Bab 22

5.9K 160 4
                                    

Mamah Mia turun dari tangga, lalu menghampiri humaira yang tengah duduk di sofa seorang diri sambil menonton Televisi, dan memakan beberapa camilan.

Drama Korea adalah film kesukaan humaira, setiap drama yang berbau Korea humaira akan menyukai nya, aktor yang paling ia sukai adalah cha eunwoo. Dia adalah pria tampan, terkadang humaira menghayal bisa bertemu dengan nya.

Mamah Mia merangkul humaira dari pinggir dan tersenyum, sang empu hanya menoleh dan membalas senyuman tersebut, lalu kembali menatap layar Televisi. Dengan mulut yang terus mengunyah camilan.

Ntahlah, setelah dirinya hamil humaira jadi sering ngemil dan sering lapar, mungkin karena hormon kehamilannya.

"Mah?.. " ucap humaira.

"Iya sayang.. " ucap Mia  dengan menoleh, ke arah menantunya tersebut.

"Emm humaira pengen nanya.. Tapi mamah jangan marah.. " ucapnya, tiba-tiba saja dirinya merasa gugup.

"In syaa allah sayang bilang aja.. "

"Sebenernya kanya siapa?.. " ucap nya dengan penasaran, seketika raut wajah ibu mertuanya itu menjadi sinis, dan terlihat sedikit kesal dan marah, saat dirinya menyebut nama perempuan itu. Seperti ada dendam.

"Emm kenapa emang?.. "

"Enggak sih humaira cuman pengen tau.. "

"Emm oke deh kamu memang harus tau, sebenarn_" ucap mamah Mia terpotong, saat seseorang membuka pintu devan rumah tersebut.

Ceklek..

Dari balik pintu tersebut, menampilkan sosok mahen dengan sesuatu yang berada di tangan nya, seperti kertas plastik, namun ntah apa yang berada di dalam nya. Mahen pun nencium tangan ibunya, dan duduk di dekat humaira, dan memberikan kresek itu.

Humaira menatap bingung, lalu membuka kresek tersebut, humaira tersenyum saat membuka nya. Isinya adalah sebuah rujak dan mie ayam yang di campur pesanan dirinya. Kemudian ia memakannya. Sementara mamah diana pamit pergi ke kamar.

"Emm masyaallah enak tapi kurang pedes.. " ucap humaira.

"Kak tolong ambilin cabe rawit dong.. " pintanya.

"Itu juga pedes.. Lo mau ochii kepanasan di dalam.. " ucap mahen dengan sinis, dengan menatap fokus handphone nya.

Humaira mengerucutkan bibirnya, kemudian ia pergi ke dapur untuk mengambil cabe rawit. Setelah mendapatkan nya humaira menambahkan nya kedalam baso miliknya.

"Emm enak banget.. " ucapnya dengan menatap binar makanan nya itu.

Aww!!

Aww!!

Humaira merasakan sakit yang luar biasa di perutnya itu.

"Aww sakitt.. " ringisnya, dengan memegang perutnya itu.

"Hei kenapa??.. " ucap mahen menatap khawatir pada istrinya itu.

"Perut aku sakit kak.. "

"Astagfirullah ayok kita ke rumah sakit.. " ucapnya memayang humaira pergi dari rumah menuju rumah sakit.

                                    💐

Mahen memacu motornya di kecepatan di atas rata- rata-rata, membelah jalanan kota yang padat dengan penghuni jalanan.

Shit..

Jalanan begitu padat akan pengguna walau sudah larut malam, bagaimana ini kasihan humaira dari tadi ia meringis kesakitan. Dan sialnya lagi lampu merah.

"Bayi Sang Ketua Geng Motor" (Tahap Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang