Bab 58

3.1K 87 0
                                    


Hati² banyak kata² kasar tolong di
Maklum semuanya 🙌

Matahari muncul dari timur untuk menyinari dunia, burung-burung berkicauan dengan para ayam yang terus berkokok seperti biasanya, begitupun manusia mereka juga mulai melaksanakan aktivitas yang harus mereka lakukan.

Begitu juga dengan humaira dan mahen, pagi-pagi sekali mereka sudah berada di kelas senam khusus untuk ibu hamil, mereka sengaja datang lebih awal karena humaira yang memintanya.

"Gimana sayang enak gak? " ucap mahen, dengan menyuapi nasi goreng buatan nya kepada humaira.

Humaira hanya mengangguk pelan sambil mengayunkan kakinya di kursi, sehingga mereka terlihat seperti adik dan kakak.

Humaira pun tersenyum ke arah suaminya itu dengan mulut yang penuh dengan makanan, terlihat lucu di mata mahen, sehingga mahen mencubitnya saking gemasnya lalu tertawa puas sesudahnya.

Mereka makan di ruangan yang sengaja di pesan oleh mahen untuk mereka berdua, jadi mereka tidak akan khawatir jika nanti ingin menyimpan barangnya agar aman.

"Yuhu besty! Aulia yang cantik ini datang!" ucap Aulia heboh yang baru saja datang, sambil membawa rantang yang berisi makanan, lalu menaruhnya di meja makan dan duduk di kursi.

"Berisik tau ul, kita gak budeg! Ganggu orang lagi berduaan aja!" kesal humaira, sementara Aulia hanya memutar bola matanya malas, mencibir perkataan humaira tersebut sambil mengoleskan makeup di wajahnya.

"Bodo amat, gimana makeup gue bagus gak?" ucap Aulia, dengan memperlihatkan wajahnya yang nampak seperti ondel-ondel karena makeup nya yang sangat tebal.

"Lo mirip bich! Itu makeup tebel banget, Hapus jangan, tebel-tebel liat tuh dosa lu sampai ketutupan gitu hebat banget." ucap mahen dengan sinis, Aulia mengerucutkan bibirnya, lalu menghapus sebagian makeup nya dan hanya menyisakan lipblam di bibirnya.

"Noh gue udah hapus ini, emang bangsat lo pada." makinya, merasa kesal dengan ucapan mahen kemudian ia mengambil hpnya dan memainkannya.

"Aku ke wc dulu, kebelet nih. " ucap humaira pergi meninggalkan mahen dan Aulia yang berada di sana.

"Mau gue anter gak?" teriak mahen pada istrinya itu yang mulai menjauh dari pandangannya. Namun humaira tidak mendengar karena jarak mereka sudah terlalu jauh.

Setelah sampai di wc humaira langsung saja menunaikan hajatnya, setelah selesai humaira pun merapihkan dulu bajunya di wc tersebut sambil bercermin dan mencuci tangannya.

"Wah, wah, gue gak nyangka kita ketemu lagi humaira, setelah sekian lama gue kira lo di penjara. " ucap kanya tiba-tiba muncul di hadapan nya, sambil tersenyum smrik ke arahnya dengan melipat tangan di dada.

"Apa kita saling kenal?" ucap humaira dengan dingin, berniat pergi dari sana namun kanya malah menghalangi jalan nya.

"Ck! Lo masih kaya dulu humaira, sok alim tapi bedanya sekarang lo di cadar tapi lo tetep munafik!" ucap kanya dengan menekankan setiap katanya.

"Setidaknya gue gak kayak lo dasar pembunuh!" ucap humaira tak mau kalah.

"Gue bukan pembunuh lo yang pembunuh, dan gue cuma mau bilang kalo gue lagi hamil anak mahen." ucap kanya memperlihatkan hasil USG nya kemarin.

"Hamil? Ck! Suami gue gak mungkin sudi nyentuh wanita jalang kek lo. " ucap humaira.

"Oke, lo masih bisa bilang gitu, tapi besok gue yakin lo bakalan menyesal karena udah bilang gitu sama gue. " ucap kanya, pergi dari tempat itu sedangkan humaira hanya terdiam mencoba mencerna arti perkataan dari kanya.

"Bayi Sang Ketua Geng Motor" (Tahap Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang