris membuat mereka adu jotos.

"Stop! Jangan bertengkar girl. Gue punya ide. Sini merapat kuy! " ucap dini.

Lalu mereka semua mendekatkan wajah mereka, dengan posisi membulat merangkul pundak satu sama lain. Kemudian dini menjelaskan rencananya.
(Mohon maaf author belibet jelasin nya).

Seketika mereka tersenyum smirik, dengan tertawa jahat.

"Hahaha ohok! Ohok!. " ical terbatuk.

"Makanya kalo gak bisa ketawa jahat. Diem aja lo. " sindir, aza membuat ical melirik ke arahnya dengan tatapan seram, namun lucu menurut aza.

"Hehe maaf cal. Ni permen buat lo!. " ucap aza memberikan satu permen pada ical, membuat ical tersenyum kembali. Maklum lah kalo bocil sekolah sma gini nih jadinya.

"Oke pulang sekolah kita kumpul di belakang sekolah! Jan lupa rencananya. " ucap dini mengingatkan, kemudian mereka semua melanjutkan makan.

🐰

Setelah bell pulang berbunyi, humaira tak langsung pulang karena dirinya harus piket kelas terlebih dahulu, jadi dengan berat hati ia harus mengerjakan nya.

"Humaira!. " ucap aza, kebetulan aza dan humaira di jadwalkan piket di hari yang sama.

"Iya kenapa za?. " ucap humaira, dengan menyapu lantai.

"Nanti malem datang ya kerumah gue. Soalnya gue ultah tapi, kecil-kecillan. Dan gue mau lo datang ya? Please. " ucap aza dengan puppy eyes-nya itu, dengan terpaksa humaira mengangguk setuju.

"Iya in syaa allah. " ucap humaira, aza pun langsung berhamburan memeluk tubuh humaira, dan tersenyum smirik di belakang nya.

"Jam delapan kamu harus udah disana. Aku serlok. "

"Yaudah makasih ya jan lupa datang! Gue duluan bye. " ucap aza pergi menghilang meninggalkan humaira sendiri di sana, setelah selesai humaira juga pulang.

'Aku harus ijin dulu sama kak mahen, takut gak di bolehin. Mana malem lagi acaranya.' batin humaira, kemudian ia pergi berlalu meninggalkan tempat itu.

🐰

Humaira berjalan ke arah mahen, sepertinya laki-laki itu sudah lama menunggu dirinya, terlihat dari raut wajahnya yang kesal.

Humaira terkekeh di balik cadar nya. "Kak maaf nunggu lama, aku piket dulu. " ucap humaira, mahen hanya mengangguk faham.

Lalu humaira pun naik ke motor itu, dan mereka berdua pun pergi meninggalkan tempat itu.

Setelah sampai di rumah humaira turun dari motor, masuk kedalam rumah. Lalu mandi, rasanya badannya itu sudah sangat lengket keringat.

Setelah selesai dengan ritual mandinya, humaira keluar dari kamar mandi, terlihat di sana ada mahen yang sedang membaca buku.

"Kak mahen. " ucap humaira, mahen yang terasa terpanggil lalu menoleh, dan mengangkat halisnya seperti bicara 'kenapa'.

Humaira pun langsung duduk di dekat mahen, "Emm temen aku ada yang ultah kak bolehkan aku pergi kesana?. " ucap humaira.

"Hmm Kapan. " ucap mahen dengan melanjutkan membaca bukunya.

"Malam ini!. " girang humaira.

"Hah? Kalo gitu gak boleh!. " ucap mahen, tanpa menoleh ke arah humaira.

Humaira mengerucutkan bibirnya. "Ahh kak mahen. Please. " ucap humaira dengan puppy eyes-nya.

Mahen yang merasa gemas, langsung mencubit pipi gembul dan putih humaira. "Boleh kok, tapi ada saratnya. "

"Apa?. "

"Jangan pulang terlalu malam. " ucap mahen dengan bersidekap dada.

"Oke makasih paksu!. " ucap humaira.

Cup!

Humaira mengecup pipi kanan mahen.
Mahen hanya tersenyum kikuk. Dan Humaira pun pergi ke dapur.



Vote, komen, and share.
Love you! 🐰🫐

"Bayi Sang Ketua Geng Motor" (Tahap Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang