Bab 42

4.5K 126 1
                                    

Happy Reading. And enjoy,
Jan lupa bacanya sambil dengerin
Lagu kesukaan kalian. 🍒

.

.

Mahen turun dari motornya ninja nya itu, dan memarkirkan nya. Lalu dirinya melepas helm yang menempel di kepalanya itu, seketika semua siswi berteriak histeris karena melihat ketampanan dari seorang mahen.

Kemudian ia berjalan ke arah koridor,
Serta para anggota inti geng tiger yang menyusulnya dari belakang, sepanjang koridor tak hentinya para siswi meneriaki mereka, bahkan sampai ada yang pingsan.

"Hen seganteng apa sih lo sampai cewek tergila-gila sama lo? Lo make susuk?. " ucap raka dengan melirik sinis kepada mahen, namun tatapan mahen lebih dinis darinya.

Karena tak ada jawaban dari sang ketua, dirinya hanya mengerucutkan bibirnya. Dan memilih untuk diam, sementara yang lainnya hanya tertawa melihat.

"Mending lo diem dulu, muka pak ketu kek lagi banyak beban, keknya di rumah beras abis." ucap Nanda, yang di angguki semua anggota geng tiger itu.

Arrght mahen ganteng banget lo!

Mahen sayang! Love you muachh!

Najis lo, mana mau mahen sama lo dia maunya ma gue!

Gak dapetin mahen boleh dong Gilang nya!

Arrght gbl gbl ganteng banget loh!

Akhirnya mereka pun sampai di kelas mereka, dan bertepatan dengan bel masuk berbunyi.

Tadinya mereka akan membolos namun mereka mengurungkan niatnya tersebut, karena guru bk yang kebetulan lewat, mampus jika ketahuan.

Bukannya tidak berani, namun ini masih pelajaran pertama.

                                      .

Kini humaira sudah berada di markas geng Atlas, karena ada urusan jadi dirinya memutuskan untuk datang kesini, sekalian memantau keadaan anak-anak Atlas yang sedang berlatih beladiri, dan yang lainnya.

Walaupun sebenernya umma dan abi melarang keras dirinya, untuk tidak ikut campur lagi dengan geng motor tersebut. Namun humaira bersikukuh, bahwa dirinya akan tetap jadi anggota dari geng itu.

"Gimana? Mereka masih melacak ke beradan gue dan status gue? " ucap humaira dingin, kepada salah satu anggota geng Atlas itu.

"Seperti yang lo katakan, mereka tetap mencari tahu tentang lo. Namun gue udah hapus semua akses yang menyangkut lo. " ucapnya panjang lebar, humaira hanya mengangguk sambil mengetuk-ngetuk jari telunjuknya di dagu.

"Hmm oke, berikan mereka sedikit informasi tentang gue. Yang terpenting itu adalah palsu. " ucap humaira. Laki-laki itu hanya mengangguk faham, lalu melengos pergi meninggalkan humaira di ruangan nya itu.

"Gimana ya keadaan kak devan sekarang? Dia kemana, udah lama gak ketemu terakhir kali saat dia masih di dekat gue. Dan hubungan antara Atlas dan tiger masih fine fine aja. " ucapnya pada dirinya sendiri, saat teringat kembali kisah memilukan yang dirinya alami waktu dulu.

Kejadian itu sangat berbekas di benak humaira, jadi sekarang dirinya harus membuat tiger dan Atlas damai seperti dulu. Apapun masalah dan resikonya, geng Atlas dan tiger harus seperti waktu itu.

"Dari pada galau, mending gue beli seblak campur bubur!. " girang humaira, lalu beranjak dari duduknya, untuk kembali makanan yang dia inginkan itu.

                                     .

Ting..

Bel istirahat berdering, sehingga para siswa dan siswi berhamburan keluar kelas, ntah itu ke kantin, perpustakaan, dan tempat lainnya.

Sama halnya seperti geng tiger, kini mereka sudah berada di kantin untuk mengisi perut yang sedari tadi keroncongan minta di isi.

"Lo semua mau pesen apa?" tanya Bima.

"Gue nasgor+ es teh. " ucap raka, yang begitu sibuk menatap kelayar hpnya itu. Dengan jari-jemarinya yang sedang menari-nari di keyboard.

"Gue samain aja. " ucap Gilang dan Nanda bergantian, Bima hanya mengangguk patuh.

"Lo mau apa bos? " ucap Bima.

"Gak, gue bawa bekel. " ucap mahen, membuat mereka semua mrlongo tak percaya.

"Yaelah bos kalo gk punya uang bilang kita traktir. "Cibir Bima, lalu melengos pergi untuk memesan makanan yang mereka inginkan itu.

Sedangkan mahen hanya menatap datar ke arah para sahabatnya itu, lalu dirinya mengeluarkan sebuah kotak bekal bergambar hello kitty.

Seketika semua orang yang duduk dengannya menyemburkan tawanya, seorang mahen membawa bekal dengan kotak hello kitty! Sungguh penomena alam.

"Boss lo sehat? Sejak kapan lo jadi pecinta hello kitty, warna nya pink lagi bwahaha." ucap raka tak kuasa menahan tawanya, hingga hampir menangis.

"Anjirr lah pasti si humaira yang bikinin lo bekal kan? Gk mikir tu cewek" ucap Nanda merasa miris dengan nasibnya ini.

"Bener, awalnya gue gak percaya, ternyata parabola!" ucap Bima, yang baru saja sampai di meja itu, dan langsung mendudukkan dirinya di kursi.

"Parabola? "

"Parawan jebol tiheula bwahaha"

"Asal kalian tahu, mahen yang jebolin dia" ucap Gilang, yang di anggukki semuanya.

"Lo semua kalo mau ngehina hina gue aja, jangan istri gue! Atau gue pastiin kalian tinggal nama Faham lo semua!" ucap mahen dingin, dengan tatapan nya yang membuat setiap orang takut, sehingga mereka yang berada di bangku itu terdiam.

"Iya maaf boss, lagian lo ngaku- ngaku abangnya tuh ketahuan juga kan lo suaminya" ucap Bima.

Memang benar yang Bima katakan, awalnya mahen berkata bahwa humaira hanya adiknya. Tapi, saat sedang berada di markas dirinya mengaku sendiri bahwa humaira bukan adiknya, tapi istrinya.

"Masalah buat lo? Berisik banget sih lo gue mau makan" ucap mahen  membuka bekal itu, ia tersenyum lalu menyantap dengan lahap makanan nya itu.

"Biasa aja kali, tenang  gue gak minta kok mana mesem- mesem sendiri,dasar sinting!" ucap raka, yang tak di perdulikan oleh mahen.







Kalo agak gk seru maaf,
lagi males nulis+ alurnya gj.

Spam next.

Vote, komen, and share.

"Bayi Sang Ketua Geng Motor" (Tahap Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang