Bab 50

4.5K 112 11
                                    



Happy Reading.


Setelah sampai di rumah humaira langsung saja merebahkan tubuhnya di kasur sing kize nya, ia merasa sangat lelah seharian ini, namun humaira juga merasa sangat bosan ia ingin pergi jalan-jalan lagi seperti waktu itu.

Tak lama kemudian datanglah mahen, tersenyum manis ke arahnya dengan kantong kecil di tangannya lalu memberikannya kepada humaira.

Humaira pun membuka kantong tersebut, di dalamnya terdapat satu kantong cilok pesanan humaira tadi, ia pun langsung menyantap cilok tersebut dengan senang, sambil melihat tiktok.

"Pelan-pelan makannya sayang, gue gak minta kok." ucap mahen mengelap sisa makanan yang berada di mulut humaira dengan menggeleng pelan.

Lalu setelah itu ia pun berbaring sambil mengelus perut humaira, dan sesekali menciumnya lalu ia pun memejamkan matanya sambil murajaah surat Al- alaq.

"Kak." ucap humaira humaira, seketika mahen pun membuka matanya dan melihat ke arahnya.

"Hmm Kenapa sayang?" ucap mahen, lalu mengubah posisinya menjadi duduk dan memeluk humaira dari samping.

"Emm kakak pernah makan keripik gak?" ucap humaira dengan lucu, mahen pun menggeleng kan kepalanya.

"Gak." ucap nya.

"Emm, kalo gitu kakak pernah makan cabe gak?" ucap humaira sambil memakan ciloknya itu.

"Pernah." Jawab mahen singkat, humaira mengangguk kan kepalanya mengerti.

"Kalo makan kaca? Kakak pernah?" ucap humaira, membuat mahen terdiam sambil menatap horor ke arah dirinya.

"Gak, gue gak bisa debus." ucap mahen.

"Ooh" ucap humaira sedikit, kecewa padahal ia berharap mahen peka bahwa dirinya menginginkan sesuatu tapi, ternyata tidak sesuai ekspetasi.

"Ck. Jangan kode-kodean gue gak ngerti, to the point aja, lo mau apa?" ucap mahen, membuat humaira melengkungkan bibir mungilnya.

"Aku mau keripik kaca yang pedes itu, beliin ya ini yang gini." ucap humaira, dengan menunjukkan hp nya kepada mahen dan tersenyum senang.

Mahen pun mengangguk dan tersenyum, lalu mengelus surai hitam milik istrinya.
"Boleh cantik, apa sih yang ngga buat kamu? Kalo perlu aku beli tokonya cuma buat kamu hmm." ucap mahen membuat humaira tertawa.

"Makasih sayang." ucap humaira dengan mengecup mahen dengan singkat.

"Apa? Aku gak denger." ucap mahen, berpura-pura budeg padahal dirinya mendengar dengan jelas perkataan humaira barusan.

"Ishh, budeg ya kamu, makasih sayang." ucap humaira lagi penuh penekanan di kata 'makasih sayang' dengan sedikit kesal.

"Iya sama-sama honey." ucap mahen, dengan sedikit tertekeh.

""🌹""

 
Husein melangkahkan kakinya masuk kedalam sebuah cafe, dan memesan makanan di sana yaitu berupa coffe susu dan makanan yang lainnya.

Husein pun duduk di sebuah kursi dekat dengan kaca, dan memandang ke arah luar kaca sembari menghela nafasnya.

Setelah itu datanglah seorang pelayan membawa makanan pesanannya, lalu meletakkannya di meja.

"Selamat menikmati mas." ucap pelayan itu, yang hanya di malas senyuman simpul yang mungkin tak terlihat oleh pelayan itu.

Husein pun mulai meneguk kopinya tersebut, masih dengan menatap ke arah luar kaca.

"Bayi Sang Ketua Geng Motor" (Tahap Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang