Bab 26

5.4K 135 0
                                    

Setelah beberapa menit di perjalanan akhirnya mereka sampai di rumah sakit, terlihat disana Kanya dan momy dina sedang menunggu mereka. Tanpa menunggu waktu lagi, kedua laki-laki itu langsung menghampiri nya.

"Mom! Dia yang akan donorin darah untuk kania.. " ucap mahen dengan nafas tersenggal, pasalnya ia berlari saat menuju mereka.

Kanya terdiam, matanya sedikit terkejut saat melihat laki-laki di depan nya, tiba-tiba saja jantungnya berdegup dengan kencang, dan keringat mulai menyerbu turun membasahi kulit Kanya.

Hap..

Momy dina memegang bahu Kanya, membuatnya sedikit terpelonjat.

"Mom.. " lirih nya melihat ke arah ibunya itu. Ibunya hanya mengangguk mengerti akan keadaan putrinya itu.

Sementara husein hanya diam dengan tatapan datarnya itu, namun ia sedikit gusar. Tak lama kemudian dokter pun datang, dengan seorang perawat perempuan.

"Gimana pak apkah sudah ada?.. " ucap dokter itu, mahen pun mengangguk.

"Saya siap untuk mendonorkan darah saya kebetulan golongan darah saya ab dok.. " ucap husein.

Dokter itu mengangguk "baik Pak mari ikuti suster ini.. " ucap dokter itu.

Husein hanya menurut dan pergi mengikuti suster tersebut, sementara Kanya, mahen serta ibunya hanya menunggu sambil menenangkan Kanya.

                               🫐🫐

Husein menatap pantulan dirinya di cermin, dirinya terlihat sedikit acak-acakan, ia pun menyalakan wastafel air, dan membasuh mukanya itu. Ia masih teringat dengan kania dan Kanya, masa lalunya itu, terus terngiang di ingatan nya itu.

"Mengapa kania memiliki golongan darah ab.. Sedangkan devan memiliki golongan darah c sebenarnya kania anak siapa?.. " gumamnya, setelah itu ia pun menutup air keran wastafel tersebut, lalu pergi meninggalkan wc umum tersebut.

Tak sengaja husein pun berpapasan kembali dengan mahen. Rencananya ia akan pulang ke markas setelah ini.

"Ehh ternyata lo di sini?.. " ucap mahen, husein hanya mengangguk lesu, seperti nya kakak iparnya ini sedang banyak masalah, ia terlihat sedikit kacau.

"Hmm gue mau pulang.. "Ucapnya dengan tatapan datar ke arah mahen.

"Ouh oke.. Mau gue anter gak? ... "

"Gak makasih.. Gue duluan.. " ucapnya menepuk pelan bahu mahen, lalu pergi berlalu meninggalkan nya. Mahen hanya diam dengan menatap punggung sang kakak ipar yang mulai menjauh dari hadapan nya itu.

"Ehh iya gue lupa.. MAKASIH!!.. " teriak mahen pada husein, sang empu hanya menoleh dan mengangguk.

'Ada yang aneh..' batin mahen.

                                            💐

Husein melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah, tadinya ia ingin ke markas tapi ntah kenapa tubuhnya tersa lemas, mungkin karena dirinya yang baru saja kehilangan banyak darah untuk di donor kan kepada kania.

Terlihat disana umma hafsoh dan abi yusuf yang sedang bersantai, husein pun menghampiri mereka.

Dan ternyata, ada ustadzah hana juga, ia adalah salah satu guru di pesantren milik abi yusuf. Rencananya, husein dan ustadzah hana akan di jodohkan.

"Assalamu'alaikum.. " salam nya dengan mencium tangan ibu dan ayah nya itu  dengan silih berganti.

"Wa'alaikumussalam.."  Ucap mereka. Kemudian husein pun pergi menuju kamarnya.

"Nak.. Sini kita ngobrol dulu.. " ucap umma hafsoh, menepuk salah satu kursi untuk di duduki oleh husein, lebih tepatnya dekat ustadzah hana.

Husein memutar bola matanya malas ia pun menghela nafasnya,lalu duduk di kursi tersebut. "Kenapa ma bi?.. " ucapnya dengan dingin, tak lupa dengan ekspresi wajahnya yang datar.

"Gini husein umma dan abi udah sepakat buat jodohin kamu dengan ustadzah hana kamu mau kan? .. " ucap umma. Sedangkan ustadzah hana hanya diam dengan menunduk dan sesekali tersenyum.

"Husein udah bilang umma.. Husein gak mau di jodohin.. Husein punya pujaan hati... Husein mohon.. " ucapnya, umma dan abi hanya menatap sinis kepadanya.

"Siapa??perempuan murahan itu?! Ini demi kebaikan kamu husein.. Umma lebih setuju kamu dengan ustadzah hana.. "

"Umma dia gak seperti itu!!.. Husein udah besar umma.. Dari dulu husein selalu turutin keinginan umma.. Sekarang giliran umma yang turutin keinginan husein.. "Ucapnya berlalu pergi meninggalkan mereka, dan menghiraukan ucapan umma nya itu.

"Husein!!.. " teriak umma dengan mengelus dada.

"Udah umma sabar.. " ucap ustadzah hana, mencoba menenangkan.

"Maafin kelakuan husein ya hana.. " ucap umma, hana hanya mengangguk mengerti. Ini  pasti berat untuk husein ia memaklumi nya, mungkin dengan seiring berjalannya waktu husein akan menerima dirinya.

                                      🫐🫐

Kanya memasukkan sesuap nasi goreng ke dalam mulutnya itu, setelah menjaga kania seharian membuat dirinya sedikit lemas dan butuh makanan untuk menambah energinya itu.

Untung saja ada mahen dan momynya sehingga bisa bergantian untuk menjaga kania, ia pun memilih untuk ke kantin rumah sakit mengisi perutnya yang menjerit minta di isi.

"Kenapa dia hadir lagi sih?.. Padahal aku berusaha melupakan nya.. " gumam Kanya, masih menyantap nasi goreng nya itu.

Setelah makan ia pun membayarnya dan pergi kembali, keruangan tempat kania di rawat.




Dikit dulu ya..
Vote komen and shareee.. 💐🍬💝🫐
Gayss mau nanya nih.. Kira² humaira bikin ig gak ya?..
Double up nih💆‍♀️ moga suka ya..

Komen

👇





"Bayi Sang Ketua Geng Motor" (Tahap Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang