Bab 57

3K 101 5
                                    

7 bulan kemudian...

Kini kandungan humaira sudah memasuki bulan ketujuh, dan hubungan antara mahen serta humaira sudah sangat dekat, mereka selalu bersama seperti prangko yang menempel, dan lebih menghabiskan waktu berdua.

Dan selama ini pun humaira dan Aulia sudah seperti dulu lagi, mereka sekarang terlihat lebih akrab dan tak terpisah seperti cs sejati, dimana ada humaira pasti ada Aulia, begitupun sebaliknya.

Setelah banyak rintangan dan ujian yang mereka jalani, walaupun berat tapi mereka bisa melalui nya. Dan akhirnya sekarang mereka bersahabat seperti dulu lagi.

Humaira menggerutu kesal sambil mengelus perut buncit nya itu, bagaimana tidak sudah hampir sejam dia menunggu Aulia di halte tapi tak kunjung datang.

"Ehh humaira maaf aku telat mwhehe." ucap Aulia, dengan tertawa saat sudah sampai di hadapan humaira, sedangkan humaira hanya memutar bola matanya malas.

"Kebiasaan!" ucap humaira dengan mendengus kesal, lalu setelah itu taksi pesanan nya datang, dan mereka pun masuk kedalam taksi tersebut.

Karena tujuan mereka sekarang adalah ke mall untuk membeli peralatan bayi humaira, dan kebutuhan bayinya yang lain. Kali ini humaira tidak di antar oleh mahen, karena mahen sedang ada urusan mendadak Jadi Aulia saja yang menemani nya.

Setelah beberapa menit di perjalanan mereka pun akhirnya sampai di mall, setelah membayar taksi tersebut mereka pun masuk kedalam mall, untuk mencari barang yang akan di belinya.

"Lo mau beli apa dulu ra, baju atau box bayi?" ucap Aulia, humaira nampak  berfikir, lalu setelah itu mereka memutuskan untuk membeli baju dan peralatan mandi bayi dulu.

"Emm, baju sama peralatan mandi dulu keknya." ucap humaira, kemudian mereka pun masuk kedalam toko bayi untuk membeli peralatan yang mereka inginkan.

Mereka pun masuk kedalam toko tersebut, disana terdapat banyak sekali baju bayi, dan peralatan bayi yang lainnya. Membuat humaira dan Aulia kebingungan karena saking banyaknya baju yang sangat lucu untuk bayi.

"Ra, lihat ini bagus loh. Warnanya ungu." Ucap Aulia, menunjukkan beberapa baju bayi berwarna ungu yang sangat imut jika di kenakan oleh bayi nya nanti.

"Gak deh, warna nya norak tau." ucap humaira, kemudian memilih kembali baju yang menurutnya bagus, namun setelah beberapa menit mencari ia tak kunjung menemukan barang yang dirinya inginkan.

Saat sedang melihat kesana kemari, mata humaira terpaku pada baju bayi berwarna putih polos dengan corak bunga warna pink yang sangat bagus menurut dirinya, sepaket dengan topi bayi, sepatu, dan yang lainnya.

"Nah ini bagus yaampun lucu banget." ucap humaira, mengambil baju itu dengan senang. Lalu mengelus perutnya yang terasa di tendang oleh si janin.

"Sayang, ini umma pilihin baju yang warnanya bagus buat kamu, umma harap kamu perempuan soalnya coraknya
bunga." ucap humaira seolah mengajak ngobrol bayi di perutnya.

"Ehh ra, bagus kan! nih gue bawa sepatu bayi cucok meong deh buat baby lo nanti, tapi warnanya biru." Ucap Aulia dengan tersenyum ke arahnya.

"Gak papa ra, ini aku udah nemu baju bayi lucu kan?" ucap humaira, memperlihatkan baju yang dirinya pilih.

"Ih lucu kok, tapi emang baby lo cewek ya?" ucap Aulia penasaran.

"Gak tau, aku belum pernah di USG gak tau boy or girl biar suprise nanti pas lahirnya, jadi sekarang belanja nya serba dua aja." ucap humaira dengan tertawa kecil.

"Yaudah yuk bayar, kita pergi ke toko lain. " ucap Aulia, menarik tangan humaira ke kadir untuk membayar belanjaan mereka.

"" 🌹""

"Bayi Sang Ketua Geng Motor" (Tahap Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang