Bab 39

4.9K 133 0
                                    

Aloo gayss kembali lagi bersama
Saya! Thanks udah support me🗿
Jan lupa vote, komen, and
Share!!! 🍒❤

Makasih udah dukung cerita ku
Sampai sejauh ini!. Walau
Alurnya gj. 💗💐


“𝗣𝗲𝗿𝗯𝗮𝗻𝘆𝗮𝗸 𝗺𝗲𝗻𝗴𝗶𝗻𝗴𝗮𝘁 𝗔𝗹𝗹𝗮𝗵, 𝗸𝗮𝗿𝗲𝗻𝗮 𝗶𝘁𝘂 𝗮𝗱𝗮𝗹𝗮𝗵 𝗼𝗯𝗮𝘁. 𝗝𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗯𝗶𝗮𝗿𝗸𝗮𝗻 𝗱𝗶𝗿𝗶𝗺𝘂 𝘁𝗲𝗿𝗹𝗮𝗹𝘂 𝗯𝗮𝗻𝘆𝗮𝗸 𝗺𝗲𝗻𝗴𝗶𝗻𝗴𝗮𝘁 𝗺𝗮𝗻𝘂𝘀𝗶𝗮, 𝗸𝗮𝗿𝗲𝗻𝗮 𝗶𝘁𝘂 𝗮𝗱𝗮𝗹𝗮𝗵 𝗽𝗲𝗻𝘆𝗮𝗸𝗶𝘁.”

☁︎𝘚𝘢𝘺𝘺𝘪𝘥𝘪𝘯𝘢 𝘜𝘮𝘢𝘳 𝘉𝘪𝘯 𝘒𝘩𝘢𝘵𝘵𝘢𝘣 🧸🤎


Aulia menatap cemas ke arah laki-laki yang berada di di depannya, ia meremas lengan bajunya itu, laki-laki adalah rehan kakak kelasnya sendiri.

Aulia makin mundur kebelakang beberapa langkah, saat laki-laki itu makin memajukan badannya, Aulia nampak ketakutan. Bau alkohol tercium kuat dari mulut laki-laki ini.

Benarkah ini? Kakak kelas yang di kagumi olehnya nya terkenal dengan ke alimannya, ketua OSIS tertangkap basah sedang mabuk berat bersama dengan beberapa temannya.

Kebetulan tadi Aulia melihat nya, dan ia berniat membantu laki-laki itu, karena di tinggal begitu saja oleh temannya, saat sedang meracau tak jelas di jalanan.

Aulia menelan salivanya susah payah, mencoba keluar dari kamarnya sendiri, dirinya memang bodoh.

Sudah tahu di rumah ini tak ada siapa-siapa malah membawa laki-laki yang bukan mahramnya.

Kini pergerakan Aulia sudah di kunci oleh rehan, ia tersenyum smirik lalu membelai pelan pipi mulus Aulia.

Cup!

Rehan mencium bibir Aulia, membuatnya mematung di tempat, kemudian ia menarik paksa jilbab Aulia, lalu mulai mencium leher jenjang nan putih Aulia, hingga meninggalkan jehak.

Rehan pun memayang Aulia dan melemparnya ke ranjang. Cairan bening nanti hangat mulai membasahi pipi Aulia.

"Kak. berhenti jangan begini!. " ucap Aulia terbata.

"Sst jangan berisik sayang. Nikmati semua sentuhan yang gue berikan. " ucap rehan, dengan membuka satu persatu kancing bajunya, dan terakhir ia membuka celananya.

Ia pun mulai menindih Aulia, dan menciumnya secara bertubi-tubi, Aulia hanya diam, toh memberontak pun tak bisa.

Tangan kekar rehan menarik gamis Aulia, hingga robek sehingga memperlihatkan paham putihnya.

"Kak jangan hikss. Aku takut. " ucap Aulia dengan menggeleng kan kepalanya.

"No ini nikmat baby. "Ucapnya, Aulia hanya menangis dalam diamnya saat laki-laki itu saat hendak memaksa merebut kehormatan nya.

" ahh enggak. "Aulia terbangun dari tidurnya, dengan keringat yang mengucur di sekujur tubuhnya.

huh ternyata hanya mimpi shit. Kenapa akhir-akhir ini mimpi kejadian itu terus menghantui dirinya.

Aulia memegang pelipisnya yang terasa berdenyut sakit, ia menghela nafas berat. Kemudian pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Setelah selesai mandi Aulia memakai baju seragamnya, dan turun ke bawah untuk sarapan.

"Bayi Sang Ketua Geng Motor" (Tahap Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang