Bab 15

7.8K 204 0
                                    


Mau nanya nih?!
Sebenernya kalian suka gak sih ma
Cerita we?!!! 😭💐🍒
Maklumin lah masih pemula aku😭



Humaira hanya memutar bola matanya malas, sambil mengerucutkan bibirnya yang terhalang oleh cadar itu.

Memang tidak boleh dirinya datang berkunjung kembali ke markas Atlas, dirinya kan ratu Atlas jadi kapan pun, dirinya ingin ke sini seharusnya boleh.

Ia pun beranjak dari duduknya menjadi berdiri, dan pergi meninggalkan kakaknya itu, karena penasaran Husein pun mengikuti humaira.

Humaira pun menghentikan langkah nya, di depan ruangan beladiri. Ruangan yang khusus untuk melatih para anggota motor geng atlas, agar mereka jago dalam hal bela diri.

Seketika semua orang yang berada di sana menghentikan aktivitas nya, dan menunduk hormat pada humaira, humaira pun berkacak pinggang menatap semua orang anggota yang berada di sana, ia seperti nampak berfikir.

"Halo semuanya.. Ini gue mau ngomong sesuatu ma kalian.. Eehh.. Boleh gak gue minta sesuatu sama kalian?.. " ucap humaira dengan puppy eyes nya sambil menyatukan kedua tangannya.

Semua orang yang di sana pun mengangguk ragu, sambil sedikit terkekeh dengan kelucuan sikap ratunya ini___humaira.

"Gue pengen kalian pake kostum mermaid, Dan gue mau baso pake bumbu kacang.. " ucapnya masih setia dengan puppy eyes nya itu.

semua orang yang berada di sana nampak terkejut, mendengar perkataan humaira itu, yang benar saja. Aneh sekali ratunya ini seperti sedang nyidam saja, mereka ingin menolak tapi kasihan, tapi di sisi lain mereka juga tidak mau melakukan itu, Ayolah jangan berjanda__ bercanda.

Dengan terpaksa mereka semua akhirnya setuju dengan ucapan humaira, karena jika tidak di turuti ratunya ini akan marah. Apalagi husein yang berdiri di belakang humaira, sambil melototkan matanya itu.

"Aaaa maksih semuanya.. Yaudah bagi beberapa kelompok ya! Tuh kostum mermaid nya udah gue siapin.. " ucap humaira sambil menunjuk salah satu paper bag yang di bawakan oleh dimas dari tadi.

Humaira pun pergi untuk mengganti bajunya, dan berdandan ia sangat senang sekali akhirnya nyidam nya di turuti, humaira tau pikiran mereka pasti menganggap dirinya aneh.

Tapi, bodo amat dengan itu, toh ini juga keinginan anaknya, dan bukan keinginan dirinya.

🐰

Kanya memeluk mahen dengan erat seolah tidak ingin dirinya pergi, sudah satu jam lamanya mereka berpelukan sambil menangis dan berceloteh tak jelas, Mahen hanya diam.

Ia memahami keadaan kanya, pasti sangat berat untuk nya kehilangan seseorang yang ia sayang, dan telah mengubah hidupnya menjadi lebih baik dan berwarna.

Sehingga membuat nya depresi dan berakhir di rumah sakit jiwa, belum lagi anaknya yang masih berumur dua tahun di usia nya yang masih belia, ia harus kehilangan kasih sayang seorang ayah, Sosok pahlawan dan cinta pertama nya.

"Udah jangan nangis lagi nya.. Nanti cantiknya hilang... " ucap mahen sambil sedikit menekan hidung mancung milik kanya, yang berhasil membuat kanya tersenyum kembali.

Tiba-tiba kania anak kanya, menghampiri mereka berdua, dan langsung memeluk mahen, dan mahen pun mendudukkan kania di pangkuan dirinya.

Kini posisi mereka adalah kania di pangkuan mahen, dan kanya di sisi kanan nya, dengan memeluknya mahen dari samping dan menyandarkan kepalanya ke pundak mahen. Mereka nampak seperti keluarga cemara yang bahagia sekarang.

"Bayi Sang Ketua Geng Motor" (Tahap Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang