Bab 17

6.9K 177 5
                                    


Kamu itu kuat, Makanya Allah kasih cobaan.

~HumairahAl-mardiyah

Bau semerbak kopi tercium sangat kuat di tempat itu, banyak orang- orang yang berlalu lalang pergi dan keluar dari tempat tersebut, cafe bernuansa klasik itu terlihat sangat elegan dengan sedikit hiasan, meja- meja yang berjajar rapi dengan kursinya, serta pot bunga yang berdiri kokoh di setiap meja, dengan aromanya yang wangi.

Di salah satu meja cafe tersebut, terlihat seorang perempuan dengan memakai hijab pasmina berwarna cokelat, dan baju gamis berwarna hitam nya. Ia terlihat sedang menunggu seseorang, sembari menyeruput satu cangkir kopi.

Tak lama kemudian datang lah seorang laki-laki tampan, menghampiri meja perempuan itu. Dan duduk di hadapan dirinya, Seketika senyum tercipta di bibir mungil perempuan itu.

"Akhirnya kakak datang.. " ucap aulia dengan mata berbinar.

"To the point saja.. Kamu mau berbicara apa kepada saya.. " ucap rehan dingin kepada aulia, aulia nampak gugup tangan nya meremas gamis yang di pakai olehnya, ia pun menundukkan kepala nya,jantung nya berdetak kencang.

"Emm mendingan kakak pesan makanan dulu deh.." ucap aulia.

"Tidak usah say_" ucapan rehan terpotong.

Aulia pun memanggil salah satu pelayanan cafe tersebut, pelayanan itu pun memberikan sebuah buku menu kepada mereka, Aulia pun memesan makanan untuk dirinya dan untuk rehan, walaupun laki-laki itu sudah menolak tapi, ia tetep memesan makanan untuk nya.

"Baik di tunggu ya kak.. " ucap pelayanan itu kemudian berlalu pergi.

"Aulia saya mohon apa yang kamu mau katakan?.. " ucap rehan, ia sedikit risih dan geram dengan tingkah perempuan yang berada di depan nya ini.

"Nanti aja kak.. Kita makan dulu.. "

"Saya sibuk aulia.."

"Emm maaf kak.. Sebenernya Aulia cinta sama kakak.. Kakak mau kan nikah sama aku?.." ucapnya masih dengan menundukkan kepala nya, tak berniat menatap lawan bicara nya itu.

Rehan terdiam, apakah sepatal itu perbuatan nya pada perempuan di hadapan nya ini, hingga membuat nya jatuh hati pada dirinya. Tapi itu bukan kehendak nya, ia tidak bermaksud begitu, itu hanya sebuah khilafan dirinya. Mengapa menjadi serumit ini.

"Maaf Aulia .. Saya tidak mencintaimu.. " ucap rehan kemudian beranjak dari duduknya menjadi berdiri, Aulia mendongak kan kepalanya menjadi menatap rehan, ia pun ikut berdiri.

"Kenapa kak? Setelah apa yang aku berikan untukmu? .. " ucap Aulia kini matanya sudah berkaca- kaca, bersiap untuk menangis.

"Maaf.. Saya memang salah tapi saya khilaf saya tak sengaja.. Itu juga salah kamu.." lirih rehan.

"Aku yang salah? Terus siapa yang kakak sukai? Apakah itu humaira?!.. " ucap Aulia sedikit menaikkan nada suara, membuat semua pengunjung cafe melihat kearah mereka berdua.

"Kamu sudah mengetahui nya.. Sekali lagi maaf.. Dan lupakan kejadian itu.." ucap rehan berlalu pergi meninggalkan Aulia, yang mematung di sana, air matanya turun begitu deras membasahi pipi dan hijab yang di pakainya.

"Bayi Sang Ketua Geng Motor" (Tahap Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang