Bab 31

5.1K 127 3
                                    

Humaira berjalan melewati koridor, terlihat di sana sudah banyak murid yang mulai berdatangan, riuh ricuh di setiap koridor menjadi musik pengantar nya setiap ke kelas.

Dengan makanan sehari-hari matanya, yaitu melihat keuwuan para siswa-siswi sekolah ini.

Jelas sekali sekolah ini melarang siswa dan siswinya untuk berpacaran, namun tak sedikit dari mereka yang mengabaikan peraturan itu. Bahkan humaira, bahkan dirinya sudah menikah. Tapi itu beda.

Humaira menghentikan langkah nya, saat seseorang memanggil namanya, ia menoleh kebelakang terlihat seorang perempuan, dengan rambut di Jepang dua. Dan tas merah di punggung nya, berlari menuju ke arah dirinya.

"Humaira!.. " ucap gadis itu, setelah sampai di hadapan dirinya, ia sedikit membungkuk dengan nafas yang ngos-ngosan, berbicara dengan tidak jelas kepadanya.

"Kenapa.." ucap humaira.

"N-anti pulang sekolah a-da ra-pat.. " ucapnya, masih setia dengan posisinya yang tadi. Kemudian ia meraih botol minum, yang berada di tasnya, dan meneguk nya hingga tandas.

"Oh gitu. Yaudah makasih infonya.. Aku duluan ya.. Assalamu'alaikum.. " ucap humaira, di angguki perempuan itu, lalu humaira pergi meninggalkan perempuan itu, Menuju kelasnya.

Ia pun melanjutkan perjalanannya ke kelas nya, lalu masuk kedalam kelasnya tersebut. Saat dirinya masuk kelas yang tadinya ricuh, berisik seperti di pasar, tiba-tiba saja menjadi hening. Serta tatapan semua murid tertuju pada dirinya.

Humaira pun mendudukkan dirinya di kursi, ia bisa melihat bagaimana Aulia melirik sinis ke arahnya, dan tersenyum smirik lalu bercanda ria lagi dengan teman yang lainnya.

Humaira merasa di kucilkan, ia ingin pindah sekolah tapi sayang, karena setelah dirinya melahirkan mungkin humaira akan homeschooling saja.

Bell pun Berbunyi, dan bertepatan dengan itu guru pun datang.

"Pagi Anak-anak.. " ucap bu guru

"Pagi bu.. " ucap para murid serempak.

"Oke sekarang keluar kan buku pelajaran nya.. Ibu akan memeriksa catatan kalian.." ucap bu guru yang di angguki oleh semua murid.

                               🍒🍒

Setelah bell istirahat berbunyi, humaira memilih untuk pergi ke perpustakaan, untuk mencari beberapa buku yang di tugaskan oleh bu guru kepada dirinya.

Sudah lama humaira tak ke perpustakaan, akibat di renovasi. Dan untung nya sekarang perpustakaan sudah baru lagi, dan ia bisa leluasa untuk berlama-lama membaca buku di perpustakaan itu.

Sudah beberapa kali humaira mencari buku yang di suruh oleh guru, namun tidak ada sepertinya bukunya sudah habis, karena terlihat banyak sekali teman sekelasnya yang datang ke perpustakaan.

Humaira memilih salah satu buku novel, dan  mendudukkan dirinya di salah satu kursi perpustakaan tersebut. Dan mulai membaca buku itu.

Tiba-tiba seorang laki-laki duduk tepat di hadapan dirinya, lantas humaira pun mengalihkan penglihatan dirinya ke sosok laki-laki tersebut.

Lalu laki-laki itu menyodorkan sebuah buku yang dari tadi di cari olehnya, seketika humaira tersenyum di balik cadar nya.

"Wah ini buat aku kak..?" tanya humaira, dan langsung di angguki cepat oleh laki-laki itu.

"Iya lah buat lo.. Kalo bukan kenapa gue taruh di sini?.. " ucap laki-laki dengan dingin, humaira hanya memutar bola matanya malas, suaminya ini memang menyebalkan.

"Au ah kak mahen nyebelin.. " ucap humaira lalu beranjak pergi, namun di tahan oleh tanggan mahen dan malah mendudukkan nya, Di pangkuan dirinya.

"Kak lepasin! Malu banyak orang!.. " ucap humaira, dengan memberontak.

Namun mahen malah memeluknya semakin erat, semakin humaira memberontak semakin erat pelukan mahen kepada dirinya.

Setelah beberapa menit di posisi itu, akhirnya bel masuk berbunyi lalu humaira pergi meninggalkan mahen.

'Ada hubungan apa sih mereka?apa benar mereka sudah menikah?.. ' batin Gilang, yang tak di sadari oleh mahen bahwa anggota nya itu, dari tadi mengikuti dirinya.

                                🍒🍒

Setelah pulang sekolah humaira, langsung pergi keruangan OSIS, untuk mengadakan rapat tentang kegiatan classmeeting, yang akan dilaksanakan nanti. Terlihat disana semua anggota OSIS, sudah hadir.

Humaira mendudukkan dirinya di dekat rehan, yang merupakan ketua OSIS sedangkan humaira hanya sekertaris OSIS, dan tugasnya untuk mencatat semua yang di perlukan.

"Baiklah.. assalamu'alaikum semuanya.. Kali ini kita akan membahas tentang classmeeting yang nanti akan dilaksanakan.. " ucap rehan, semua orang mengangguk setuju dengan ucapan rehan, sesekali mereka menyatakan pendapat mereka.

Setelah beberapa menit bermusyawarah, akhirnya rapat selesai, mereka pun di perbolehkan untuk pulang.

Humaira membereskan semua peralatannya, kemudian memasukkan nya kedalam tas dan bergegas pulang.

"Humaira.. " ucap seorang laki-laki, seketika humaira menoleh, ternyata itu adalah kak rehan kakak kelasnya.

"Ada apa kak?.. " ucap humaira.

"Saya ingin membicarakan sesuatu..ini tentang perasaan saya terhadap mu.. "

"Emm saya mencintaimu humaira.. Mari menikah dan membuat keluarga kecil yang bahagia.. " ucap rehan dengan tegas dan penuh keyakinan.

Humaira tertegun, ia tak pernah menyangka bahwa rehan akan menyatakan perasaan nya ini. Humaira tersenyum, Andai jika dirinya belum menikah dan hamil, humaira akan menerima ajakan rehan, namun nasib berkata lain mereka memang bukan jodoh.

Dan sekarang humaira sudah mempunyai mahen, suaminya. Mana mungkin ia meninggalkan mahen, demi rehan. Karena menurutnya pernikahan itu sekali seumur hidup.

Dan dirinya tidak ingin memainkan perasaan.

"Maaf kak, humaira gak bisa.. " ucap humaira.

Rehan terdiam, senyuman nya luntur seketika.
"Kenapa?.. "

"Maaf.. Humaira sudah memiliki pujaan hati.. " lirih humaira.

"Dan aku tahu itu adalah aku humaira.. Mengapa?.. Bukan kah kau juga mencintaiku.. Itu yang kau tuliskan di dalam surat ini.. " ucap rehan mengambil surat dari sakunya, dan memperlihatkan nya, pada humaira.

"Humaira memang mencintai kakak.. Tapi.."ucapnya.

"Humaira!.. " ucap seorang perempuan, dengan menggelengkan kepalanya, itu adalah Aulia. Tanpa mereka ketahui dari tadi aulia mendengarkan percakapan mereka, dan dugaan nya selama ini benar.

"Aul?.. "Gumam humaira. Ia hendak menghampiri aulia, dan memberitahu bahwa semua itu salah, humaira berlari menuruni tangga.

"Tunggu, Tapi apa.. " ucap rehan mencekal tangan humaira.

"Itu dulu kak! Maaf humaira gak bisa jangan maksa!.. " ucap humaira menghenpas tangan rehan, dan mengejar Aulia.


Gimana seru gak? Oh ya gayss.. Aku mau bilang kalo cerita aku up nya paling seminggu dua atau satu kali..

Aku sibuk sekolah.. Dan hal lainnya.. Tolong di maklum.. Dan stay support me.. Vote komen and share..

~sekian Terima takdir 💆‍♀️💐

"Bayi Sang Ketua Geng Motor" (Tahap Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang