Bab 52

3.9K 123 16
                                    

Setelah membayar dan turun dari taksi, humaira pun mulai berjalan masuk kedalam rumahnya itu, dan langsung mendudukkan bokongnya di sofa yang berada di ruang tamu itu.

Dengan menonton film kartun upin ipin kesukaannya, dan sesekali tertawa melihat tingkah mereka.

Ceklek..

Suara pintu terbuka, tak lama setelah itu muncullah mahen dengan seorang anak kecil yang tertidur pulas di gendongnya, lalu mahen pun menidurkan balita itu di sofa, dan ia pun duduk di dekat humaira.

"Loh kak, itu anak siapa? Kamu nyulik anak ya?" ucap humaira dengan menatap tajam ke arah mahen.

Mahen menggelengkan kepalanya, kemudian menghela nafas lalu memeluk humaira dari samping.

"Enggak sayang." ucap mahen, menutup matanya engan menghirup aroma dari tubuh istrinya itu, walaupun humaira belum mandi tapi ia tetap wangi menurutnya.

"Terus dia anak siapa dong?" ucap humaira, mahen pun membuka matanya lalu mendongak menatap manik hitam legam milik istrinya itu.

"Dia ehh_"

"Huaaa.. Dady! Ania cakut!.. " teriak anak itu, setelah bangun dari tidurnya. Dengan sigap mahen menggendong kania berusaha untuk menenangkan dirinya.

"Dady?" beo humaira, ia pun berdiri dan langsung menghampiri mahen yang sedang menenangkan kania itu, ia tak habis fikir mengapa anak kecil itu menyebut mahen dengan dady? Maksudnya apa?.

"Kenapa dia sebut kamu dady kak? Dia siapa?" ucap humaira mulai sedikit terisak.

Mahen terdiam, dia harus menjelaskan dari mana dulu? Bahwa anak ini adalah kania anak abangnya. Mahen takut humaira tidak percaya, dan menuduh yang Tida-tidak pada dirinya.

"Dia kania anak__" ucapan mahen terpotong.

"Dia kania anak mahen dan kanya." ucap seorang wanita paruh baya menghampiri mereka berdua, seketika mata mahen terbelalak saat momy dina mengatakan hal itu.

"Anak? Apa maksudnya kak? K-amu selingkuh?" lirih humaira, dengan terisak tak kuasa jika harus membendung lagi air mata yang menerobos turun membasahi pipinya.

"Humaira, aku bisa jelasin!" ucap mahen.

"Tidak nak, mahen tidak selingkuh. Kamu siapa kok ada di rumah mahen!" ucap momy dina dengan santai, sambil tersenyum menyeringai ke arahnya.

Membuat humaira menangis sejadi-jadinya, hatinya sangat hancur  berkeping-keping. Jadi, selama ini mahen sudah memiliki anak dari perempuan lain, selain dirinya? Astagfirullah.

"Mom, maksud momy apa? Kenapa momy ada di sini?" ucap mahen dengan ekpresi terkejut nya itu.

"Harusnya momy tanya kamu, perempuan ini siapa kok terlihat syok gitu? Dan kok ada di rumah kamu!" ucap nya, lalu mengambil alih kania dari mahen, dan duduk di sofa.

"Kenapa momy bilang kania anak mahen mom?! Kania bukan anak mahen!" ucap nya frustasi.

"Loh itu fakta mahen, toh sebentar lagi kamu dan kanya menikah!" ucap momy dina dengan tersenyum manis ke arah mahen dan humaira.

"Apa? Menikah?" ucap humaira dengan menatap ke arah mahen, ia menggelengkan kepalanya, lalu berlari menuju kamar meninggalkan momy dina dan mahen yang berada di sana.

"Ra? Hei, sayang! Dengerin dulu penjelasan aku!" ucap mahen, dengan menyusul humaira pergi ke kamar.

"Dan momy! Sebaiknya pulang! Mahen gak mau liat momy!Dan momy ingat perempuan itu ISTRI MAHEN!" teriak mahen dengan muka datarnya, membuat momy dina tersenyum smirik melihat keduanya yang bertengkar, lalu pergi meninggalkan tempat itu.

"Bayi Sang Ketua Geng Motor" (Tahap Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang